Hal baik menjadi seorang uke

297 37 1
                                    

Muren kini tengah berdiri di depan rumah li cheng.Ia terus mencoba mengetuk pintu rumah li cheng hingga akhirnya pintu itu perlahan terbuka.

Muren melihat li cheng menggunakan kaos longgar, dengan wajah yang seperti baru saja bangun tidur. Li cheng yang berpenampilan seperti ini, muren sama sekali belum pernah melihatnya. Ia berpikir bahwa li cheng adalah tipe laki-laki yang sama sekali belum pernah melihatnya kamu akan berpikir kalau ia sangat tampan. Ketika kamu melihatnya lagi, ia akan berubah semakin tampan dan semakin sering kamu melihatnya lebih lama lagi, ia bahkan akan terlihat sangat-sangat tampan.

Ketika li cheng melihat bahwa yang datang adalah muren, ekspresi wajahnya langsung berubah dan ia ingin segera menutup pintu. 

Muren menahan pegangan pintu.

Semua hal yang ingin ia katakan disepanjang perjalanan tadi kini mulai bercampur aduk didalam pikirannya.

"Li cheng....itu....aku...love bite...cemburu...aku yang membuatnya sendiri...aku minta maaf, aku pantas mati"

Li cheng langsung bisa mengerti maksud perkataan muren.

Tetapi wajahnya masih terlihat sangat dingin.

"Masuk dan bicara"

Muren terlihat seperti anak kecil yang sudah melakukan kesalahan besar, berjalan mengikuti li cheng masuk kedalam ruang tamu. Muren duduk diatas sofa dengan kepala menunduk menatap kesepatunya, perlahan, muren menjelaskan semuanya pada li cheng. Setelah selesai, ia mendongak dan menatap li cheng dengan puppy eyes nya...

"Bagus Teng muren Bagus ! Aku tidak pernah menyangka kalau kamu memiliki bakat sebagai seorang produser film, hanya karena hal kecil kamu bisa membuatnya menjadi sebuah drama."

Li cheng berfikir, anak ini, ia sudah sangat baik mau pergi mencari uang berharga miliknya dan berakhir seperti saat ini. Hanya saat ia mendengar meifang berteriak dikelas soal love bite, ia sempat mencuri lihat pada bekas gigitan itu, nyaris saja ia menerobos untuk menghajar muren.

"Aku hanya teralalu perduli padamu li cheng karena itu..."

Mendengar perkataan muren membuat perasaan li cheng sedikit melunak. 

Setengah rasa marahnya menghilang.

Li cheng menggeretakkan giginya dan dengan nada mengintimidasi berkata, " Teng muren kamu juga perlu tahu bukan hanya kamu yang bisa cemburu."

Muren tahu.

Ia sadar sudah melakukan kesalahan. Ia tidak berani untuk berkata apapun. Hanya diam sambil mendengarkan li cheng memarahinya.

"Apa karena sudah lama aku tidak menghukummu hingga kamu mulai merasa gatal?"

Li cheng bergerak mendekat dan memegang dagu muren mendongakkanya.

Muren merona.

Hukuman? melakukan seperti yang pernah mereka lakukan dulu ? muren melihat sekeliling ruangan, rumah ini begitu besar.

"Tidak ada orang lain disini?"

"Aku tinggal sendirian"

Li cheng menggendong muren kedalam kamar. 

Kemudian melemparkannya keatas tempat tidur.

Muren berbaring menunggu diatas tempat tidur, menarik selimut dan menutupi wajahnya yang merona merah. 

🍃🍃🍃

Li cheng yang masih memeluk muren, mereka berdua pun mulai terlelap.

Sebelumnya muren merasa bahwa ia masih memiliki sesuatu hal yang masih harus ia lakukan tetapi ia tidak ingat apa itu. Karena sudah sangat mengantuk, ia pun memutuskan untuk tidak ambil pusing dan memilih untuk tidur.

I WANT TO BE MY BOYFRIEND | MUREN & LICHENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang