01

20 1 0
                                    

'Ada sepasang mata yang tak saling kenal, bertemu dan saling sapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Ada sepasang mata yang tak saling kenal, bertemu dan saling sapa. Hingga akhirnya mereka memutuskan akan berteman atau menjadi pasangan'
°°°°°

Sebagian orang akan sangat menikmati hujan pagi dibalik selimut tebal sembari memeluk guling kesayangan atau boneka favorit mereka.

Tapi tidak untuk gadis SMA dengan seragam rapi satu ini, bernama Aliya.

Gadis itu terus menatap sendu ujung sepatu nya lalu sesekali mengadahkan wajah memandang langit yang setia menitikkan air hujan.

Bukan karena Aliya belum berangkat, tapi ia sudah sampai di halte sebrang sekolahnya. Hanya saja, gadis itu tidak membawa payung seperti anak-anak lain sehingga ia harus menunggu hujan sedikit lebih reda dari saat ini.

7.15

"15 menit lagi" gumamnya setelah memandang arloji di pergelangan tangan kirinya.

Bahkan ia sempat bersitatap dengan satpam sekolah yang berdiri didepan gerbang, ia yakin jika satpam itu tidak habis fikir dengan tingkahnya.

Tidak lama sebuah mobil sedan berhenti di hadapan Aliya, alih-alih seperti dalam drama ada lelaki yang membuka kaca mobil mengajak nya masuk kedalam mobil. Justru yang ia lihat adalah remaja lelaki bertubuh jangkung turun dari mobil dengan payung yang sudah lebih dulu menutupi wajahnya.

"Hati-hati ya bunda..." Aliya memperhatikan lelaki yang masih membungkuk kan tubuhnya melihat kedalam mobil.

Diantar ibunya pikir Aliya

Saat berbalik Aliya dan lelaki itu saling tatap.

"Aliya?" Suara manis yang tadi baru saja mengucapkan salam pada ibunya berubah menjadi lebih deep dan membuat Aliya mengenali lelaki itu.

Belum sempat Aliya menyahuti lelaki itu lebih dulu bertanya lagi "kok lo nggak masuk?"

"Hujan" sahut Aliya cuek lalu mengalihkan pandangannya pada jalanan yang sudah basah total, bahkan dipenuhi genangan di beberapa sisi.

"10 menit lagi masuk, ayo sama gue" lelaki itu menawarkan berbagi payung.

"Engga deh, duluan aja gapapa" tolaknya.

Bukannya menyerah, lelaki itu justru menarik ujung lengan baju Aliya yang membuat Aliya terpaksa bangkit dari duduknya.

"Nungguin hujan reda bukan disaat sekarang ini, hari minggu kalo libur sekolah" sahutnya lalu meneruskan langkahnya membuat Aliya terdiam.

Lelaki itu namanya Alvin Sajingga, banyak orang memanggilnya Alvin. Tapi Aliya memanggil nya Aji.

Alasannya sepele, Aji adalah panggilannya saat dirumah. Aliya tidak pernah main kerumahnya, kebetulan dulu Aliya bersepeda dan lewat blok rumah Aji sehingga ia mendengar suara wanita yang meneriakkan nama Aji. Tepat saat aji tertawa berlari keluar dari gerbangnya tanpa menyadari kehadiran Aliya saat itu.

Adolescence | PendewasaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang