DIAM-DIAM

8K 1.2K 118
                                    

bacanya pelan-pelan, yang🐊

■♤■♤■

Rain dan Kevin pulang kerumah. Saling berpegangan tangan, dan tertawa dengan lelucon yang Kevin lontarkan. Rain sungguh senang, ia melihat Kevin yang ceria dan menerima pertunangan ini, rasanya satu beban sudah diangkat dari pundaknya.

Mereka masuk, melihat Jonathan yang duduk disofa seperti kemarin, "bukankah aku sudah bilang? Berhenti bertemu Shenzy, kak Rain. Apa ancamanku hanyalah bualan bagimu?" Jonathan menoleh menatap Rain. Suara rasa frustasi milik Jonathan terdengar melelahkan untuk Rain.

Kevin melepaskan pegangannya saat Rain berjalan maju menghampiri Jonathan, "berhenti melakukannya. Kamu kelewatan. Apakah nyawa seseorang adalah mainan untukmu?" Rain berdiri tepat didepan Jonathan, wajahnya memerah dengan dada yang bernapas tidak beraturan. Jonathan tak sepantasnya mengancam dirinya. Ia adalah kakak disini, sudah sepantasnya Jonathan menghormatinya.

"aku menyukaimu dari dulu, kak Rain." Jonathan bersuara lirih.

"kita saudara, Jonathan!" Rain menjawab cepat perkataan Jonathan dengan nada yang menaik.

"kak Rain hanya anak angkat keluarga ini." Jonathan menunduk sedih. Rain membentak dirinya yang bahkan dia pikir tak melakukan kesalah apa-apa.

Kevin melihatnya, ia diam. Menatap terus menerus. Menunggu percakapan ini selesai. Tidak ada niat ikut campur awalnya. Suara tamparan itu terdengar, Rain pelakunya. Ia menampar pipi Jonathan. Rain memang paham bahwa Jonathan mungkin kesal atau kecewa padanya. Tapi, mencelakai ayahnya sendiri itu tidak masuk akal. Pemikiran gila tak seharusnya ada pada Jonathan, adiknya.

Jonathan bangkit, berdecih pelan. Menatap lantai dengan pandangan sendunya, "kakak menamparku? Aku hanya menginginkan kakak. Apa sesusah itu mendapatkanmu? Bukankah aku lebih dulu dari Shenzy? Selama di Amerika, aku sangat fokus belajar. Yang aku inginkan, saat aku kembali.. Adalah sebuah pelukan. Waktu ayah bilang bahwa aku bisa pulang sekarang, aku tidak tidur semalaman, memikirkan apa kakak sudah siap hidup bersamaku, atau.. Apa yang harus kulakukan pertama kali saat melihatmu. Ternyata, kalian selalu membohongiku, apa perasaanku tidak terlalu penting disini? Aku seperti anak bodoh yang percaya saja pada apa yang kalian katakan. Sekarang kakak bahkan menyalahkan sikapku? Aku hanya marah karena kalian terus menerus membohongiku. Kakak milikku. Kumohon, jangan mengambil milikku yang paling berharga.." Jonathan selama ini, tidak ada yang ia inginkan. Jika Rain ingin dia bekerja dengan benar, dengan senyum bodohnya walaupun lelah tetap ia kerjakan.

Jika banyak orang yang menyalahkan sikap Rain, mereka tidak tahu bagaimana di posisi Rain sekarang. Ayahnya pernah berkata, turuti apa yang Jonathan dan Kevin inginkan. Jangan membuat mereka marah, jaga suasana hati mereka. Sedangkan, yang membuat mereka marah adalah jika Rain tidak membalas perasaan mereka.

Rain berada di lingkaran tanpa pintu, semakin kecil lingkaran menghimpit tubuhnya. Sesak dan membingungkan. Tangan Rain bergetar, ini baru pertama kali ia menampar Jonathan. Tatapan Jonathan yang seperti itu membuatnya merasa bersalah, namun ancaman Jonathan benar-benar menyulut emosinya. Rain tak pernah berpikir jika Jonathan akan bertindak sejauh ini dan tak ingin mendengarkannya lagi.

"Jonathan.. Kemarilah." Rain merentangkan tangannya. Dengan cepat Jonathan memeluk Rain, sedikit isakan keluar dari Jonathan. Ia tidak takut apapun, tapi saat itu, untuk pertama kalinya ia takut kehilangan seseorang. Lalu Rain duduk, dengan Jonathan disebelahnya.

"Jonathan harus bersama seorang perempuan, membangun sebuah keluarga, mempunyai anak. Jika bersama kakak, tidak ada hal yang bisa diharapkan. Tidak ada masa depan, kakak tidak bisa memberikanmu keturunan. Di masa depan, jika kamu bersama kakak, hanya akan ada penyesalan. Mengertilah." Rain terus memikirkan sebab dan akibat apa yang akan timbul diantara dua pilihan, memberikan nasihat pada Jonathan dan Kevin adalah jalan keluarnya.

"aku tidak menginginkan seorang anak. Percuma. Aku hanya menginginkanmu. Lagipula, kalau kak Rain perempuan sekalipun, aku juga tidak menginginkan seorang anak, perhatianmu adalah milikku." definisi keluarga bahagia bagi Jonathan sangatlah berbeda dengan yang Rain pikirkan. Jonathan menginginkan sebuah keluarga, dengan Rain dan dirinya saja. Tapi mungkin kali ini, Kevin akan turut ambil bagian dalam hubungan ini. Tidak masalah dengan Kevin, ia hanya tidak ingin Rain bersama orang lain. Lagipula, selama ini Kevin terus membantunya mendapatkan Rain, itu pikir Jonathan. Jonathan tidak menginginkan seorang anak, daripada anak itu akan mengambil alih pusat perhatian Rain padanya. 

Lelaki ini, egoisnya bukan main.

"Jonathan.." panggil Rain pelan, anak ini benar-benar kepala batu. Pilihannya adalah tetap, tidak goyah sama sekali, membuat Rain pusing.

"saat kami memilihmu, kami paham bahwa tidak akan ada seorang anak dalam hubungan ini." celetuk Kevin tiba-tiba.

Kevin ikut duduk, tepatnya berada disofa dihadapan Rain, "kak Rain, aku pernah bilang bahwa aku tidak masalah jika kak Rain bersama Shenzy.. Tapi, aku ingin kak Rain juga bersamaku.. Aku menyerah menuntut agar kak Rain membatalkan pertunangannya. Tapi, miliki aku juga. Aku, tidak masalah jika hubungan kita harus disembunyikan." Kevin maju, bersimpuh didepan Rain, menggenggam tangan Rain. Memohon dengan matanya yang mulai memerah.

Keadaan hening sejenak, Rain mulai memikirkan apa yang dikatakan Kevin, seperti yang ia inginkan, jika ini tetap dalam kerahasiaan, segalanya akan berjalan normal. Hal ini tidak merugikannya sama sekali. Dia hanya harus meladeni Jonathan dan Kevin. Bukankah ini keputusan yang paling menguntungkan? Daripada Jonathan dan Kevin melakukan hal-hal mengerikan, lebih baik ia menyanggupi hal ini untuk saat ini. terlebih, ayahnya akan baik-baik saja.

"baiklah." Rain mengelus kepala Kevin, "jangan biarkan siapapun tahu, mengerti?" Kevin dan Jonathan mengangguk patuh.

Rain sepertinya lupa. Apapun yang disembunyikan, cepat atau lambat, akan ketahuan juga.

Atau mungkin, sengaja ketahuan.


🦊🦊🦊
sumpah ga sabar sama part tentang jaemin😦

tapi, ini jadinya gantian gitu ya yang sembunyi sembunyi, awalnya shuhua sama renjun, eh skrg norenmin.

kalian jgn jahat jahat dong sm bapaknya nomin, kesian udah tua😦

ga bakal ada warning 🔞 di judul, biar ga liat naenanya doang, sebel!😡

kalo ga voment renjun ga bakal kasih jatah jeno sama jaemin😡😡 -njun🦊

tolong di voment ya, kesian burung kami 🍌 -nomin🐶🐰


becanda😦

ADOPTION - NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang