WAR IN LIFE [eight]

523 69 49
                                    

VOTE & COMENT‼️

Ini beneran masih fresh bau2 otak aku wkwkwk😅😅😅
Barusan aku tulis terus langsung Pubish, semoga kalian suka🥲

Ohhh ya, maybe ini bakalan jadi update terakhir aku☹️
Atau mungkin 1-2 chapter kedepan ya🥺
Setelah itu aku bakalan hiatus dulu, maaf ya guys🙏🏻
Aku harap kalian nanti bakalan sabar nungguin aku sampai aku bisa update next chapter dan sampai cerita ini END🤗🥰

Happy Reading🙆🏻‍♀️



CHAPTER 7

Karena mendengar sedikit kebisingan, membuat Sehun terjaga dari tidur nyenyaknya. Pemuda itu mengambil posisi duduk untuk mengumpulkan nyawanya.

"Mommy berbicara dengan siapa?" Monolog Sehun.

Karena penasaran, Sehun lantas turun dari ranjangnya.
Berjalan menuju living room sembari menggeret tiang infusnya.

Senyum Sehun langsung mengembang ketika menemukan kehadiran Grandpa dan Grandmanya disana, ditambah lagi ada Kai dan keluarganya.

Hampir saja pemuda itu melangkahkan kakinya untuk menghampiri mereka.
Namun langkahnya terhenti mendengar ucapan Mommynya.

Senyum di wajahnya tergantikan dengan kerutan kebingungan di dahinya.

Sehun tetap diam pada posisinya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Oh Sehun menyimak pembicaraan keluarganya yang tampak sangat serius, dia tau mereka sedang membicarakannya.

Dan benar saja, saat mommynya menyebutnya mengidap 'kanker darah' Sehun benar-benar berharap pendengarannya sedang bermasalah.

Namun saat ia bisa melihat kakeknya mengangguk membenarkan, dunia Oh Sehun serasa runtuh saat itu juga.

"S-sehun!" Ucap Kai terbata ketika melihat Sehun yang berdiri di dekat sekat pembatas kaca antara ruangannya dan living room.

Mereka semua benar-benar tidak menyadari kehadiran Sehun sejak tadi karena terlalu serius dalam pembahasan ini.

Terjawab sudah semua rasa penasaran Sehun.

Pemuda albino itu mengeratkan pegangannya pada tiang infus untuk menopang tubuhnya, bibir pucatnya bergetar. "Jadi? Aku sakit kanker?"

Bruk....

"SEHUN!"

Tubuh Sehun jatuh tersungkur, pemuda itu benar-benar sudah tidak bisa menopang tubuhnya lagi.
Kakinya benar-benar terasa lemas seperti jelly.

Mereka semua langsung menghampiri Sehun yang sudah setengah sadar dengan darah yang mengalir dari hidungnya.
Jangan lupakan punggung tangan Sehun yang juga mengeluarkan darah karena infusnya terlepas.

Kijoon dengan sigap menggendong tubuh Sehun ala bridal style dan langsung membaringkannya di ranjang.

Sedangkan Ji-Ah masih menangis dengan tangan yang menekan tombol emergency dengan brutal.

Suasana ruangan itu seketika berubah kacau karena mereka semua panik.

"KENAPA DOKTERNYA LAMA SEKALI!" Teriak Ji-Ah kesal.

WAR IN LIFE [OH SEHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang