hello! enjoy and happy reading <3
★
Lisa menghela nafasnya. Pasalnya, sudah tiga jam lebih Jisoo memeriksa alat pelacak yang bahkan Lisa saja sudah muak melihatnya
Jisoo memperhatikan alat pelacak itu dengan seksama, memeriksa setiap inci dari beratus alat pelacak didepannya, berharap semua alat pelacak itu layak untuk dipakai.
Lisa memutar matanya malas. "Jisoo, ayo kita pulang. Sudah tiga jam kau hanya memeriksa alat pelacak ini. Hey, aku ini lapar" ucap Lisa
Jisoo mengangguk halus tanpa menoleh kearah Lisa. "Sabarlah, Lisa aku akan segera menyelesaikannya" Jawab Jisoo yang sangat fokus pada alat pelacak didepannya.
Lisa tertawa kesal. "Sabar katamu, sudah tiga jam lebih aku sabar dan hanya diam melihatmu mengotak-atik alat pelacak itu" kesalnya
Jisoo hanya fokus pada alat pelacak didepannya dan menghiraukan Lisa. Tentu hal itu semakin membuat Lisa kesal. Cih, sudah diajak tanpa penolakan, kemudian Lisa harus sabar menunggu tiga jam lebih yang bahkan Jisoo hanya melihat lihat saja alat pelacak didepannya tanpa bosan. Lalu, sekarang Jisoo malah menghiraukan Lisa. Agh, It's so bored!
Lisa lagi lagi hanya memutar matanya malas. Harus berapa lama lagi Lisa menunggu Jisoo?
"Kenapa kau sangat teliti mengeceknya? Suruh lah para pekerja. Apa guna nya mereka. Hey, kau hanya mengecek, bukan bekerja untuk itu" kesal Lisa lagi melipat tangannya didepan dada.
Jisoo menghela nafasnya. Tidak bisa kah Lisa diam? dia terus mengeluh!
"Bozy yang memerintahkan, kita harus melaksanakannya" jawab singkat JisooLisa mengepalkan tangannya dan menggertak Jisoo. "Aih, kau ini. Selalu ada jawaban dalam setiap omonganku" ucap Lisa dengan wajah masamnya
Alat pelacak terakhir. Jisoo mengeceknya dan selesai. Semua alat pelacak itu layak pakai.
Jisoo masih diam dan masih berfokus pada alat pelacak nya lagi dan lagi. Lisa hanya bisa memanyunkan bibirnya, berharap semua ini bisa dengan cepat selesai. Gadis itu duduk kembali di sofa dan mulai menghela nafasnya panjang.
Jisoo meletakkan alat pelacak terakhir yang dia periksa. "Finish. Ayo kita pulang" ucap Jisoo
Lisa membuka matanya. "Really? ayo pulang" ucapnya dengan semangat
Jisoo tersenyum tipis. "Dasar kau ini!" ucapnya langsung merangkul tangan Lisa.
Mereka berdua berjalan keluar dari rumah rahasia itu. Tentu saja, dengan identitas yang mereka sembunyikan. Mereka memakai jubah hitam yang menutupi sampai rambut mereka, dan jangan lupa masker wajah yang menutupi sampai kebawah mata mereka.
Entahlah, entah kenapa rumah rahasia itu harus berapa ditengah kota. Mungkin agar tidak terlalu mencurigakan? Tapi, hampir setiap hari seluruh musuh dari Agensi dari PinkAngels maupun TStracks memata matai rumah itu
Lisa memandang betapa banyaknya orang berbadan besar sedang melihat lihat rumah itu dengan menyamar. Walaupun mereka menyamar, tapi sungguh kelihatan jika mereka mengintai rumah rahasia itu. Agh, sedikit mengerikan.
"What the, kenapa mereka sebanyak ini?" tanya Lisa dengan suara pelan.
Jisoo menggeleng halus. "Aku juga tidak tahu. Katanya, semenjak kita menangkap Jacob, mereka semakin bertambah banyak. Agh, apa Tracks mempunyai banyak musuh sekarang?" jawabnya
Lisa memandang Jisoo sekilas. Huh, benarkah? Jacob memang sumber masalah buat mereka!
"Jadi, mereka semua mengintai Tracks?" tanya Lisa lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANGELS [ JAEROSÉ ] + 𝑵𝑪𝑻𝑷𝑰𝑵𝑲 {TAHAP REVISI}
Action[Hello! jika kamu membaca cerita ini, berarti sedang dalam tahap revisi Jiyoung [210621]