Teng muren, apakah ada yang menekanmu?

467 55 7
                                    

Pagi telah tiba, muren telah berada di dalam bus. Seorang konduktor bus melihat muren berjalan dengan tertatih - tatih dan memberikan muren tempat duduk.

Ketika tiba di kamar asrama, zhugang tiba-tiba bertanya, " Apa yang terjadi dengan kamu?"

Muren mengabaikan pertanyaan zhugang dan menuju tempat tidurnya. 

Ia ingin sekali duduk namun rasa sakit di bagian belakangnya membuat ia segera bangkit kembali. Yang bisa ia lakukan saat ini hanya bersandar di tiang tempat tidur.

"Kenapa kamu? Bisulan?"

Muren menatap zhugang, merasa terganggu atas pertanyaannya. Dia tidak ingin membicarakan hal ini denganya. Dia ingin menemui meifeng. Ia ingin meifeng membantunya menyampaikan pesan pada Qianhui bahwa hubungan mereka harus berhenti. Karena ia pria, ia sangat sulit untuk mengatakan hal itu sendiri.

Saat muren tiba di kelas meifeng. Salah satu temannya telah memberitahukan bahwa meifeng berada di taman kecil sebelah lapangan kampus. Muren sempat melirik sebentar kedalam kelas tetapi ia tidak menemukan orang yang ingin ia lihat. Lalu,, muren dengan sakit yg masih terasa di bokongnya tetap berjalan perlahan-lahan menuju taman kecil tersebut. Namun saat ia sudah tiba disitu ia mulai merasa sangat menyesal.

Ia melihat meifeng sedang berdiri ditaman. Meifeng sepertinya sedang mengatakan sesuatu sambil menatap kebawah dengan wajah merona. 

Muren tidak bodoh.

Ia mengerti apa yang sedang terjadi disitu. Ia harap bisa segera membalikan tubuhnya dan pergi dari sana, tetapi saat itu ia merasa tubuhnya tidak memiliki tenaga lagi untuk berlari.

Meifeng melihat muren yang saat itu muncul tiba-tiba dan mengacaukan rencana sempurnanya, wajahnya berubah masam.

Muren tidak berlari tetapi memberikan senyuman ke arah meifeng sambil berkata," aku minta maaf karena mengganggu kalian berdua. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu pada meifeng. Aku sungguh tidak tahu kalau kalian berdua"

Muren sedang berusaha untuk menjaga perasaannya saat itu,ia berpikir jika saja ia bisa menerima seandainya mereka berdua bersama.tetapi ia bahkan tidak bisa menyelesaikan perkataannya.

"Apapun alasan kamu untuk menemuiku,tolong tunggu nanti saja. Tidak bisa kah kamu melihat aku sedang menyatakan perasaan ku sekarang? minggir sana.Jangan rusak masa depan kakak perempuan mu ini !" Meifeng memarahi muren dan memintanya untuk meninggalkan mereka berdua.

Muren merasa bahwa apa yang ia duga selama ini pasti benar. Meifeng pasti seorang lelaki yang bertampang wanita. Muren membalikan tubuhnya dengan berat hati. Tetapi langkahnya dihentikan oleh li cheng. Li cheng bertatap muka dengan meifeng " apa kamu sudah selesai? sekarang bisa aku pergi?"

Meifeng memegang baju li cheng.

"Tapi,bukan kah kamu seharusnya memberikan aku jawaban terlebih dahulu?"

"Kamu ingin mendengar aku mengatakannya?"

Li cheng selalu punya cara untuk melukai orang lain dengan cara ia berbicara yang tanpa basa basi.

Meifeng melepaskan genggamannya. Ia kecewa. Tetapi saat melihat wajah kecewa meifeng,dalam hati muren ia sedang bergembira. Rasa nya seperti ia bisa membalas dendamnya pada meifeng. Tetapi yang paling penting adalah li cheng menolak meifeng.

Muren merasa lega karena jika ia tidak bisa bersama li cheng, maka ia berharap meifeng juga tidak. Karena jika sampai meifeng bersama li cheng,gadis itu pasti akan memamerkan hubungan mereka berdua setiap hari ke muren. Jika harus melihat hal seperti itu setiap hari, Muren lebih memilih li cheng bersama gadis lain saja.

"Aku tidak akan menyerah, cheng. Kamu kira aku siapa ? Penolakan kecil seperti ini tidak akan membuatku menyerah. Kamu jangan menganggap enteng aku," ucap meifeng dengan percayadiri.

Tanpa sadar justru muren lah yang menjawab perkataan meifeng,"kamu hanya setumpuk kotoran."

Meifeng marah," Tidak ada seorang pun yang akan
berpikir kamu idiot jika saja kamu tidak membuka mulutmu!"

Setelah itu meifeng menghadiahi muren tendangan keras di bokongnya.

Sepertinya seluruh sekolah bisa mendengar raungan muren.bokongnya terasa sangat sakit seperti terbakar. la pun refleks segera berpegangan pada batang pohon terdekat dan kedua kakinya tampak gemetaran. Entah bagaimana caranya muren masih bisa memarahi meifeng," Kamu wanita iblis sialan! aku hampir saja setengah lumpuh!"

"Entah siapa yang menyuruh mu berjalan jalan sepanjang sekolah?"

Kata-kata li cheng sampai hingga ketelingan muren. la pun membalikan tubuhnya dan menatap li cheng.

Ini semua karena mu!

Muren tidak bisa meneriakkan hal tersebut karena disana masih ada meifeng.

Li cheng berjalan kearah muren dan memapahnya di samping tubuhnya. Mereka berjalan ke arah asrama siswa tingkat dua. Muren  terisak kesakitan saat berjalan disamping li cheng.

Meifeng memperhatikan cara berjalan muren dari
belakang, ia merasa bingung sambil mengelus elus dagunya. Beberapa detik kemudian gadis itu menunjukan senyum iblisnya dan berteriak kencang.

" Teng muren. apakah seseorang berhasil menindihi mu?"

Pertanyaan tersebut sukses membuat muren dan
Li cheng terdiam. Mereka berdua membeku. Muren berubah pucat. Ia membalikan tubuhnya melihat ke arah meifeng yang sedang memasang wajah jahil dan sadar kalau gadis itu hanya menggodanya.

Muren merasa lega dan balas berteriak," omong kosong ! Jika pun iya,seharusnya itu aku yang menindihi mu!"

Saat muren mengatakan itu,li cheng memberikan tatapan tajam kepadanya hingga rasa rasanya bisa membuat lobang dikedua matanya. Muren merasa mulai tidak nyaman.

" Apa? jangan bilang kau juga ingin menindihinya?"

Li cheng memindahkan tangannya yang tadi membantu muren berjalan dan memberikan muren satu tamparan keras tepat dibokongnya.

Dan sekali lagi seluruh kelas pasti bisa mendengar
raungan muren.


















Tbc~~

Jangan lupa di vote okeeeey 😊🍃

I WANT TO BE MY BOYFRIEND | MUREN & LICHENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang