03. Tiga

37 45 29
                                    

Haii ketemu lagi. Gimana, udah siap buat ikutin alurnya, kan?!

Boleh tau kalian dari daerah mana aja?

Coba tunjukin quotes alay kalian dong hhew👉


Hadir tapi tidak dianggap ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hadir tapi tidak dianggap ada.
-About You

Hari ini adalah hari yang tersial untuk Dhea. Bagaimana tidak, dirinya telat bangun pagi, tak sarapan, bahkan karena ia telat bangun ia sendiri pun telat untuk memasuki sekolah. Dhea menghela nafasnya, menatap gerbang sekolah yang tertutup itu, meminta izin kepada satpam agar dibuka'kan pintu untuknya namun satpam itu tak mau karena alasan Dhea yang sudah terlambat 20 menit setelah bel masuk berbunyi.

"Pak, saya mohon. Hari ini saya ada ulangan dan itu penting. Bapak mau makan gaji buta cuma karena nggak bukain saya gerbang?"

Pak Dayat menghela nafasnya "Justru bapak bukain gerbang ke kamu ini bapak yang bakal makan gaji buta, Dhea. Lagian udah tau ada ulangan bangunnya malah siang"

Dari luar gerbang Dhea mengambil lengan pak Dayat di dalam sana "Pak, masa bapak tega sih. Saya nggak apa-apa kena hukuman asal bisa ikut ulangan itu"

Pasalnya ulangan pertama dengan susulan itu soal dan lingkungannya berbeda. Ulangan pertama kan Dhea

bisa saja melihat lembar jawaban Syla jika ada soal yang sulit, sedangkan susulan tak akan pernah bisa berkutik karena mengerjakannya diruangan guru.

"Pak. Saya mohon"

"Oke. Tapi kamu tunggu di sini, bapak mau bilang sama guru piket buat bukain kamu pintu atau tidak . Kamu tunggu disini"

Tatapan melas itu tergantikan dengan tatapan berbinar. Dhea menatap pak Dayat yang sudah menjauh dari tempatnya itu, semoga saja dirinya diizin kan untuk masuk kedalam sekolah.

Sekitar 3 menitan Dhea menunggu akhirnya pak Dayat kembali.

"Yaudah, kamu diijinin masuk. Tapi kamu harus bersihin wc perempuan terlebih dahulu, habis selesai baru kamu masuk kelas. Ulangan juga abis istirahat pertama, kan?" Dhea mengangguk. Pak Dayat membuka'kan gerbang itu mempersilahkan untuk Dhea segera memasuki sekolah "Kamu juga sudah diijinkan sama guru piket ke guru mapel yang ngajar dikelas kamu"

Dhea kembali mengambil lengan itu, diciumnya punggung tangan pak Dayat "Makasih yah pak. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsallam. Lain kali nggak usah telat, kamu itu susah buat bapak aturnya!!"

Disela berlarinya Dhea tertawa lepas karena teriakan pak Dayat itu. Dhea berjalan menuju kearah wc untuk menjalankan hukumannya. Disepanjang kooridor sudah sangat sepi karna mengingat waktu KBM sudah dimulai. Gadis itu berjalan santai tak memikirkan jika ada guru yang melihat, toh lagian juga ia sudah dihukum.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang