07. #2 Part AkaKaga

428 73 11
                                    

SEBELUM BACA....

JAN LUPA TEKAN ☆ DIPOJOK KIRI BAWAH YA... KALO MAU FOLLOW SEKALIAN JUGA BOLEH KOK HEHEHE..

MAKASIH..
______________________________

Aomine diam mematung menatap pintu itu. Bagaimana keadaan Kagami?. Itu lah yang ada dipikirannya saat ini.

07. #2 Part AkaKaga

Akashi menatap ranjang king di ruangan itu. Diatasnya ada seseorang yang sedang tengkurap dengan memeluk guling. Seperti abg yang baru putus cinta. Dan terdengar suara isakan samar.

Akashi menutup matanya dan menghela nafas singkat. Ia berjalan mendekati orang yang sedang terisak itu yang tak lain adalah Kagami Taiga.

Akashi memposisikan pantatnya pada sisi ranjang didekat kaki Kagami. Ia bisa mendengar Kagami terus saja terisak dan menghisap ingusnya. Ia tertawa kecil. Ternyata Kagami itu kalau menangis malah mirip dengan anak kecil yang minta lolipop tapi tidak diberikan. Menggemaskan.

Akashi menyentuh kaki Kagami.
"Taiga."

Kagami tersentak. Ia segera mengusap air mata di pipinya, lalu menoleh dan mendapati Akashi menatapnya ramah.

"Akashi. Kok ada disini?" Kagami memposisikan dirinya duduk bersila ke tengah ranjang, memberi jarak dari Akashi.

Akashi tersenyum.
"Jangan menangis seperti itu, kau malah terlihat imut." Ucapnya ramah.

Kagami mengalihkan pandangannya. Ada rona merah dipipinya.
"Gak usah bilang seperti itu. Lagipula kenapa kau ada disini? Kan aku tadi menyuruhmu pergi."

"Tapi aku tidak mau kok. Kan tadi aku tadi juga bilang kalau aku ingin bicara denganmu."

Kagami kembali memandang Akashi. Lalu menurunkan arah pandangnya.
"Ada apa? Apa yang ingin kau bicarakan denganku Akashi?"

Akashi tersenyum ramah. Ia menegakkan tubuhnya yang awalnya bertumpu pada tangan kirinya.

"Kemarilah." Ucapnya.

Kagami mengangkat wajahnya, menatap bingung pada Akashi.

Akashi menganggukkan kepalanya pelan untuk memberikan isyarat bahwa semua akan baik baik saja.

Tapi Kagami malah mengalihkan pandangannya dari Akashi. Ia memang sadar, dirinya hanya seorang maid disini. Melakukan perintah majikan adalah keharusan baginya, tapi, apa ia harus melakukan perintah Akashi kali ini.

Akashi adalah orang terhormat, sedangkan dirinya hanyalah maid. Mereka beda jauh, tidak, ia tidak akan mendekati Akashi.

"Taiga, kemarilah." Ulang Akashi masih dengan nada lembut.

Kagami menggeser duduknya maju sedikit lalu berhenti dan mengalihkan pandangannya.
"A-ada apa?"

Akashi tersenyum lembut. Ia mengulurkan tangannya dan menggenggam lengan Kagami.
"Mendekatlah padaku Taiga." Ucapnya.

Kagami tersentak saat merasakan sesuatu menggenggam lengannya, ia menoleh dan mendapati tangan Akashi sebagai pelakunya.
"A-aku tidak mau, ma-maafkan aku karena mengusirmu tadi Akashi." Ucap Kagami dengan nada takut takut.

Akashi menggeleng pelan, ia menarik lengan Kagami agar tubuh Kagami lebih dekat dengannya.

Kagami yang ditarik seperti itu hanya menurut saja dan menggerakkan tubuhnya pelan. Ia takut kalau sampai Akashi mencicangnya. Sejak pertama kalai datang ke rumah ini, ia sudah tau kalau Akashi adalah orang yang paling berkuasa disini, dan juga yang paling kejam, mungkin.

Our Beloved MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang