9

52.8K 978 5
                                    

Santa pov

Aku terbangun, jam menujukan pukul 10.20, pinggang ku terasa mati rasa.

Ketika aku ingin ke kamar mandi, aku terjatuh namun Joss menangkapku sebelum jatuh ke lantai.

"Hati-hati makanya, kalo gabisa jalan kan bisa panggil saya" ucap Joss lalu menggedongku ke kamar mandi.

Aku di taruh ke dalam bathhub

"Mau apa kau?!" Bentakku ketika Joss membantu aku melepaskan pakaian.

"Diamlah, tidak usah membantah, moodku sedang baik hari ini, jangan sampai aku melukaimu" ucap Joss dengan muka datarnya.

Joss memandikan ku, entah mengapa perbuatnya membut hatiku hangat.

Sudah seminggu setelah melakukan itu, aku makin patuh denganya. Sekarang aku sudah tidak terlalu keras kepala, karna aku tahu kosekuensinya ketika aku melawanya.

Joss selalu meminta jatah dariku setiap hari, entah itu hanya satu ronde bahkan bisa sampai 6 ronde sekaligus, yang membuatku sebenarnya tidak terlalu nyaman dengan itu.

"Aku akan pergi ke luar kota besok untuk sementara waktu, kau boleh bertemu orang tuamu, aku tau kau pasti merindukanya" ucap Joss memelukku sambil mengusap kepala ku

"Eummm, baiklah. Tapi berapa lama kau akan disana" ucapku menatap Joss, entah mengapa perasaanku tidak enak

"Mungkin satu bulan" Joss mencium keningku, aku mengangguk. Lalu aku tidur di pelukanya.

Aku terbangun.

Aku melihat sekeliling, tidak ada satupun orng di kamar ini, "mungkin Joss sudah pergi" lalu aku bergegas ke bawah untuk menyapa bi Inah.

"Haloo bi" ucapku kepada bi Inah yng sedang menyiapkan makanan

"Eh den Santa, sini den. Makan dlu, baru boleh keluar ketemu mama papa" bibi menyiapkan kursi untuk ku duduki

"Eh iya bi, Joss udh keluar" ucapku menatap bi Inah

"Ooo itu, udh kok, dia nyuruh sementara waktu den santa tinggal dulu ama orangtua den, nanti klo kerjaanya udh selesai tuan bakalan jemput den kok" jelas bi Inah

Aku mengangguk lalu menghabisakan makanan ku.

"Aku pergi dulu ya bi" ucapku yng sedang di dalam mobil, mobil ini memang di siapkan Joss untukku.

"Jaga diri baik-baik yah den" bi Inah mengatakan itu sambil matanya berkaca-kaca, mngkin aku sudah di anggap anaknya sendiri.




Happy Reading

Daddy, Don't Stop (18+!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang