Hello Jack

3.4K 414 18
                                    

Mark sedang berdiri di balkon kamar sambil memegang sebuah mainan keponakannya yang membuat Mark penasaran dengan mainan itu.

"JACK!JACK!"teriak Mark keras keras, memanggil asisten pribadi kakeknya yang sedari tadi keluar masuk kamar Mark.

Jack masuk dengan keringat bercucuran, kaki pria itu seperti akan patah karena terus diajak berlarian,keluar masuk kamar tuan mudanya.

"Iya tuan ada apa lagi?".

Mark menatap Jack, lalu tampak berfikir sebentar.

"Belikan aku alat tes kehamilan".

Jack tersedak ludahnya.

"Uhuk! Tuan bercanda?".

Mark mengerutkan dahi"aku sedang tidak mengajak mu bercanda!"sungut Mark.

"Lalu?untuk apa membeli alat itu tuan?".

"Jack!cepat beli atau ku pukul"ancam Mark.Jack mengangguk spontan dan kembali berlari keluar cepat.

Mark mendengus kesal, semua orang disini membuatnya darah tinggi tidak bisakah mereka semua mengerti apa yang Mark maksud jika Mark sudah berbicara turuti saja jangan banyak bertanya,Hah semuanya menyebalkan,Mark menghentak kedua kakinya.







"Ini mainan apa sih"ungkap Mark bingung menatap bulak balik mainan di tangannya. sampai saat ini Mark masih kebingungan mainan apa yang di beli Xiaojun untuk kedua anaknya.

"TUAN!".

Mark tersentak kaget, mendengar jeritan Jack"Jack!jangan berteriak bodoh!".

Jack tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya, reflek dia berteriak seperti itu, Jack kembali dengan testpack yang di pesan oleh Mark.

Pria itu memberikan Mark beberapa bungkus testpack terakurat dan tentu saja paling mahal, walaupun harganya mahal namun harga segitu bukanlah masalah bagi Mark.

Saat di tempat pembelian testpack pun Jack di minta untuk membeli wadah kecil tempat penyimpanan urine yang di peruntukkan mengetes testpack tersebut.

"Bagaimana cara pakainya?"tanya Mark.

Jack terdiam kaku, menggaruk alisnya bingung, lelaki itu mengeluarkan handphonenya, namun Mark berceloteh.

"Kau mau melakukan apa?"ujar Mark melirik Jack dengan handphonenya.

"Aku akan mencari tau bagaimana cara menggunakan alat itu".

Mark merebut bungkusan tersebut dan berlari ke kamar mandi.

"Jack bodoh masa itu saja tidak tau!"maki Mark dari dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Mark berusaha memakai testpack tersebut mengikuti cara yang ada tertera pada bungkusnya.

Mark memakai semua testpack yang Jack beli.

"JACKKKKKKKK!"Teriak Mark, membuat Jack panik dan mengetuk pintu kamar mandi, Mark membuka pintu kamar mandi dan merapihkan pakaian, Jack mengerjapkan mata bingung melihat Mark yang keluar dari kamar mandi sambil berjalan santai berdiri di balkon dan meraih mainan yang di letakkan disana.

Sebenarnya Mark berteriak kenapa?

"Kau cek hasilnya ya Jack, aku tidak ingin melihat pertama, aku takut tidak sesuai ekspektasi"ujar Mark.

Jack menghela nafas, sepertinya lelaki itu tertekan.










































"Tuan muda!".

"Hasilnya garis merah semua, ini maksudnya positif".

Mark menoleh sebentar kearah Jack begitu tidak peduli dengan hasilnya namun mainan yang di pegang Mark tidak sengaja jatuh di pot bunga di depan balkon,Mark terkejut.

"Ah jatuh"gumam Mark.

Lelaki itu akan menaiki pagar pembatas untuk mengambil mainan yang jatuh.

"Tu-tuan!"Jack khawatir dan panik berlari menggapai Mark,menarik tuan mudanya agar tidak nekat meloncat dari pagar.

Tapi Mark memberontak, lelaki itu sedang berusaha mengambil mainan yang jatuh di pot bunga tetapi tangan Jack menghalangi pergerakannya"lepas Jack!".

"Tuan jangan melompat bahaya".

"Jack Lepas!".

"Tuan!".

Mereka berdua saling adu mulut,Mark yang sibuk ingin mengambil mainan dan Jack yang menarik tubuh Mark kebelakang.

"Tuan muda jangan bunuh diri,aku tau kau tidak mau hamil tapi jangan bunuh diri!".

Mark mendorong Jack kebelakang sampai lelaki itu terdorong kebelakang,Mark bersidekap dada menatap Jack sinis,memangnya siapa yang mau bunuh diri.

"Aku mau mengambil mainan bukan bunuh diri!"tukas Mark.

...

Jack tampak loading sebentar dia tidak mengerti maksudnya.

"Kau tidak ingin bunuh diri karna hamil kan?".

Wajah Jack pucat pasi melihat mata bulat Mark yang menatapnya tajam, pria berambut coklat itu seperti ingin melemparnya dari atas sini kapan pun, Mark mau.

"APAAAAAAA?!TIDAKKKKKKKKKKKKK!!!"Teriak Mark histeris lalu memukuli Jack dan menjambak rambut pria itu.

Dia sudah menjaga jaga tentang hal ini, dua bulan terakhir ketika Mark tidak bertemu Jeno lagi, Mark merasa ada yang aneh dalam dirinya, namun pria itu mencoba untuk berpositif thingking tak memikirkan hal yang macam macam.

Karna dia yakin, Jeno harus di percaya menginggat pria itu mengatakan bahwa membuat anak prosesnya tidak mudah,apalagi Mark hanya meminta 3 kali pertemuan saja, padahal dalam syarat penentuan dari sana pertemuan klien dan pria disana harus melakukan pengadaan pertemuan selama 5 sama 10 kali.

Agar pembuahan lancar.

"Awas saja kau rambut biru elektrik, aku akan mematahkan penisnya!"Geram Mark kesal menendang bangku dan berjalan keluar.

Jack meringis sakit memegang bagian selatannya dia merasa ngilu mendengar kalimat itu, apa benar Mark akan mematahkan penis seseorang, jika iya Jack hanya berdoa pada tuhan untuk menyelamatkan orang yang bersangkutan dengan Mark agar diselamatkan dari amukan beruang jantan yang tengah hamil itu.

"Semoga tuan Mark tidak mematahkan penisku juga"lirihnya takut.

•••

Mr.Lee • NoMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang