ONE 7

92 30 5
                                    

Date : 21.38 2021/07/16 

SugaVAuthor

Sekolah sudah cukup sepi. Tertinggal beberapa siswa yang masih berada di sana. Sekedar menyelesaikan tugas atau berbincang sebentar. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Waktu ujian akhir sudah semakin dekat. Siswa-siswi lebih banyak menghabiskan waktu mereka sepanjang hari hanya untuk belajar. Apalagi ujian masuk universitas sudah di depan mata. Mereka harus benar-benar menyiapkan diri secara fisik dan mental.

Taehyung melihat secara luas gedung-gedung pencakar langit itu lewat lantai atas sekolah. Walau sekolahnya hanya memiliki tujuh lantai, setidaknya ia bisa melihat kerlap-kerlip lampu gedung-gedung tinggi itu. Pemandangan yang jarang ia saksikan mengingat kesibukan dirinya di sekolah dan di tempat ia bekerja paruh waktu.

Hari ini, ia ingin beristirahat seraya memikirkan bagaimana pengobatan Sang Ibu akan dilakukan. Setelah sempat berkonsultasi dengan dokter tiga hari yang lalu. Dokter memutuskan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terlebih dahulu. Dengan begitu, pihak rumah sakit bisa memberikan penanganan yang tepat. Pemeriksaan menyeluruh itu terjadwal besok.

Taehyung telah menabung cukup banyak uang untuk membiayai pengobatan Sang Ibu. Ia menghemat sebanyak mungkin pengeluaran bulanan dan menyimpan sebagian besar gajinya untuk pengobatan.
Ia hampir tidak membeli makanan atau pakaian baru. Upah kerja yang ia dapat hampir sepenuhnya ia tabung.

Taehyung memejamkan mata, menikmati semilir angin malam yang menyejukkan. Ia terdiam seraya tanpa ia sadari, airmatanya keluar membasahi pipinya. Ia lelah, tentu saja sebab ia benar-benar tidak memiliki waktu yang cukup untuk istirahat dan melepas penat. Kehidupannya hanya terus terulang di sekolah dan di tempat kerja. Begitu terus sejak lima tahun terakhir.

Tekanan luar biasa dari sekolah yang mengharuskan dirinya berprestasi sehingga mendapatkan beasiswa, juga tekanan batin yang tidak pernah tersampaikan keluar dari hatinya. Ia hanya terus memendam semua itu sendiri. Selain tidak bisa bercerita kepada ibunya, ia juga tidak bercerita pada siapapun. Ia sendirian dan merasa kesepian.

Taehyung selalu merasa lelah setiap kali memikirkan bagaimana ia tidak pernah mengeluh sakit walau dirinya sakit. Ia tidak bisa mengeluh saat merasa lelah, ia tidak bisa mengeluh walau dirinya merasa hampir pingsan. Ia tidak bisa melakukan itu karena tidak ada seorangpun yang bisa ia bagikan keluh kesahnya.

Ia terkenal ramah pada siapapun. Tapi tidak ada seorangpun yang bisa benar-benar dekat dengannya. Tidak ada seorangpun kecuali Sunhee. Sangat disayangkan bahwa gadis itu sudah pergi lebih dulu. Meninggalkan Taehyung dan Taehyung kembali menjadi seseorang yang kesepian untuk kesekian kalinya.

Keterbatasan waktu, ruang, dan uang adalah alasan terbesar Taehyung tidak memiliki banyak teman akrab. Keterbatasan waktu karena Taehyung harus bekerja usai pulang sekolah. Keterbatasan ruang karena Taehyung membatasi dirinya sendiri untuk berbaur dengan teman-temannya yang hedonis. Keterbatasan uang karena dirinya tidak bisa menghabiskan uang hanya untuk bersenang-senang.

Kadang kala, Taehyung iri dan berharap berada di posisi mereka yang berkecukupan. Melihat teman-temannya sering membeli pakaian dan barang-barang lainnya tanpa harus memikirkan uang. Mereka yang suka berjalan-jalan atau bermain bersama dengan teman-teman sebaya mereka. Menghabiskan waktu bersama dan menikmati waktu mereka tanpa khawatir. Taehyung iri melihat itu semua.

Berada diposisi itu adalah hal mustahil baginya. Sejak kecil, dirinya menghabiskan waktu di rumah dan sekolah. Saat ingin bermain di taman, ia sesekali datang ke taman kecil di dekat rumah sepulang sekolah. Hanya untuk menikmati beberapa saat sendirian, kemudian pulang setelah cukup puas. Ia hanya bermain sendirian.

Doughty [Taehyung FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang