01. Satu

46 54 41
                                    

Haii ketemu lagi. Gimana, udah siap buat ikutin alurnya, kan?!

Ada kata-kata atau kalimat yg mau diucapin buat aku gitu? Mhwhe canda😛

Salam cepmek👉

Awalan dari semua rasa yang akan diterima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalan dari semua rasa yang akan diterima.
-About You

Usai memakai seragam sekolahnya dengan rapih, gadis itu langsung keluar kamar. Tatapannya bertemu dengan tatapan sang adik yang baru keluar kamarnya juga. Putri langsung melewatinya begitu saja di susul oleh Dhea yang berjalan di belakangnya.

Kedua orang tuanya sudah duduk manis di meja makan disusul oleh kedua adik kakak itu. Ia hanya bisa menghela nafasnya saat melihat meja makan yang hanya diisikan oleh keheningan.

20 menit berlalu. Gadis itu keluar rumahnya setelah sarapan. Mengambil ponselnya didalam saku seragam untuk menghubungungi seseorang.

"Bry lo jemput gue kan?"

"Sorry Dhe. Gue udah berangkat bareng Ria, mau gue pesenin taxi?"

Dhea menghela nafasnya. Selalu saja Ria, Dhea kapan? Dapat Dhea dengar jika kekasihnya itu sedang bicara dengan Ria.

"Oh, nggak usah gue naik motor aja"

"Oke kalo gitu. Hati-hati"

Sambungan telepon terputus. Dhea menatap ponselnya nanar. Gadis itu kembali masuk kedalam rumah untuk sekedar mengambil kunci motor miliknya.

Menjalankan sepeda motor dengan kecepatan biasa mampu membuat rambutnya berterbangan akibat angin.

Bunyi klakson dari salah satu mobil mampu membuat motornya oleng sampai terjatuh di atas aspal. Untung saja jalanan sepi. Ia menatap tajam mobil yg sudah pergi itu, tidak ada tanggung jawabnya sama sekali!

"Neng nggak apa-apa?" seorang wanita membantu nya untuk berdiri. Dhea menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Terima kasih, bu"

Orang itu mengangguk "Lain kali hati-hati bawa motornya yah"

Dhea membangunkan motornya yang masih tergeletak diaspal itu. Ia kembali menghela nafasnya, ini juga salahnya karna membawa motor sambil melamun. Ia kembali membawa motornya untuk menuju ke tempat tujuan.

Butuh waktu sekitar 18 menit untuk Dhea sampai diparkiran sekolah. Gadis itu memarkirkan motor maticnya dikumpulan motor yang sudah berjajar rapi.

Dhea langsung menuju kedalam kelas karena mengingat bel masuk yang sebentar lagi akan berbunyi. Sesampainya di dalam kelas dapat Dhea lihat Bryan sedang duduk di samping kursi milik Ria sambil memainkan rambut panjang gadis itu. Dhea tak memikirkan atau menegurnya, gadis itu berjalan melewati tempat mereka duduk. Namun lengannya dicekal oleh Bryan.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang