Jimin POV
Aku menutup hidungku ketika mencium bau makanan yang sudah dimasak Seokjin hyung. Harumnya sama sperti biasanya, tapi kenapa sekarang aku tidak suka dengan aromanya?
Taehyung memakan makanan itu dengan lahap, sementara aku sama sekali tidak memiliki selera untuk memakannya.
Ini sudah dua minggu sejak kejadian buruk itu, selama itu juga yang bisa kumakan hanya buah-buahan dan kue pie.
"Ada apa, Jimin? Kenapa kau tidak makan?"
Tanya Seokjin hyung sambil duduk di kursi.
Aku menggelengkan kepalaku dan tersenyum. Aku tidak mau dia berpikir kalau aku tidak menyukai masakannya, jadi aku mengambil sesendok sup dan mencium baunya terlebih dahulu. Oh tidak-
Aku segera berlari ke wastafel dan muntah-muntah. Perutku rasanya sangat tidak enak. Aku sudah seringkali muntah, padahal aku tidak makan dengan baik.
"Jimin, kau baik-baik saja? Apa kau sedang sakit?"
Tanya Taehyung, yang segera menyusulku bersama Jin hyung.
"Aku rasa ada yang aneh denganmu."
Gumam Taehyung, dia membantuku berjalan dan mendudukkanku di kursi.
"Aku baik-baik saja."
Kataku pada Taehyung, aku tidak mau membuatnya khawatir.
"Aku hanya sedang tidak ingin makan. Itu saja."
Taehyung sepertinya tidak percaya dengan perkataanku.
"Kau selalu tidak ingin makan. Dan sekarang kau juga tidak mau makan lagi? Tidak, Jimin. Kau harus makan sesuatu. Kalau kau tidak suka makanannya, katakan saja padaku makanan apa yang kau inginkan. Aku akan membawakan apapun yang kau sukai."
Kata Taehyung padaku.
"Aku mau pisang."
Kataku pelan, dan Taehyung menaikkan alisnya bingung.
"Aku mau makan pisang yang besar."
Kataku lebih keras supaya Taehyung bisa mendengarnya.
Lalu Taehyung pergi ke dapur dan membawakan tiga buah pisang dengan ukuran besar. Aku memakan semuanya tanpa merasa mual sama sekali, membuat Seokjin hyung menatapku dengan khawatir.
"Kenapa hyung menatapku begitu?"
Tanyaku pada Jin hyung.
"Hyung merasa kau bukan sakit, Jimin. Sudah dua minggu kau seperti ini. Kau menolak makanan apapun selain buah-buahan dan kue pie. Suasana hatimu pun mudah berubah. Beberapa saat yang lalu kau terlihat lemas tak bersemangat, tapi kemudian kau akan merengek-rengek hanya untuk sebuah pisang... Mana ukurannya harus besar lagi. Taehyung sampai keliling hutan mencari pisang yang besar untukmu."
Perkataan Seokjin hyung membuatku bermuka masam, memang apa salahnya ingin pisang besar?
"Hyung rasa kau hamil."
Oh, aku tidak sakit tapi hanya sedang hamil.
Tunggu. Hamil?!
Tidak mungkin. Aku mulai panik, apa aku benar-benar hamil? Tapi aku tidak menginginkannya.
"Jangan bercanda, hyung. Ini tidak lucu."
Bibirku berkata begitu, tapi hatiku gelisah. Aku takut.
"Kita lihat saja nanti. Kalau bulan depan kau tidak mengalami masa kawin, berarti kau memang hamil. Kalau perlu hari ini juga hyung akan pergi ke kampung dan membawa orang yang bisa mengecek apa sekarang kau sedang hamil atau tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
[WIP] Alpha Egois dan Omega Lemah
Fanfiction[Translation Project] Cerita tentang manusia serigala. Seorang Alpha yang mencari keberadaan Omega yang diinginkannya. Sebuah perjalanan panjang yang berbuah manis. A Kookmin Wᴇʀᴇᴡᴏʟғ FᴀɴFɪᴄᴛɪᴏɴ. Tᴏᴘ : Jᴜɴɢᴋᴏᴏᴋ Bᴏᴛᴛᴏᴍ : Jɪᴍɪɴ Cr: @Ayan_Satellite (Y...