02. Dua

37 47 39
                                    

Haii ketemu lagi. Gimana, udah siap buat ikutin alurnya, kan?!

Boleh tau kalian dari daerah mana aja?

Coba tunjukin quotes alay kalian dong hhew👉

Semua orang sibuk dengan dunianya sendiri sampai tidak pernah menoleh kepada orang yang sedang membutuhkan kehadiran dihidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang sibuk dengan dunianya sendiri sampai tidak pernah menoleh kepada orang yang sedang membutuhkan kehadiran dihidupnya.
-About You

Dhea menatap foto piguran di depannya. Saat itu semuanya baik baik saja, di dalam nya ada 3 orang yang sedang tertawa lepas, memegang buah hati yang masih berumur sekitaran 4 bulan. Ayah, Ibu, dan Dhea lah orang di dalam piguran itu. Mereka bertiga, Putri belum terlahir didunia. Namun kenyataan malah merenggut kebahagiaannya, ia kira jika mempunyai adik itu disayangi, dimanja, dikasihi oleh mereka namun nyatanya malah sebaliknya.

Dhea dan Putri memang tersangkut paut usia 3 tahun lebih muda darinya. Saat Dhea masih menginjak'kan kaki diusia 9 tahun lah kedua orang tuanya seolah olah sudah tak peduli padanya. Tepat saat itu dirinya masuk kekelas 3 sekolah dasar dan Putri baru memasuki kelas 1 sekolah dasar. Saat pembagian rapor barlangsung dirinya tak ada wali yang mengambilkan, sedangkan Putri lengkap. Kedua orang tuanya selalu menyayangi Putri namun dengan dirinya? Tak pernah.

"Bun, Dhea juga mau ikut kerumah nenek, masa cuma Putri doang yang diajak?"

"Kamu kan udah gede. Ngapain iri sama adik sendiri?"

"Bunda Putri dapet juara kedua"

"Bagus, pinter banget anak Bunda. Dhe kalo kamu kaya gini pasti akan Bunda sayang. Bikin bangga"

Dhea menghela nafasnya kasar, bahkan seragam sekolahnya nya masih setia melekat ditubuhnya. Sedari pulang sekolah Dhea memang sengaja tak mengganti karena kantuknya.

"Yah, anter Dhea beli buku tulis yuk. Sto..-"

"Nggak bisa, Ayah sibuk"

"Yah nanti dateng keacara disekolah Dhea, mau yah? Soalnya sekolah nyuruh suruh orang tua mereka ikut juga"

"Nggak bisa Dhe, Ayah lagi cek dokumen banyak banget"

"Yah, minggu depan sekolah Putri adain party show. Dan Ayah tau? Putri dinobatin jadi sepuluh besar siswa terpintar disekolah"

"Bagus, anak Ayah pinter, nanti apa yang kamu mau bakal Ayah turutin"

Potongan masalalunya terus saja terulang dibenaknya. Tatapan Dhea beralih ke benda pipih yang berbunyi itu.

Bryan? Mau apa pria itu menelponnya? Dhea segera meluncurkan tombol berwarna hijau di sana.

"Gue di depan"

Kening Dhea berkerut, tak mengerti apa yang Bryan ucapkan.

Bryan berdecak dipanggilan telepon itu "Depan rumah lo. Keluar gih, kayak nya ayah bunda lo nggak ada di rumah. Dari tadi gue ketuk pintunya nggak ada yang buka"

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang