PAGI

231 170 163
                                    

Halo semua salam kenal ya!!

Semoga kalian suka sama cerita ini,
follow dulu yuk sebelum baca hehe.

Jangan lupa votenya sama komennya

Happy Reading•


Ray dengan keahliannya dalam mengendarai motornya itu kini sudah berada di tempat yang dia tuju. Didepan cafe yang ramai dengan pengunjung.

Ray mengedarkan pandangannya ke dalam cafe mencari tempat duduk Raina. Yang menghubunginya tadi adalah Raina, dan Ray kesini untuk menjemput Raina. Setelah menemukan Raina, Ray segera menghubunginya.

"Buru keluar! Gue udah di depan." ucapnya setelah terhubung.

"Iyaa!" jawab Raina. "Lo ga mau kedalem dulu dek?" sambungnya.

"Gak usah, gue capek." jawab Ray seadanya.

"Bentar lagi gue keluar."

Ray mematikan sambungan telfon sepihak. Setelah mematikannya dia langsung memasukkan benda pipih itu ke dalam saku celana seragam sekolahnya.

Selang beberapa menit menunggu, tampak Raina keluar dari cafe dan berjalan mendekat ke arah Ray yang sedang duduk anteng di atas motornya.

"Halo," sapa Raina setelah berada di samping Ray.Ray melirik sinis Raina.

"Lama amat?!" sinisnya.

"Astaga! Cuma 5 menit dek!" jawab Raina heboh.

"Waktu adalah uang." jawab Ray.

"Uang mulu lo! Nanti gue beliin makanan deh, jangan bawel!" pungkas Raina.

Setelah itu Ray menyodorkan helm yang berada di tangannya. Raina menerima helm yang berada di tangan Ray dan memasangkan dikepalanya. Raina sudah duduk di jok belakang motor Ray.

"Udah siap?" tanya Ray, memastikan apakah kakaknya sudah siap.

"Udah."

Motor besar Ray mulai melaju meninggalkan daerah cafe. Membelah jalanan sore hari dengan di temani oleh banyaknya kendaraan di jalanan.

Setelah melewati jalanan yang lumayan macet itu, kini mereka sudah berada di pekarangan rumah. Raina memberikan helm yang di kenakannya tadi. Setelah menerima helm, Ray melaju ke garasi. Ray melepaskan helm, menyimpannya di tempat penyimpanan helm.

Berjalan menuju pintu rumah, membukanya dengan mengucapkan salam. "Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam." jawab kedua orang tuanya bersahutan. Ray ikut duduk di sofa bersama orang tuanya dan juga Raina.

"Gimana hari ini?" tanya Rama kepada kedua anaknya.

"Capek" Ray menyandarkan punggung dan kepalanya di sofa.

"Seru." jawab Raina dengan duduk santai.

"Alay lu, sekolah beberapa jam aja capek" cibir Raina kepada Ray.

"Giama gue gak capek, gue baru keluar dari sekolah udah lo suruh jemput lo yang jauh dari sekolah gue?!" sewot Ray. Rama dan Zahra memperhatikan kedua anaknya yang sedang berdebat.

"Yaudah, besok kamu bawa mobil sendiri aja kak. Kasihan adek kamu." ucap Rama memberi solusi.

"Males parkirnya, Yah." keluh Raina.

"Naik taxi aja kalau gitu" Zahra ikut memberi saran.

"Berangkat di anterin sama Ayah, pulang aku naik taxi gimana?" kata Raina.

RAYSHIVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang