4. Curse

236 27 0
                                    

- Kutukan identik dengan sebuah balasan dari dosa masa lalu. Tuhan mungkin sangat membenciku. Memangnya, kejahatan apa yang kulakukan di masa lalu?. Pasti ada satu alasan -

Thailand,

11.00 PM

"Sajangnim" celetuk Park Haein ketika membukakan pintu mobil untuk atasannya itu. Pria itu menoleh kemudian membalas sapaan asistennya dengan anggukan kecil. Terlihat sekali gurat-gurat kelelahan terpancar dari wajahnya bahkan sedikit raut kecewa tercetak jelas di wajahnya.

Tok..tok..

Pintu jendela mobil diketuk dari luar dan menampilkan sosok wanita yang anggun dengan rambut sebahu, ia tersenyum kecil "Seokjin~a. Ini barang yang kau inginkan! Kau harus membayarku mahal. Aku berebut barang ini dengan temanmu di dalam."

Seokjin hanya mendengus sebal melihat wajah merengut wanita itu "Sebutkan saja jumlahnya Lisa! Kau membuang waktuku! Kalau saja aku cakap berbahasa Thailand akan ku tawar sendiri"

Lisa merotasikan matanya malas ketika terdengar kekehan mengejek dari dalam mobil, dia menyipitkan matanya ke subjek suara itu "Yak!! Kim Taehyun!!".

"Yang kau bentak itu anakku, Nona" sahut Seokjin datar seraya merebut benda persegi di tangan Lisa kemudian secara cepat menutup jendela mobilnya kemudian menyuruh asistennya segera melajukan mobilnya cepat. Bagaimana pun hanya tersisa kurang dari satu jam untuk mereka harus sampai bandara.

"Yak!!Yak!! SEOKJINNNNNNNN!!!" lengkingan suara Lisa masih cukup terdengar walaupun mobil telah melaju cukup jauh.

Drrtt...drrttt

bunyi ponsel Kim Taehyun bergetar dan menampilkan pesan singkat dari Lisa

From: Lisa Imo

Sampaikan ayahmu yang tengil itu, Bulan depan aku akan menetap di Korea. 5 unit apartemen Samsung-dong. Masing-masing atas namaku.

Kim Taehyun memijat dahinya mendadak pening membaca pesan dari bibinya. Remaja tujuh belas tahun itu menoleh ke Ayahnya yang masih memandang kotak perhiasan yang menjadi alasan ayahnya terbang jauh-jauh ke Thailand hari ini.

"Appa, jangan bilang itu seharga 20 juta US$" gumam Taehyun yang masih di dengar oleh Seokjin.

Seokjin hanya menganggukkan kepalanya ringan serta memamerkan kalung yang bernama The Heart of the Ocean "Rose selamat bersama kalung ini dalam kejadian Titanic," ucap Seokjin kalem menjawab putra sulungnya, yang kemudian hanya mendapat kekehan renyah dari Park Haein di depan.

"Tapi Appa, ~~" rengek Taehyun yang mendadak hilang akal saat mendengar penjelasan santai ayahnya. "Ibuku membenci lautan dan dia tidak suka menaikki kapal pesiar, jadi seratus persen dia akan selamat dari apa pun yang berhubungan dengan laut!" sambung Taehyun dengan dengusan sebal.

"Tapi Son, ibumu cukup ceroboh. Setidaknya kalung ini simbol keselamatan, ibumu bahkan bisa tergelincir hanya gara-gara mengejar adik bengalmu atau dia bisa saja terguling dari ranjang saat aku tidak ada di sisinya." jelas Seokjin serius.

"Tapi appa, kau menghamburkan uang setara 280 milyar hanya untuk wanita tua berusia  tiga puluh tujuh tahun. Dan aku yakin jika dia bahkan lupa sekarang ulang tahun pernikahannya yang ke tujuh belas tahun!! Demi Tuhan!!!" Kim Taehyun bahkan sampai meremat rambutnya hingga acak-acakkan. Masih tidak menerima kenyataan jika pria paruh baya yang menjabat sebagai ayahnya baru saja membeli kalung seharga 5 unit apartemen di Samsung-Dong.

Park Haein mendadak berkomentar "Hadiah yang bagus sajangnim. Nyonya Kim memang sedikit ceroboh."

Komentar yang di lontarkan Park Haein mengundang tatapan sengit dari Taehyun, dan kekehan renyah dari Seokjin "Bukan sedikit tapi sangat ceroboh." koreksi Seokjin singkat.

Short story (Jinsoo Etc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang