25

2.8K 255 5
                                    

"tuhan sayang kamu, terus aku ikutan sayang, gapapa kan ya?"

•••

Happy reading
Jangan lupa Votmen^^

"Dok! Bagaimana adik saya?" tanya Aro ketika dokter yang memeriksa Ara keluar.

"Saya baru saja menjahit luka pasien, tapi..."

"Tapi apa dok? Di gantung gak enak tau!" kesal Ralez.

"Mental pasien keganggu, pasien bisa saja mengalami trauma setelah kejadian yang menimpa nya. Saya minta, untuk kalian sebagai keluarga pasien untuk mensuport pasien dan berusaha agar pasien cepat pulih." lanjut dokter tersebut.

"Trauma terhadap apa dok?" tanya Azel.

"Kemungkinan pasien akan trauma bila berdekatan berdekatan terhadap lawan jenis yang tak dekat dengannya,"

"Alat kemaluan pasien robek dan lecet. Maaf, apa pasien di perkosa? Jika iya, itu yang membuat pasien trauma bila berdekatan dengan lawan jenis."

Mereka semua menatap dokter tak percaya, Kia dan Bella sudah pingsan di pelukan suami mereka.

"Perkosa dok? Gak, gak! SAHABAT SAYA GAK MUNGKIN DAPAT PERLAKUAN SEPERTI ITU! GAK MUNGKIN DOK! DOKTER BOHONG KAN? NGAKU DOK!!" teriak Aqilla, ia masih belum percaya dengan semua ini.

"Saya tidak berbohong, nona," jawab Dokter itu.

"Putt, ini bohong kan? Putt hiks... Bilang ke gue put bahwa ini bohong! Ayo bilang!" Aqilla menarik-narik kerah baju Putri.

"AQILLA!" tegur Ralez, Aqilla menoleh ke Ralez yang sedang menatapnya tajam.

"Jangan kaya gini! Bukan lo doang yang sedih, tapi kita semua!" omel Ralez.

"Bang, dokter bohong kan? Ini semua prank? Ya kan?" setelah mengucapkan itu Aqilla jatuh pingsan, untung saja di belakangnya terdapat Putri.

"Ini semua salah Aro! Semua ini gak akan terjadi, Aro yang salah," ucap Aro menyalahkan dirinya sendiri.

Plak

"SADAR! INI BUKAN SALAH LO RO!" tegur Ralez, Aro mengangis dalam diam.

"Ayah, maafin Aro yang udah lalai jagain Ara, ini semua salah Aro! Maafin Aro yah," Aro bersujud di kaki Aksa.

"ARO! BANGUN KAMU!" Aro menuruti ucapan sang Ayah.

"Ini bukan salah kamu Aro! BUKAN SALAH KAMU!" bentak Aksa, Kia mendekat ke Aro ia bawa Aro kedalam dekapannya.

"Aro sayang, ini bukan salah kamu. Jangan merasa bersalah, kita hadapi semua ini sama-sama ya?" ucap Kia lembut, ia sama hancurnya dengan Aro. Walaupun ia hanya ibu tiri, tapi rasa sayang Kia ke Ara sudah sangat lah besar.

"Tapi bund, Aro sebagai abang udah ngerasa gagal untuk melindungi Ara." sesal Aro.

"Ini bukan salah Aro, okay? Kalo Aro merasa bersalah, nanti Ara sedih mau?" Aro menggeleng. "Nah, jangan merasa bersalah terus, okay?" Aro mengangguk.

•••

Plak

"JALANG! LO KAN YANG BIKIN ARA KAYA GITU?!" Aqilla menampar Olivia, pagi ini di kediaman keluarga Aditama sudah di ribut kan oleh pertengkaran Aqilla dan Olivia.

"APAAN LO TUDUH GUA?! PUNYA BUKTI APA LO BANGSAT!!" Olivia menunjuk Aqilla tepat di depan wajahnya.

"SIAPA LAGI KALO BUKAN LO?! LO YANG SELAMA INI BENCI SAMA ARA!!" wajah Aqilla sudah memerah karna emosi.

Hi, I'm AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang