Part 6 - Titik Terang

12 2 1
                                    

Happy Reading!!

Apakah cinta serumit ini?

Seperti biasa di pagi yang cerah ini alan sudah bersiap untuk pergi ke sekolah, dan yah dengan wajah yang sangat dingin seperti biasa.

Pria tampan itu langsung mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, namun ia tak langsung pergi ke sekolah, melainkan ia pergi menuju rumah aluna.

Entahlah sifatnya sangat sulit di tebak.

"Ngapain sih gue harus kerumah cia lagi, come'n  alan lo harus punya prinsip," batinya dalam hati.

"Sebenernya gue udah mau maafin lo cia, tapi gue pengen lo berjuang, bukan cuma gue aja yang berjuang,"

Alan hanya memandangi aluna dari kejauhan.

Luna terlihat keluar dari rumahnya, sepertinya ia hendak pergi ke sekolah, melihat aluna keluar dari rumahnya alan bergegas pergi berlalu dari rumah luna.

***

Alan sudah sampai lebih dulu dari aluna, sesampainya di sekolah ia malah ketemu sama si jessi.

"Hayy my baby alan," teriak jessi dengan sangat heboh.

Membuat orang-orang di sekitarnya kaget dibuatnya.

"Duh apaan sih lo brisik banget, gue lagi nggak mood dengerin ocehan lo, mending lo pergi deh," balas alan dengan ketus.

"Alan kok gitu sih, katanya janji mau makan sama gue, sampai hari ini nggak jadi juga," ucap jessi sok imut.

"Gue udah kenyang, dahlah minggir nggak lo, gue mau lewat," bentak alan.

Aluna pun sudah tiba, ia melihat adegan perdebatan antara jessi dan alan, melihat alan sangat popular di kalangan kaum hawa membuatnya menjadi insecure.

"Huftt, tenang luna, tahan nggak boleh cemburu," ucapnya menenangkan dirinya sendiri.

"Hay alunaaa," teriak bianca di belakangnya.

"Hay bi, jangan teriak-teriak dong nggak kasian sama pita suara lo apa," ucap luna.

"Hehe ya maap, yaudah yuk ke kelas," ajak bianca.

"Eh lo kok sendirian, dinda mana?"

"Dinda kayaknya udah berangkat duluan deh, noh mobilnya ada diparkiran," ucap bianca.

"Eh iya ya,"

"Yaudah yuk masuk,"

Sementara jessi belum melepas tangan alan.

"Lepas gak, gue bilang Lepasin ya lepasin," teriak alan.

Aluna dan bianca melewatinya begitu saja, luna pura-pura cuek kepada alan.

Lalu alan menghempaskan tangan jessi, lalu segera pergi dari hadapan nenek lampir itu.

"Sial, ngapain harus ketemu tuh nenek lampir sih, tadi si luna kok cuek sih," batin alan.

"Woy bro, lo ngapa dah muke lo kek gitu," tegur juna.

"Pagi-pagi gue harus ketemu tuh sama tu nenek lampir," ucap alan.

Aluna hanya menatap alan dengan tatapan bingung.

"Maksud lo si jessi?" tanya rian.

"Ya iyalah siapa lagi, masih pagi juga ketemunya dia, sial banget gue," ucap alan.

"Hahaha, itu mah dah nasib elu, siapa suruh lo tampan dan slalu kencan sana sini, tapi satu hal sih yang gue bingung kok lo nggak mau sih sama si jessi, dia kan cantik, body goals, idaman banget ya nggak si," ucap juna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rumit (Cha Eun-Woo X Tzuyu Twice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang