Ruangan itu sunyi senyap, membuat Jimin merasa tidak nyaman. Jantungnya berdebar kencang, matanya masih menatap Jungmin yang sedang tertidur lelap di ranjang besar milik Raja Jungkook.
"Apa kau masih tidak mau bicara denganku?"
Suara Jungkook menggema di ruangan yang sunyi ini. Suaranya sangat berat dan penuh intimidasi. Taehyung melihat Jimin lalu melihat Jungkook yang menatap tajam kearah Jimin.
"Dan kenapa manusia singa sialan ini harus ada di kamarku?!"
Alpha berdarah murni itu mengaum sambil menatap Taehyung dengan penuh kebencian. Jimin hanya bisa menelan ludahnya dengan susah payah lalu bertukar pandang dengan Taehyung.
"Tae... Bisa tinggalkan aku dan Raja Jungkook? Hanya sebentar saja, kumohon."
Jimin memohon pada Taehyung karena dia pasti tidak mau meninggalkan Jimin berduaan saja dengan Jungkook.
"Aku tidak bi-"
"Aku akan baik-baik saja. Pergilah keluar, Tae."
Potong Jimin, lalu Taehyung mengangguk dan berjalan pergi ke luar kamar.
"Kenapa?"
Jimin memecahkan keheningan yang tercipta setelah Taehyung meninggalkan mereka.
"Kenapa kau membawaku dan Jungmin kesini? Kenapa kau harus menolong kami?"
Jimin kembali menangis, dia merasa takut tapi dia juga tidak mengerti kenapa Jungkook membawa mereka kemari. Karena itu dengan mata sembabnya Jimin memberanikan diri menatap Jungkook yang berdiri tidak jauh darinya.
"Apa maksudmu kenapa? Tentu saja aku harus menolong karena dia adalah anakku."
Jungkook menjawab sambil menunjuk Jungmin yang masih tidur.
"Anakmu? Setelah kau melemparnya seperti itu kau berani bilang dia anakmu?! Bagaimana bisa kau tanpa ampun melakukan hal yang kejam pada anak kecil yang tidak berdosa?!"
Jimin menangis sesegukan, membuat Jungkook kehilangan kata-katanya. Dia sangat merindukan omeganya ini, tapi dia terlalu malu untuk meraih Jimin kedalam pelukannya.
"Apa yang sudah anakku perbuat sampai kau melakukannya?"
Tanya Jimin, dengan suara yang parau.
"... Dia membunuh Mia."
Raja muda itu menjawab sekananya dan menunggu bagaimana omeganya akan merespon terhadap pernyataan itu.
"Apa kau sebodoh itu sampai berpikir anak berumur 4 tahun bisa membunuh seseorang?"
Tanya Jimin, tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Dia anakku. Jadi sangat mungkin untuknya bisa membunuh dengan mudah. Apalagi aku tahu dia bukan serigala biasa. Dia berdarah murni seperti-"
"Iya dia memang terlahir sebagai alpha berdarah murni, lalu apa?!"
Jimin menyela perkataan Jungkook.
"Dia adalah darah dagingmu tapi aku tidak akan pernah menyamakan dia dengan orang jahat sepertimu. Dia tidak akan menjadi sepertimu bahkan dalan mimpimu sekalipun. Jadi jangan pernah berani menuduhnya melakukan hal yang kau pikir mudah untuk dilakukan."
Jimin marah-marah, dia tidak peduli kalau Jungkook akan balas marah padanya. Yang dia lakukan saat ini hanya membela anaknya. Jimin pikir anak sepolos Jungmin tidak akan membunuh orang tanpa alasan. Bagi Jimin, Jungmin adalah anak yang baik.
"Kau benar... Tapi kenapa aku bisa mencium bau tubuhnya menempel pada Mia?"
"Siapa Mia?"
"Mia... Dia anak perempuan berumur 3 tahun."
KAMU SEDANG MEMBACA
[WIP] Alpha Egois dan Omega Lemah
Fanfiction[Translation Project] Cerita tentang manusia serigala. Seorang Alpha yang mencari keberadaan Omega yang diinginkannya. Sebuah perjalanan panjang yang berbuah manis. A Kookmin Wᴇʀᴇᴡᴏʟғ FᴀɴFɪᴄᴛɪᴏɴ. Tᴏᴘ : Jᴜɴɢᴋᴏᴏᴋ Bᴏᴛᴛᴏᴍ : Jɪᴍɪɴ Cr: @Ayan_Satellite (Y...