Part 2 - Aku tak akan menyerah

37 2 0
                                    

Happy Reading!!

"Karna gue kecewa sama lo luna," ucap alan tegas.

"Sorry udah buat lo kecewa, tapi apa lo lupa lo udah janji sama gue buat nggak sedih,"

"Lo fikir dengan lo pergi dan ninggalin surat itu ke gua udah bikin gua tenang, gue tau dulu kita cuma anak kecil tapi sekarang kita udah remaja, gue jadi bisa mikir kalau lo itu cuma mainin gue lun,"

"Tapi lan gue nggak maksud,"

"Udah gua mau pergi lepasin tangan gua," ucap alan sambil menghempas tangan luna.

Alan pun pergi dari hadapan luna dan meninggalkan luna disana sendiri.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dari tadi, dia adalah dinda, adinda Putri Fortuna lengkapnya, ia adalah salah satu dari banyaknya cewek yang mengagumi alan.

Ia pun berlari pergi menuju kelasnya sambil menangis.

Dinda pun duduk di bangkunya dan menangkupkan kedua tangannya untuk menutupi tangisnya, suasana kelas sedang sepi karna semua pada di kantin.

Tiba-tiba saja juna datang ke kelas.

"Loh din, lo ngapain di kelas sendirian," tegur juna.

"Diem lo, gue mau sendiri mending lo pergi aja," usir dinda.

"Tapi din, lo kenapa? Kok lo nangis, kalau lo ada masalah lo cerita ke gue,"

"Bukan urusan lo juna, mending lo pergi sebelum gue marah sama lo,"

Juna pun tidak pergi malah dia semakin mendekat ke dinda dan memeluknya.

"Gue tau, ini karna alan kan? Lo cemburu karna lo liat alan sama cewek lain lagi kan? Kan udah gue bilang jangan mengejar sesuatu yang nggak bisa lo raih,"

"Kenapa sih jun lo selalu baik sama gua, padahal gue selalu maki-maki lo, dan selalu bersikap nggak baik ke lo, tapi kenapa cuma lo yang peduli sama gue,"

"Karna gue suka sama lo dinda, harus berapa kali gue bilang ada gue, lo nggak usah kejar alan lagi, alan itu nggak bisa lo gapai, kurang bucin apa sih gue ke lo, kalaupun sekarang lo suruh gue lompat dari atap sekolah pun gue jabanin deh,"

"Makasih ya jun lo selalu ada buat gue, maafin gue ya gue udah jahat sama lo," ucap dinda sambil tersenyum.

"Nah gitu dong senyum, gue nggak suka lihat lo nangis, walaupun lo belum bisa nerima gue, gue akan terus berjuang buat lo,"

"Makasih jun, tapi tadi aneh deh cewek yang gue lihat sedang memeluk alan itu anak baru yang tadi, yang duduk sama alan, kayaknya mereka itu udah saling kenal deh,"

"Masak sih mana mungkin, fansnya alan kan banyak siapa tau itu salah satu fansnya dia, lo salah lihat kalik,"

"Mana mungkin, jelas-jelas gue lihat dengan mata kepala gue sendiri,"

Juna mendengus kesal, "udah deh dari tadi ngomongin alan terus, cemburu nih gua, plis din kali ini aja kalau di depan gue jangan ngomongin yang lain bisa, termasuk alan,"

"Iya deh, sorry,"

"Yaudah kantin yuk, gue laper hehe," cengir juna.

Sementara luna masih menangis di taman itu, ia menangis dalam diam sendirian.

"Gue nggak akan menyerah alan, gue akan dapetin perhatian lo kembali, sekalipun lo udah berubah sama gue," lirih luna.

Orang yang diomongin sebenernya masih ada disana, alan hanya ngumpet dibalik tembok yang tak jauh dari taman itu.

Rumit (Cha Eun-Woo X Tzuyu Twice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang