8. RUMITNYA RASA 🤍

213 33 9
                                    

Haruto menghampiri teman-temannya yang berada di lapangan, ketika kaki itu melangkah memasuki area lapangan semua mata tertuju dan fokus pada langkah Haruto, ini adalah hal yang paling Haruto benci dalam hidup nya, menjadi pusat perhatian itu sangat menjengkelkan makanya ia benci keramaian tapi demi Yedam sahabat nya ia jadi rela harus kemari meski ramai serta panas begitu terik, untungnya ini sudah memasuki babak kedua yang artinya permainan akan segera berakhir.

Banyak pasang mata yang hampir seluruh siswa sekolah yang berada di lapangan itu malah menengok ke arah Haruto bukan lapangan, bisikan yang dapat Haruto dengar membuat nya semakin jengkel. Ia mencari keberadaan Jeongwoo dan yang lain namun belum bertemu juga sampai akhirnya sebuah tepukan pada bahu mengagetkan nya, itu Doyoung.

"Hei sedang apa lo, ayo yang lain udah nunggu" ucapnya.

"Lah gue juga nyariin njir." ucap Haruto dengan wajah kesalnya.

setelahnya mereka berjalan bersama menuju tempat dimana Junghwan dan Jeongwoo berada, itu tepat di belakang tempat duduk para guru yang jaraknya lumayan jauh dari tempat Haruto berdiri tadi pantas saja ia tak melihat mereka.

"Wih dateng juga nih yang mau neraktir" ucap Jeongwoo saat ia melihat sahabatnya itu datang dengan wajah kesal, haha ia tahu kalau hal seperti ini adalah hal yang paling Haruto benci.

Haruto tak menjawab ia langsung duduk, saat dia disana skor nya 1-1 yang artinya masih imbang dan ini mendekati menit akhir, jika kalian bertanya dengan siapa Yedam bertanding nanti aku jelasin ya siapa lawan Yedam.

Permainan berlangsung seperti permainan biasanya, bola di oper kesana kemari sampai Haruto bosan sendiri menonton nya. Dalam hati Haruto hanya berkata kapan permainan ini selesai rasanya lama sekali, nyawanya seakan tak ada dalam lapangan itu ia hanya duduk saja tanpa semangat seperti yang lainnya, bahkan ketika di menit akhir yang menegangkan seperti ini ekspresi Haruto begitu datar seperti tak ada semangat hidup, haduh to:).

Di menit terakhir Yedam menggiring bola seluruh atensi mengarah padanya begitu banyak sorak Sorai penonton yang menyemangati nya karena jika Yedam bisa mencetak gol lagi permainan ini akan selesai dengan skor 2-1, Suara teman-temannya dan rekan timnya memenuhi gendang telinga Yedam apalagi suara Jeongwoo, ia yang paling bisa Yedam dengar dari semua suara yang ada di lapangan.

"AYO LO PASTI BISA YEDAM!" suara Jeongwoo disamping Haruto begitu keras sampai ke ujung lapangan rasanya bisa di dengar.

"Berisik anjing lo bikin Yedam kaga fokus!" itu Junghwan yang bicara.

"Ye apaan si ini gue nyemangatin temen gue ya, lo betiga apaan diem doang kaya lagi nunggu hidayah" Jeongwoo bodo amat serta acuh tak acuh ia masih terus berteriak, sedangkan Haruto rasanya sudah ingin mengubur diri saja pasalnya bukan Yedam yang jadi atensi sekarang tapi pria di sebelah nya.

Saat waktu menunjukkan permainan kurang dari 2 menit Yedam segera melakukan tugasnya sebagai Striker, dan ya Gol! seluruh sorak sorai penonton langsung terdengar skor menunjukkan angka 2-1 yang artinya Yedam berhasil memenangkan pertandingan ini, 2 gol yang di cetaknya membuat ia di sebut sebagai Brace dalam pertandingan ini, semua rekan timnya berkumpul menggendongnya sebagai selebrasi.

Di bangku penonton, 4 temannya hanya saling berpelukan tanda ikut merayakan kemenangan sahabatnya itu semua rona wajahnya begitu bahagia tapi tidak dengan Haruto yang nyawanya masih melayang entah kemana, ia ingin segera pergi dari tempat ini.

Permainan telah selesai seluruh tim akhirnya pergi dari lapangan menuju ruang ganti pakaian termasuk Yedam, sedangkan 4 temannya yang lain menunggu di depan ruang ganti sambil mengobrol beberapa hal random tentang kejadian tadi pas pertandingan berlangsung. Suara Jeongwoo yang paling mendominasi disini, anak itu masih sangat bersemangat berbeda dengan Haruto yang sudah seperti mayat hidup tak ada gairahnya sama sekali.

Secret (Love) Jaesahi/Harusahi [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang