✎⃟ ཹ։ R. Ken❀

2.2K 303 48
                                    

Tittle: lie



°°°°°

Seorang gadis berjalan tergontai dengan visual yang berantakan, surai yang tadinya terkuncir kini pengikatnya entah kemana, seragamnya yang basah terguyur hujan, serta mata yang terus menerus mengeluarkan Liquid bening.

Dijalan malam yang diisi dengan suara deras nya hujan yang seolah olah mengerti apa yang gadis itu rasakan.

Ia tak henti hentinya terisak. Air matanya menyatu dengan air hujan yang kian menderas.

Saat ini ia tak peduli dengan apa yang terjadi dengannya nanti. Mau mati, sakit, koma, ia tak peduli akan semua hal itu.

Hatinya masih sesak saat mendengar bahwa cinta nya tertolak. Pikiran nya masih berpikir kalau tadi itu cuma mimpi. Tapi saat ia mendengar jawaban yang kedua kali nya, ia benar benar hancur.

"Kenapa kau baru mengatakan kalau kau mencintai Emma? Kenapa baru sekarang saat aku mulai mencintaimu?" ia bermonolog pada diri nya sendiri.

Hati nya hancur berkeping keping, tubuhnya lemas, pikiran nya kacau, dan penampilannya berantakan.

Flashback

"Ah! Draken-kun!" tangan mungil ia lambaikan pada seorang pria bertubuh besar nan tinggi.

Lelaki yang dipanggil Draken itu menghampiri pemilik tangan mungil itu.

"Yo (name), ada apa?" ia bertanya.

(name) mengambil nafas dalam dalam. Ia mengumpulkan keberaniannya ketika ingin mengungkapkan sesuatu yang besar.

Gadis itu sedikit meremas ujung seragam nya. Pipi nya merona merah padam. Ia terlihat tersipu malu.

"D-draken-kun aku m-mencintai mu! Jadilah pacar—"

"Tidak."

"Eh."

Tubuh (name) membeku mendengar jawaban enteng dari pria itu. Sesantai itu kah menolak cinta? (name) terkekeh pedih.

"Eh maksudnya?" (name) bertanya dengan ragu.

Ia pasti salah dengar. Pasti. Mungkin karena ini kawasan taman, jadi pendengaran (name) sedikit terganggu.

"Aku tidak mencintaimu (name). Dan asal kau tahu, aku tidak akan pernah menyukaimu."

Air mata (name) perlahan lolos.

"Tapi kenapa?"

"Karena aku mencintai Emma."

(name) mengulum senyum tipis dengan mata yang berkaca kaca. Lalu sedikit memgangguk.

"O-oh begitu. Ahahaha tenang saja, itu cuma dare dari teman saja. Jangan terlalu seriusya. Kalau begitu aku pergi dulu."

(name) mengatakan itu dare karena ia tak mau Draken menjauhinya setelah ini. Tapi soal jawabannya saat itu terdengar seriua dan tidak main main.

Flashback end

Disini berdiri, ditengah jalan. Mengindahkan suara klakson truk yang melaju cepat dan siap membunuh (name).

Ia menoleh kebelakang dimana Draken terbelalak melihat (name) yang siap ditabrak.

Disana Draken berteriak, berlari kearah (name) untuk menyelamatkannya.

Melihat itu (name) tersenyum. Gerakan bibirnya membuat Draken terkejut bukan main.

BRAK

Terlambat, seorang Sano (Name) telah tiada.

"Aku mencintai mu, Ryuguji ken."

Draken memejam kan matanya. Air matanya lolos dengan cepat. Kali ini, dia akan sulit bagaimana menceritakan ini pada Mikey.

"KENCHIN!"

Draken menoleh kesamping, ia menangkap visual Mikey yang terengah engah dengan tubuh yang basah kuyup.

Mikey mulai mendekat ke mana adik kandungnya tergeletak tak berdaya.
Darah dimana mana, mata yang sembab, wajah yang pucat, serta netra yang sama dengannya menatap sang kakak dengan senyuman.

Mikey meletakan kepala (name) dipahanya. Tangannya mengusap lembut surai adiknya yang sama dengan miliknya.

Ia ingat betul saat adiknya itu melihat dirinya membangun sebuah gang berandalan. Wajahya terlihat berbinar dan mengatakan 'Hebat!' setiap saat.

"Nii-san... Gomen na aku melanggar janji kita. Hehe."

"Hmph! Kau selalu saja berbohong."

Mikey mengecup dahi adiknya sedikit lama lalu kemudian tubuh mungil itu terasa dingin.

'Maaf (name) tapi jwaban tadi siang adalah bohong.' Draken membatin dengan mengalihkan pandangan dari apa yang ada didepannya, Mikey menangis dengan memeluk (name) yang sudah tiada.






You Lie too Cruelly

❝ Heart Break┊Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang