5. HARU DAN PANTAI 🤍

306 38 7
                                    

Setelahnya Asahi izin untuk merapikan diri dahulu dan menyuruh Haruto untuk duduk dan menunggu nya.

"Tunggu disini dulu, saya harus merapikan barang-barang di loker." ucap Asahi, yang di ajak berbicara hanya mengangguk sebagai jawaban. Asahi tersenyum, Haruto benar-benar polos pikirnya.

Selang beberapa saat, Asahi sudah siap dengan tas kecil di tangannya seperti sebuah totebag.

"Ayo, saya sudah selesai." Yang di ajak hanya mengangguk.

"Kita akan memakai motor, jadi ini pakai jaketku." ucap Haruto sambil menyerahkan jaket kulit berwarna hitam.

"Eh tidak usah bagaimana denganmu?" tanya Asahi.

"Beli saja, nanti mampir gampang oke?" Haruto tersenyum, Asahi hanya geleng kepala ia lupa kalau anak ini orang kaya.

Asahi menuruti perkataan Haruto, ia memakai jaket yang di berikan tadi dengan ukuran yang kebesaran, ya kalian bisa bayangkan seperti apa tubuh Haruto dan seperti apa tubuh Asahi.

"Haha lucu sekali deh, makan yang banyak biar gede dong" ucap Haruto dengan tawa yang meledek, Asahi hanya memukul nya tak berniat membalas perkataan itu, ia lelah sebenarnya ingin segera pergi.

"Udah stop ayo jalan." Haruto hanya mengangguk lalu memimpin jalan.

Jalanan kota dipenuhi dengan pernak pernik berbau Valentine, banyak pasangan yang sedang jalan bareng atau hanya sekedar bercanda ria sambil menikmati berbagai macam makanan yang terjual di jalanan atau bisa di sebut Street Food. Sangat ramai dengan nuansa romantis.

Motor Haruto berhenti di sebuah toko baju di pinggiran kota.

"Sebentar ya kak, aku harus membeli jaket."

Yang di tanya hanya mengangguk, lalu Haruto masuk ke dalam toko untuk membeli hal yang ia perlukan.

Selang beberapa menit Haruto sudah kembali dengan jaket kulit sudah menyampir indah di pundaknya.

"Pakai dulu, perjalanan nya jauh kan katamu?" ucap Asahi, Haruto hanya mengangguk lalu memakainya. Setelahnya mereka kembali melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.

Asahi hanya menikmati perjalanan kota sampai tak terasa waktu berlalu begitu cepat padahal perjalanan tadi lumayan jauh, sekarang Asahi dan Haruto sudah berada di sebuah villa di pinggiran pantai, tentu saja villa ini milik keluarga Watanabe, bagaimana Asahi tahu? ya karena tadi sesampainya disini penjaga nya langsung mengenali Haruto dan memanggilnya tuan muda.

"Wow bagus banget, ini punya orang tuamu?" tanya Asahi dengan mata yang masih memandang takjub.

"Ini? ruang pribadi milikku" Jawab Haruto diselingi dengan tawa, Asahi hanya memandang tak percaya, "bohongkan?" tanya nya.

"Haha ini beneran milikku kak, hadiah ulangtahun ku yang ke 15 tahun, papa bilang dia suka pada Villa ini jadi dia membeli nya untukku." jelas Haruto.

"Wah, memang berbeda ya kalo orang kaya" ucap Asahi sambil geleng-geleng kepala, bagaimana bisa di usia yang semuda itu Haruto sudah memiliki Villa pribadi? gila.

"Haha udah kak Ayo masuk, aku harus mengambil mantel dulu", yang di ajak bicara hanya mengangguk mengikuti Haruto masuk ke dalam Villa yang tidak bisa disebut kecil. Asahi memperhatikan sekitar, segala aksesoris serta dekorasi interior nya yang hampir semuanya bernuansa white blue, sangat kontras dengan birunya air laut di depannya begitu damai dan tenang sekali.

 Asahi memperhatikan sekitar, segala aksesoris serta dekorasi interior nya yang hampir semuanya bernuansa white blue, sangat kontras dengan birunya air laut di depannya begitu damai dan tenang sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret (Love) Jaesahi/Harusahi [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang