part 6.

59 77 67
                                    

~■●■~

%typo beterbangan!!!!
%happy reading:)♡

"Darren... ini tidak lucuu! "teriak Wulan kesal karena kegiatan Darren saat ini.

Lelaki yang diteriaki bukannya diam malah semakin menjadi-jadi. Ia melempari tubuh Wulan dengan tepung, Tertawa lepas seperti tidak memiliki kesalahan.

Wulan yang telah diliputi emosi berniat akan membalas kejahilan Darren itu. Tapi pekerjaannya masih lebih penting Dari pada meladeni kejahilan Lelaki lupa umur itu. Ia membalikkan tubuhnya kembali pada meja pantry, menarik nafas Sabar, lalu kembali memfokuskan Dirinya pada Adonan kue yang sedang ia Buat.

Kini memang ia dan Darren telah berada di rumah wulan Setelah Memutuskan untuk pulang dari pasar dengan pikiran dan jiwa yang masih kebingungan. Bibi Anna kembali bersikap Ramah kepada mereka, Seakan ia memiliki penyakit jiwa yang tiba-tiba bisa merubah karakternya secara cepat Dan melupakan kejadian Dalam sekejab.

Tapi mata itu?

Darren mengulum senyumnya dengan Mata yang tidak lepas dari gerak-gerik wulan. dengan tepung di tangan kanannya dan satu plastik tepung di tangan kirinya. Ia mengendap-endap mendekati wulan dari belakang. Wulan tidak menyadari itu, ia sudah kembali tenggelam dengan pekerjaannya, Mengabaikan tingkah Darren.

"Darrrr!!!" kejut Darren di selingi tangannya Yang langsung bekerja menaburi tepung ketubuh wulan.

"DARREN!!!"teriak wulan kehabisan kesabaran. Image nya yang selalu menjadi gadis manis, kini berubah menjadi seekor singa yang sedang Emosi.

Bukannya berhenti, Darren semakin menjadi-jadi. Ia mengambil segenggam tepung lagi dari kantong tepung di tangannya lalu melemparinya ke wajah merah padam wulan. "Wajahnya dipadamin dulu pakai Tepung!! Rasain!"

Tepung mulai kembali membajiri Tubuh wulan, Membuat wajah dan rambut indahnya berubah menjadi putih seperti Roh Halus. Bukan Hanya Tubuh wulan yang diselimuti oleh Tepung, lantai Dan beberapa tempat lainnya telah dibuat berantakan oleh Darren. Banyak tepung berserakan di sana.

Sebenarnya, Wulan tadi sempat mengejar Darren untuk menghentikan kegiatan Kurang kerjaannya itu karena hal itu sangat mengganggu pekerjaan dan konsentrasi nya. Tetapi, setiap kali ia hampir menangkapnya, Darren selalu memiliki berbagai cara agar terlepas darinya.

"Darren!! tidak lucu!!"teriak wulan nyaring. Matanya menelisik miris Dapurnya yang berubah menjadi lautan tepung.

Darren tidak menanggapi ocehan wulan yang tengah meneriaki namanya dengan nyaring, ia tetap Focus pada kegiatannya saat ini. Mengganggu wulan.

Sejak pulang Dari pasar, Darren dan wulan semakin Akrab. Entah itu karena sifat mereka yang saling cocok Atau Darren yang terlalu nyaman berada di dekat wulan. Yang terpenting saat ini keduanya tanpa sadar sudah mulai mengikat tali merah dalam dirinya. Terkadang, bila memiliki jiwa terbuka dan Hangat, bisa membuat suatu hubungan biasa menjadi hubungan tak biasa.

"Wajahmu wulan... Seperti Roh Halus!" Darren tertawa mengejek penampilan wulan akibat Ulahnya "tapi kamu masih tetap terlihat manis! Arwah manis yang tidak akan pernah Bosan untuk dipandang"

Wulan memalingkan wajahnya yang memanas akibat ucapan Darren barusan. Ia tidak tahu itu ucapan Disengaja dari Darren atau Tidak disengaja, tetapi itu berhasil membuat beberapa pasang kupu-kupu diperutnya terbang. Ia mengulum senyumnya. Pikirannya mulai melayang dengan jiwa yang sedikit berbunga.

"AKHHH!!!" Wulan terkejut Dari alam khayalan nya akibat satu genggaman tepung mendarat indah diwajahnya lagi "Uhukk..." beberapa tepung berubah menjadi seperti Asap yang keluar dari mulut wulan.

DEWI WULAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang