CELENA

118 80 149
                                    

Halo semua salam kenal ya!!

Semoga kalian suka sama cerita ini,
follow dulu yuk sebelum baca hehe.

Jangan lupa votenya sama komennya

•Happy Reading•

Celena Meyra Jazziel.

Anak pindahan dari sekolah swasta di daerah Surabaya. Gadis dengan kecerdasan yang tidak perlu diragukan lagi, dan jarang sekali terlibat dalam suatu masalah.

Sinar matahari yang sangat terik membuat seragamnya basah karena, tubuhnya bermandikan keringat.Celena berjalan dengan gontai menuju ke pinggir lapangan. Terlihat dari arah depan, dua gadis tengah berjalan menghampirinya, dengan membawa sebotol air mineral. Dia adalah Deindra Arlo dan juga Geisya Yolanda, teman Celena di sekolah ini.

Deindra Arlo, gadis berdarah Kanada dan Indonesia ini, dikenal dengan keceriaan yang terpancar setiap hari di wajahnya.

Geisya Yolanda, gadis dengan penampilan sederhananya. Memiliki sifat dewasa membuatnya menjadi penengah di atara teman-temannya.

"Lo kenapa bisa di hukum begini?" tanya Deindra, saat mereka sudah duduk besama, di kursi pinggir lapangan.

"Telat." jawab Celena dengan cengiran tidak berdosanya, sembari mengusap keringat yang sudah bercucuran di pelipisnya.

"Lo baru dua minggu di sini Cel, gak usah coba-coba buat masalah deh." omel gadis yang di ketahui bernama Geisya.

"Iya-iya." balas Celena agar teman-temannya tidak melanjutkan omelannya.

Deindra menyodorkan sebotol air mineral kepada Celena. Sebelum menemui Celena, mereka menyempatkan diri untuk berkunjung ke kantin, berniat membelikan Celena sebotol air mineral.

Dengan senang hati, gadis itu mengambil botol air mineral dari tangan Deindra.

"Makasi." ucapnya. Setelahnya Celena mulai membuka botol air mineral yang masih tersegel dengan rapat. Mencoba membuka dengan sekuat tenaganya, dan pada akhirnya dia tidak bisa membukanya.

"Sini." pinta Geisya saat menyadari bahwa Celena tidak bisa membukanya.

Celena memberikan botol air mineral yang ada di tangannya kepada Geisya. Tidak perlu waktu lama, dengan mudah Geisya membuka botol yang masih tersegel.

Setelah berhasil membukanya, Geisya memberikan kembali botol tersebut ke Celena. Gadis itu menerimanya dengan cepat, karena tidak bisa di pungkiri lagi, rasa hausnya kini sudah sangat-sangat menyiksa.

Langsung saja dia minum hingga menyisahkan air setengah botol. Setelah dirasa hausnya sudah terobati, dia meletakkan botol tersebut di samping tubuhnya.

Celena memandang erea lapangan yang menampilkan beberapa anak sedang beraktifitas di sana. Mengamati banyak anak-anak yang sedang bermain, entah itu basket atau bermain bola.

Pandangan Deindra tiba-tiba tertuju pada topi yang tersemat di kepala Celena. Seperti ada yang aneh dari topi itu.

"Topi siapa? Kok ada tanda topi anak kelas 11?" tanya Deindra saat melihat tanda khusus pembeda dari setiap angkatan.

Celena menoleh ke arah Deindra saat itu juga. Menyadari pertanyaan dari temannya itu, Celena melepaskan topi tersebut dari kepalanya. Dia memandangi topi tersebut dengan seksama.

"Oh, ini tadi di pinjemin sama kakak kelas." terang Celena.

Pandangan Celena kembali tertuju kepada tengah lapangan, mencari sosok kakak kelas yang telah meminjamkan topi untuk dirinya.

RAYSHIVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang