Prolog

7K 469 16
                                    

Jam menunjukan pukul 07.00 WIB, Aran dengan santai menjalankan motor KLX warna biru putihnya menuju gerbang sekolah, Aran tidak peduli di gerbang sudah berdiri sosok ketua osis jutek yang sudah seminggu ini menghantuinya dengan menunggu di depan gerbang sekolah.

Jangan tanya Aran takut atau tidak? dia tidak akan takut pada ketua osis jutek nan cantik satu ini, Aran malah tertarik mendekatinya, karena jarang Aran menemukan wanita cuek terhadap pesona Aran. Aran memberhentikan motornya di hadapan Ketua Osis cantik.

"Selamat pagi ketua osis cantik cintaku." Goda Aran mengedipkan sebelah matanya

Sang ketua osis cantik bernama Yessica Tamara atau akrab dipanggil Chika hanya menatap datar Aran, sudah biasa terkena gombalan seorang Aran pikirnya. Tak mempan.

"Kok salam gua ga di jawab balik sih?" Ucap Aran menaik turunkan alisnya

Chika mendecak sebal. "Taroh motor lu ikut gua ke lapangan."

Chika pergi meninggalkan Aran, Aran yang melihat perlakuan Chika padanya hanya bisa tersenyum senang membuat Nona Jutek pagi ini mengeluarkan tanduk cintanya.

Aran memarkirkan motornya di parkiran, dan langsung menyusul Chika ke lapangan.

"Gua mau di hukum apa nih?" Tanya Aran dengan muka tengil

Chika menyilangkan tangannya di depan dada, tak menyangka Aran tidak bosan-bosan di beri hukuman.

"Dasar manusia batu dan urakan." Batin Chika

Chika menatap tajam Aran yang ada di hadapannya, Aran yang ditatap tajam oleh Chika malah cengengesan tidak ada takutnya.

"Bersihin toilet pria di lantai 2 sampai bersih."

"Hah? Gila ogah gua, nanti kadar kegantengan gua turun kalo jadi tukang wc wahai bidadari Chika."

"Sekali lagi lu nolak, lari 50 kali keliling lapangan ini." Ucap Chika dengan tegas

Aran segera menggelengkan kepalanya dan menjalani hukuman dari Chika

"Untung cantik, untung gua suka. Kalo ga ogah gua nurut sama lu chik." Batin Aran

Aran menuju toilet pria di lantai 2. Saat masuk ke dalam, Aran di buat kaget dengan pemandangan WC nya.

"Eh buset, bekas tai siapa sih ga di guyur. Ya allah anak ganteng ternodai." Ucap Aran sendiri mengelus dadanya.

Aran memutuskan segera membersihkan toilet, karena bau tidak sedap membuatnya ingin muntah dan cepat-cepat selesai.

"Sumpah bebeb chika kejam banget sih ngasih hukuman begini."

Aran menuntaskan hukumannya dengan memakan waktu 20 menit.

"Akhirnya iya allah. ALHAMDULILAH!" Teriak Aran bahagia di dalam toilet

"Brisik."

"ASTAGAA, JANTUNG-JANTUNG." Ucap Aran mengelus dadanya

"Balik ke kelas lu sekarang."

"Lu hobi banget ngagetin sih? Datang tak di jemput pulang tak diantar." Sewot Aran

Chika tidak menggubris perkataan Aran dan  lagi-lagi meninggalkan Aran sendiri yang terpaku dengan kecantikan Chika.

"Chik sumpah gua makin hari makin bucin aja sama lu." Gumam Aran

Aran tersenyum lebar karena Chika gadis aneh, jutek nan pintar itu mampu membuat hati Aran jedag jedug.

****

Chika segera kembali ke ke kelasnya setelah selesai memberi hukuman untuk Aran, siswa yang terkenal bandel dan selalu bermasalah.

"Chik, udah selesai?" Tanya Muthe teman sebangkunya

"Udah." Jawab Chika membuka bukunya

"Siapa yang kena hukum pagi ini?"

"Biasalah."

"Aran?" Tanya Muthe memastikan

"Siapa lagi kalo bukan dia." Jawab Chika cuek

"Jangan-jangan jodoh lu sama dia chik. Ketemu mulu tuh sama aran."

"Ogah gua jodoh sama dia."

"Lah ngapa chik? Aran ganteng, tinggi, putih, dan idaman para siswi sekolah." Ucap Muthe

"Tapi bandel dan ngeselin. Lu aja sama dia gua ogah."

"Big no! Bebeb aldo udah stay dihati gua!"

Chika tak menjawab ucapan Muthe dia lebih memilih sibuk membaca pelajaran yang akan dipelajari hari ini, daripada membicarakan manusia yang selalu membuat Chika pusing.

.
.
.
.
.
.

Baru awalan ges tenang, nanti kelanjuntannya tunggu aja iya.

Bawa cerita baru, sambil nunggu cerita 99Boys and Girl hehe.

Salam jomblo dari author.
Enjoy membaca

Bad Aran (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang