day one

5.7K 488 8
                                        

Pria berpakaian kantor itu keluar dari kamar mandi,rambutnya sudah tertata sedemikian rupa.

Sementara itu seorang pria tengah duduk santai di pinggir kasur,dengan handuk melilit di pinggangnya hingga hanya terlihat tubuh bagian atasnya yang terbentuk dengan indah.

Dan kaki jenjang yang sangat kuat dengan otot kokoh.

"Kau akan berangkat ke kantor?"tanya pria yang duduk di pinggir kasur.

Mark menganggukan kepalanya,sambil membenahi dasi yang dia pakai.

"Kau yakin?apa hole mu tidak sakit,kita bermain cukup lama".

Mark melotot,menanggapi ucapan vulgar dari lelaki itu.

Tentu saja bokongnya sakit,tapi tetap saja dia harus berangkat ke kantor sekarang atau istri cantiknya itu akan mengira dia lebih menikmati permintaan kakeknya.

"Mulutmu itu belum pernah di tampar atau bagaimana"geram Mark.

Jeno terkekeh.

Mark melangkah namun cara berjalannya Jeno perhatikan,pria yang lebih muda tertawa terpingkal pingkal melihat Mark yang berjalan seperti anak satu tahun.

Perlahan perlahan.

Apa karyawan kantornya tidak akan penasaran dengan cara berjalan Mark yang aneh seperti itu.

Mark menatap Jeno tajam,melihat pria tersebut sampai memeganggi perutnya karna tertawa.

"Diamlah gila!aku tidak tau kalau akan sesakit ini"dengus Mark.

Jeno menghentikan tawanya namun masih ada kekehan kecil di ujung tawanya.

"Bro,aku juga tidak pernah melakukanya dengan pria,ini pertama kalinya,penisku rasanya sulit masuk kedalam sana".

"Fuck!jangan bicarakan itu"jari tengah Mark di arahkan untuk Jeno,Jeno lagi lagi tertawa kenapa pria berwajah mungil itu lucu sekali.

Sial dia hampir saja tersedak karna tertawa.

Mark membenahi tas yang dia bawa tadi,namun gerakanya terhenti dia sedikit penasaran dengan kehidupan Jeno hanya sedikit,mendengar cerita Jeno tentang keluarganya entah mengapa Mark ingin sekali menampar wajah pria itu.

Sepertinya Jeno itu memang aneh,pria tersebut memiliki keluarga yang berkecukupan,namun kenapa Jeno malah bekerja disini hanya demi uang.

Apa masalah pria itu.

"Hei pria bodoh aku ingin bertanya".

Jeno melirik.

"Bertanya apa?".

"Kau bekerja disini karna uang,sementara keluargamu itu kaya apa yang membuatmu bekerja disini?".

Pria itu penasaran ternyata.

Tapi tidak apa apa Jeno akan menjelaskannya jarang jarang dia mau menceritakan kehidupanya kepada orang lain kecuali Renjun.

"Aku disini karna aku suka dengan sex,kalau aku bekerja disini otomatis kesehatanku akan di sterillkan dengan begitu aku tidak akan pernah terkena penyakit walaupun melakukan sex dengan orang berbeda,dibanding harus sex bebas".

"Dan keuntungan lainnya aku memiliki uang,kau tau aku ini pria muda,pria bebas,tidak mungkin aku meminta uang terus menerus pada orangtuaku jadi aku disini".

Mark mengangguk mengerti dan paham dengan ucapan Jeno.

"Lalu kau tidak mempunyai pasangan?"tanya Mark,mulutnya ini memang tidak bisa di kontrol terlalu ikut campur dengan urusan orang.

Padahal ia bukan tipe seperti itu,Mark itu tidak perduli dengan orang asing.

Berbicara banyak saja enggan,kecuali dia bertemu dengan rekan bisnis,ia harus profesional jika menyangkut pekerjaan.

"Aku tidak bermaksud menanyakan itu jadi tidak perlu di jawab"ucap Mark kembali membereskan barang barangnya.

"Tidak masalah,aku akan menjawabnya,sebenarnya aku menyukai seorang wanita,dia manis,cantik,sederhana apa adanya tapi sayangnya dia sudah memiliki suami,dia wanita yang datang kesini untuk mencari pendonor sperma,karna suaminya mengalami sedikit gangguan-

Hanya saja kita membuat kontrak kerja,dia tidak ingin berhubungan langsung denganku,dia hanya ingin melalui penyaluran saja,tentu saja ku tolak,hah~miris,sampai sekarang aku masih memikirkannya"Cerita Jeno,percintaan yang begitu mengenaskan dia menyukai wanita yang sudah bersuami.

Tentu saja wanita itu tidak akan pernah mau meninggalkan suaminya hanya demi dia,pria kotor ini,wanita itu terlalu sempurna untuk Jeno yang bejat.

Pria kelahiran agustus itu memandanggi Jeno,ketika pria yang masih duduk di pinggir kasur mengacak rambutnya frustasi,Mark menatap Jeno dengan seksama apa se putus asa itu Jeno dalam menjalin cinta,dan se berpengaruh itu wanita yang Jeno.bicarakan dalam hidup Jeno.

"Wanita di luar sana banyak,jangan menjadi pria paling menyedihkan bodoh!apa perlu aku membantu mu mencari wanita kebetulan istriku memiliki banyak teman,mungkin ada wanita yang cocok untukmu".

Jeno menoleh kearah Mark dengan senyum menggembang.

"Jinjja?!kalau boleh bantu aku"Mark mengangguk.

"Ngomong ngomong kau tidak mengeluarkan cairanmu di dalam kan?"balas Mark lagi,Jeno menggeleng jujur cairan kental itu buktinya berada di kasur,kotor.

Baguslah jadi Mark tak perlu khawatir.

👔👔👔

"Marklee kau kembali juga akhirnya!".

Xiaojun menepuk pundak Mark yang baru sampai di kantor,bicara tentang Xiaojun pria beralis tebal itu memiliki pasangan sesama jenis,Xiaojun adalah saudara Mark maka dari itu kakek menjodohkan Xiaojun dengan anak dari teman kakeknya untungnya Xiaojun menerima tidak seperti Mark yang tetap keukeuh menikahi Tzuyu.

"Bagaimana?"tanya Xiaojun.

Mark mengerenyit."bagimana apanya?".

Xiaojun menyenggol bahu saudaranya,Mark pura pura tidak tau atau bagaimana.

"Rencana kakek kau lakukan kan?".

Mark mendengus memangnya dia mau memberitahu Xiaojun,heol!ini secret jadi tidak ada yang perlu di beritahu kecuali kakeknya nanti ketika bertanya.

"Tidak perlu tau,kembali ke tempat mu atau aku laporkan ke kakek!".

Xiaojun menjulurkan lidahnya lalu berlari segera,meninggalkan Mark.

"Sialan!"dengus Mark.

👔👔👔

Mr.Lee • NoMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang