15

3.2K 303 47
                                    

"dibalik kata 'gak papa, aku ngerti kok' sebenarnya ada kecewa yang ditutup-tutupi."

•••

Happy reading
Jangan lupa Votmen^^

"Zel, pulang ya? Udah sore loh," ucap Ara sambil terus mengelus surai rambut milik Azel.

"Bentar lagi ra,"

"Zell, kasian Putri sama Aqilla!" ucap Ara kesal.

"Ck, iya gue pulang!" ketus Azel. Azel bangkit dan langsung mengambil jaketnya di atas kursi meja rias milik Ara, kemudian melangkah pergi ke luar apartemen.

"Azel marah ya?" tanya Ara pada diri sendiri. Ara berlari menyusul Azel yang sudah keluar dari apartemen.

"Azell," Ara menahan tangan Azel yang terus berjalan.

Azel menengok ke Ara sekilas, Ara yang melihat perubahan Azel segera memeluk Azel dari belakang.

"Ajel, marah ya? Maafin Tata ya? Kalo Ajel marah nanti Ara sedih, gimana?" ucap Ara pelan yang masih bisa di dengar oleh Azel.

Azel menghela nafasnya kasar, ini adalah kelemahan Azel. Ia tidak bisa jika Ara menyebutnya dengan sebutan masa kecil.

Azel membalik badannya kemudian membalas pelukan Ara dengan erat.

"Maafin gue, gue gak marah sama lo, cuman kesel," ucap Azel lembut.

"Maaf," ucap Ara.

"Iya, udah sana masuk," Azel melepaskan pelukan itu.

"Hum," Ara berjinjit untuk mencium pipi Azel.

Cup

"Dadah!" Ara berlari ke apartemen nya.

Azel diam mematung sambil memegang pipinya yang baru saja di cium oleh Ara.

"Ra, ra lo gak bagus buat kesehatan jantung gue,"

•••

Hari sudah larut malam tapi ketiga gadis yang masih menonton drakor tak kunjung tidur.

"Ra," panggil Putri.

"Hm?" Ara tidak mengalihkan pandangan nya dari laptop.

"Gue tidur duluan ya? Lo sama Qilla aja,"

"Iya," Jawab Ara, Putri melenggang pergi dari sana.

"Lo dah ngantuk Qil?" tanya Ara.

"Belom," jawab Aqilla.

"Okay, " mereka lanjut nonton drakor hingga akhirnya mereka ketiduran di atas sofa.

•••

Hari sudah pagi, Putri berjalan keluar kamar untuk mencari keberadaan Ara dan Aqilla. Karna, ketika dirinya bangun tidur. Ia tidak menemukan keberadaan Ara dan Aqilla di sampingnya.

Putri menganga melihat posisi Aqilla dan Ara tidur, kepala di bawah kaki di atas.

Putri berjalan mendekati mereka yang masih tertidur pulas.

"Ra, Qil bangun! Udah siang," ucap Putri sambil menggoyangkan tubuh mereka.

Cklek

Putri menoleh ke pintu untuk melihat siapa yang datang pagi-pagi sekali dan juga siapa yang mengetahui pin apartemen Ara kecuali PURAQIL.

"Put," panggil Azel. Ya, orang itu Azel yang baru saja datang ke apartemen Ara.

"Eh bang? Ngapain dateng pagi-pagi?" tanya Putri.

Hi, I'm AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang