Author pov
Setelah puas dengan yang di lakukanya, Joss mencabut dildo dari hole Santa dengan kasar, lalu meninggalkan Santa.
Santa yang sedang menikmati dan sedang bergairah kaget dengan yang di lakukan Joss, matanya tiba-tiba berkaca-kaca.
"Hiks, setelah kau melakukan itu padaku, kau pergi tanggung jawab" ucap Santa dengan mata berkaca-kacanya
Joss yng mendengarkan itu berbalik ke arah santa
"Lalu aku harus apa" Joss menaikan satu alisnya.
"K-kau harus bertanggung jawab" setelah mengatakan itu santa mengambil bantal menutupi wajahnya lalu menangis.
Joss mendekati Santa
"Tapi kau harus mengikuti syaratku" bisik Joss
"A-apa syaratnya" Santa menghapus air matanya dan menatap Joss dengan penuh harapan
"Kau harus memanggilku daddy, dan tinggal disini untuk selamanya" bisik Joss membuat santa kaget dengan apa yng di katanya
"T-tidak aku tidak bisa" ucap Santa menunduk.
Plakkk...
Ssbuah tamparan di berikan ke pipi santa, membuat bibirnya yang sudah kering kembali berdarah.
"Aku bisa memanggilmu daddy tapi aku tidak bisa tinggal disini selamanya" Santa membentak, memegangi pipinya yng sakit sambil menangis.
Joss meninggalkan Santa.
"Baiklah aku akan menurutimu" teriak Santa saat Joss sudah di depan pintunya
Joss membuka pintu tersebut memeperlihatkan tatapan yang horor, membuat Santa takut
Santa menunduk, Joss duduk di samping kasur, lalu mengisyaratkan agar Joss duduk di pangkuanya sambil menatapnya.
Santa yang merasa di isyaratkan itu hanya pasrah lalu duduk di pangkuan sang empu.
Cuppp...
Joss melumat bibir Santa dengan lembut, tidak kasar seperti saat pertama, membuat detak jantung Santa berdetak kencang.
Hanya sebentar Joss melumat bibir santa, lalu Joss mengecup seluruh wajah Santa termasuk pipi yang tadi ia tampar.
"Awww" rintih Santa saat pipinya di kecup
"Heuh, ini hanya hukuman kecil, kalau kau tidak menurut, aku bisa melakukannya lebih dari ini" Joss mengancam Santa
Santa hanya menunduk takut akan Joss.
Cuppp...
Joss kembali melumat bibir Santa dengan lembut namun bertenaga.
Santa merasa ada yang menggesek holenya, tapi dia asik membalas ciuman Joss.
Saat ada sesuatu yang masuk ke dalam holenya, santa kaget dan melepas ciumanya.
"Ahhh s-sakit, apa itu" rintih Santa sambil melirik ke bawah, Joss menatap Santa dengan tatapan ingin memakanya.
"Nikmati saja" Joss langusng melumat bibir santa dengan lembut.
Saat penis Joss masuk setengah, santa melepas ciumanya dan berteriak kesakitan
"Ahhhh j-jangan" santa memeluk punggung joss. Santa menyembunyikan kepalanya pada dada bidang Joss,lalu menggigit dadanya.
"Euuum,s-sakit" Joss berhasil memasukan seluruh penisnya dan diam sejenak agar Santa terbiasa dengan penisnya.
Santa merendahkan kepala Joss "jangan diam saja, aku sudah tidak kuat" bisik Santa, lalu menggigit dan menjilat kuping Joss. Santa sekarang mulai menikmati permainan Joss.
"Ternyata kau bisa menggoda juga" Joss memaju mundurkan pingganya
"Ahhhh...f..aste..r...d..addy" Santa
"Yess...ba.by" Joss
"Da..dy..Don't...stop...ahhh" desah Santa kali ini membuat Joss mempercepat gerakanya.
Crottt...
Mereka berdua mengeluarkan spermanya bersama-sama.
Santa melemas, tubuhnya memeluk Joss
Joss belum mengelurkan penisnya.
Setelah beberapa menit mereka istirahat mereka melanjutkan kegiatanya itu sampai pagi datang.
Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy, Don't Stop (18+!!!)
RomanceCerita ini mengisahkan tentang seorang pria keras kepala yang bertemu dengan pengusaha kaya, apakah hidup mereka akan berubah? -bxb -21+ -fujodanshi area yng homophobic minggir, jngn salpak😄