Banyak makanan tersimpan di atas meja, kami duduk mengelilinginya seraya menyatukan kedua tangan, berdoa. Terima kasih, untuk setiap kenikmatan yang Engkau beri. Meski aku bersyukur, rasanya aku tak dibiarkan tenang sebelum bisa membaca keseluruhan isi buku yang ditemui tadi siang di perpustakaan. Banyak yang janggal, mulai dari halaman pertama berisikan keterangan penulis, hingga beberapa lembar terakhir yang hilang. Biasanya, di buku mana pun yang aku temui selama ini, tak pernah ada lembar halaman yang berisikan sebuah keterangan penulis.
Aku ingin bertanya pada Ayah, tapi beliau sedari siang hingga malam tiba sibuk dengan memahat kayu, memanggang ikan, keluar-masuk rumah. Bertanya pada Ibu apalagi. Beliau sibuk memasak, kemudian pergi ke rumah tetangga untuk menjahit. Sepertinya aku memang harus menunggu masuk sekolah untuk bertanya pada guru.
"Grill?" sahut Ibu. Aku tahu Ibu memperhatikan gerak-gerik aneh dariku sejak siang.
"Tidak apa-apa, Bu." Aku menusuk tomat dengan garpu. "Aku hanya sedang memikirkan bagaimana caranya menjadi pengembara yang benar."
Semenjak usiaku menginjak umur 12, Ayah mengajari caranya mengembara. Beliau memerintah agar aku dapat meneruskan hewan ternak kami, dan menjadi peternak sukses setelah magang. Aku belajar dengan baik, kesalahan tentu ada, tapi tak berangsur-angsur. Kemudian esok hari, adalah kali pertama aku mengembara tanpa bantuan Ayah.
"Apa itu membuatmu benar-benar terganggu?" Ibu menghela napas. "Kau sebentar lagi magang, harus makan yang banyak agar tak sakit-sakitan seperti Lart." Lart adalah anak tetangga, dia sekarang berada di usia kepala dua, tapi belum menerima pekerjaan apa pun karena fisiknya yang lemah. Dia hanya diam di rumah membantu pekerjaan ibunya, sehingga terlihat tidak berguna.
Ayah tertawa. "Biarkan dia berpikir, Bu. Anak cerdas itu harus dapat berpikir dengan bijak."
"Kalian salah, Grill itu ceroboh." Chloe bersuara.
Choirul mengangguk. "Grill selalu tertinggal di belakang. Sudah tahu William baik-baik saja, tapi dia malah balik masuk ke gudang yang penuh kecoak itu untuk membantu William. Alhasil, Grill kena serangan para kecoak." Kejadian saat kami diperintahkan untuk membersihkan gudang apartemen kami yang baru. Di sana banyak sekali serangga yang tinggal di lingkungan kotor. Keempat adik tentu jijik, mereka memakai pakaian yang aneh dan merepotkan: berteriak takut menyentuh serangganya. Saat kami akan mulai membersihkan, William masuk lebih dulu dengan sok berani, tetapi, dia terkejut karena kecoak yang ada di dalam bukan hanya satu-dua ekor. Aku panik, mencoba masuk berniat membantu William, tapi adik itu malah bangun duluan dan berlari keluar.
Aku yang terjebak. Sama terkejutnya dan malah jatuh pingsan. Akhirnya, Ayah mengambil alih tugas dan mengetahui kelemahan kami.
William dengan Teressa tertawa. Aku tahu, itu adalah salah satu kejadian memalukan dari kejadian yang lain.
"Cerdas bukan berarti naif, Grill." Ayah menyimpan garpu dan sendoknya. "Sebagai seorang gadis, jangan terlalu tertipu dengan perasaan. Lihat suasana yang benar-benar mendesak sampai kau berpikir keras kalau memang harus membantunya."
Aku mengangguk. Sejujurnya, aku hanya takut dimarahi Ibu karena sebagai anak pertama tak dapat menjaga adik-adiknya dengan baik, juga kewaspadaan yang terus mengekor akan sesuatu yang berbahaya untuk kami.
Semuanya mendorong piring. Selesai makan malam ini kami akan mendengarkan larangan desa dari Ibu. Kegiatan rutin sebelum kami masuk kamar untuk tidur.
Ibu berdeham untuk menjernihkan suaranya sebelum memulai. Kami sudah bersiap dengan duduk rapi dan mengunci bibir untuk tidak memotong omongan Ibu.
"Akan Ibu mulai." Ibu memejamkan mata. "Ada beberapa hal untuk dibicarakan yang mesti diulang demi keselamatan kami. Ibu akan menjelaskannya kembali. Yang pertama, tidak boleh pergi ke luar desa, menerobos penjaga gerbang untuk keluar desa, memanjat pagar untuk keluar desa. Tidak boleh menyinggung pertanyaan-pertanyaan tentang luar desa. Tidak boleh memancing keributan akan rasa ingin tahu tentang luar desa ...." Selebihnya, hanya berisikan larangan-larangan tentang berternak, sebelum magang, larangan untuk anak perempuan dan anak laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Brother's Gimm and The Cursed World: Escape [ REVISI ]
FantasyAku menemukan sebuah buku dari perpustakaan yang memiliki nama penulis di bagian sampul belakangnya, yang membuatku terkejut begitu membaca isinya; "dunia ini terkutuk". Ada banyak monster yang tidak aku tahu, bahkan nama desa-desa kami ada di dalam...