6. SENYUMAN MANIS🤍

249 33 5
                                    

Cahaya mentari menembus masuk dibalik tirai jendela, salah satu dari dua makhluk yang masih tertidur pulas itu merasa terganggu. Yang lebih tua terbangun, Asahi bangun lebih dulu dan dilihatnya Haruto disampingnya masih tertidur pulas sambil memeluk tubuhnya.

Asahi memperhatikan wajah tegas itu, ia menyentuhnya dan semakin ia menyentuh wajah itu Asahi seakan takjub, bagaimana bisa ada laki-laki yang tampan seperti ini? Haruto benar-benar seperti tokoh Manga yang keluar dari buku komiknya.

Toktoktok.....

Suara pintu di ketuk, hal itu menghentikan kegiatan Asahi, ia hendak bangkit namun Haruto malah makin mengeratkan pelukannya. Haruto terbangun, "Kenapa berhenti kak? aku menyukainya" tanya Haru dengan suara khas orang bangun tidur serta deep voice yang dia miliki.

"Di depan ada tamu sepertinya, aku harus membuka nya." Terang Asahi, Haruto memandang bingung.

"Biar aku saja kak, kakak disini saja." setelahnya Haruto bangkit, ia mengecup singkat bibir Asahi, yg di cium hanya salting saja.

"Udah sana cepetan!" ucap Asahi berusaha menutupi kegugupannya, Haruto hanya tertawa lalu pergi untuk membuka pintu melihat siapa yang datang.

Setelah dibuka Haruto kaget, tebak siapa yang datang? hehe, lelaki di depannya tersenyum cerah seakan tak punya beban lalu menyelonong masuk begitu saja tanpa permisi, Haruto hanya menggeleng saja melihat tingkah nya.

"Kakak ngapain kesini?" tanya Haruto.

"Tidak boleh? aku datang dari Jepang untuk menghibur mu tau, ini valentine tp kamu malah kesini, menyedihkan sekali." Ucapnya sok tau.

"Kakak yang menyedihkan ishhh, kak pulang lagi sana" usir Haruto, yang di usir hanya memandang tak minat.

"Dasar bocah berani-beraninya mengusir ku"

"Tentu saja aku berani, ini ruang pribadi milikku bukan milikmu" ucap Haruto, yang di ajak berbicara tak peduli buktinya ia malah mengambil gelas lalu membuka kulkas mencari minuman seakan rumah sendiri.

"Yoshi-kun!!!" Haruto kesal, yang dipanggil hanya tertawa renyah.

"Aku tak ada teman kata paman kamu pergi kesini jadi aku menyusul mu. Jadi apa yang kamu lakukan disini?" Tanya pria bernama Yoshi itu.

"Tak ada, semalam habis jalan menyusuri pantai tapi mendadak turun hujan jadi aku memilih untuk menginap, lagian sudah lama tempat ini tak di tempati kan?", Yoshi hanya tersenyum.

"Sendiri?", tanya nya penuh selidik.

"Kenapa?", tanya Haruto dengan suara agak sewot.

"Aku hanya bertanya bocah, soalnya didepan ada 2 sepatu, eyyy Ruto-kun sudah besar ya." ledek Yoshi, Haruto malu ia mengalihkan pandangan dari yang lebih tua.

"Apaan si gak, kakak rese banget mending balik aja sono"

"Haha, gak papa kali kalo emang bawa Someone, kamu kan udah hampir lulus SMA, dan udah waktunya mencoba hal itu." Haruto mengangkat alisnya tanda tak mengerti.

Yoshi tertawa, "Haha hubungan seks, jika kamu menginginkannya jangan lupa pake pengaman oke?" Tolong siapapun tonjok Yoshi sekarang juga.

"Pikiranmu kenapa gak pernah berubah si?! hadeh, Kakak bisa tetap disini tapi aku akan kembali ke kota." Ucap Haruto lalu bangkit dari duduknya.

"Hei bagaimana bisa? aku jauh-jauh kesini dan ditinggal olehmu? haha apa tidak ada hal yang lebih menyedihkan lagi?" Poor yoshi.

"Ada, nyemplung di laut sono kaga usah kedaratan lagi sekalian ke Jepang kalo bisa." Ucap yang lebih muda dengan entengnya, saat Haruto hendak masuk ke kamarnya tiba-tiba pintu kamar itu terbuka menampilkan Asahi yang masih mengenakan baju tidur berwarna biru muda dan seketika suasana hening, mereka sama-sama saling bertatapan beberapa detik sampai sebuah suara menginterupsi.

Secret (Love) Jaesahi/Harusahi [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang