day two

4.3K 464 11
                                    

Hari kedua untuk pertemuan kedua mereka,Mark tidak mau mengulur waktu lama untuk bertemu pria yang Marganya sama dengannya.

Mark.mengetuk dagunya menunggu pemuda itu masuk ke ruangan ini,kaki kananya dia topangkan di paha kiri,Mark berdecak kesal kemana pria ini.

Tak lama pintu terbuka.

Jeno datang dengan 2 jus persik di tangan kanan dan kirinya.

Mark menoleh melihat jus persik tersebut begitu menggoda di hari yang panas ini.

"Maaf aku telat"celetuk Jeno,memberikan satu gelas jus persik yang di buatkan oleh pekerja di dapur untuk Mark atas permintaan Jeno.

Mark menerimanya kebetulan dia juga haus"terimakasih"balas Mark.

Jeno menganggukan kepala.

Pria yang lebih muda setahun dari Mark itu duduk di samping lelaki tersebut,Jeno menikmati jusnya.

"Kau kesini hanya ingin berkunjung atau bagaimana?"tanya Jeno setelah menegak minumanya.

Mark meminum jusnya,terdiam sebelum menjawab pertanyaan Jeno.

Pria agustus itu menggerakan kedua kakinya bingung.

Iya juga,kenapa Mark malah datang kesini.

"Aku tidak tau,aku hanya ingin bertemu denganmu".

Jeno menyelipkan senyuman kecil di bibirnya"kau yakin?apa kau merindukanku".

Mata Mark memincing tajam,menatap tak suka atas ucapan Jeno tadi.

Dia kesini hanya karna boring di kantor seharian,dia ingin berbincang dengan Jeno saja sekalian agar lebih menghayati karna takut jika kakeknya datang ke kantor dan melihatnya disana pasti kakek akan menanyakan macam macam dan malah curiga jika dia tidak mengikuti aturan sang kakek.

Mark melihat Jeno terkejut.

"Coba sekali mari tapi aku yang mendominasi bagaimana?"tanya Mark lalu meletakkan di nakas menoleh kearah Jeno,yang sudah melepas pakaianya membuat Mark mendelik dan menjaga jarak.

"Yak!apa yang akan kau lakukan bodoh!".

Jeno melirik Mark,lelaki itu berdiri dari ranjang menjauhinya,membuat Jeno mengerutkan dahi.

"Kau kenapa?".

"Kau yang kenapa?!pakaianmu kenapa di buka!"sentak Mark.

Lelaki tampan itu menepuk dahinya lalu tertawa sembari mengusap tubuhnya yang sedikit berkeringat.

"Katanya kau ingin mari melakukannya?".

"Kau menjebakku!".

"Hei siapa yang menjebakmu Marklee,ada apa dengan lelaki itu kau sedang datang bulan ya,marah marah terus".

Mark menggeram kesal dan berniat untuk melempar sepatu pantofel yang dia pakai ke wajah Jeno.

Hanya tidak jadi,dia harus profesional jangan sampai anak itu babak belur karnanya atau mungkin dia yang babak belur,ah masa bodo!Mark tidak peduli dia berjanji akan menjambak rambut biru nyentrik milik Jeno jika sampai kelepasan nantinya omongan lelaki seperti Jeno itu tidak mudah di percaya.

"Tapi aku ingin di atas,aku yang akan menusukmu!"Mark masih mempermasalahkan posisi mereka walau sudah jelas tempatnya dimana.

Tawa Jeno pecah seketika,Mark ingin diatasnya benarkah?lol ini lelucon yang benar benar menggelitik perut Jeno.

"Kau di atas uke on top"balas Jeno lalu meminta Mark mendekat.

"Apa itu uke on top?".

"Kau akan berada diatas tapi status mu uke,jadi tetap aku yang menusuk".

Di sebrang ranjang Mark menggeram,lelaki itu berlari kecil kearah Jeno dan melompat menindih tubuh Jeno sampai terjatuh di kasur,sementara Jeno yang di tindih oleh Mark menghela nafas,untung dia tidak mati.apa yang di lakukan orang aneh diatasnya ini ingin mendominasinya,lalu seringaian nakal terpantri di bibirnya.

"Come on baby,ayo lakukan".

Mata bundar itu menelisik wajah tegas Jeno,lalu hidungnya mengerut kecil dengan alis menukik kesal dada Jeno di tabok oleh Mark"aish menyebalkan,ya sudah aku di bawah saja!"Mark menyerah.

"Ya kau memang di bawah,tapi jika uke on top pun tak masalah,jadi kau bergerak memaju mundurkan tubuh mu saja".

"Aniya,aku lelah".

Jeno tersenyum dan membalik posisi mereka tampaknya hari ini mereka akan kembali bersama dalam satu ruangan.

•••

Kakek Lee datang ke kantor.pria paruh baya itu segera mencari cucunya yaitu Mark,dia akan mengecek keadaan Mark.

Xiaojun yang melihat kakeknya berada disini segera keluar ruangan untuk menghampiri sang kakek yang sudah pasti tengah mencari Mark.

Pria manis itu menemukan kakeknya tengah berdiri di ruangan Mark bersama asisten pribadinya.

"Kakek"Xiaojun memanggil kakeknya,kakek Lee menoleh beserta dengan asistennya melihat Xiaojun yang tersenyum manis.

"Jun,kemana sepupu mu?"tanya Kakek sembari mengusak rambutnya dan menatap ruangan ini dengan wajah bingung karna tumben sekali Mark tidak ada di kantor.

Xiaojun membatin,kakeknya ini memang sudah tua tapi tak setua itu mana mungkin dia lupa jika Mark dia suruh untuk kembali ke tempat penyalur sperma tersebut,ingin sekali Xiaojun mengatakan kakeknya pikun tapi tidak jadi.

"Kakek bilang ingin punya penerus keluarga Lee selanjutnya,tentu saja Mark sedang berusaha di tempat itu".

Kakek Lee tertawa renyah dan memukul jidatnya lupa ini faktor usia jadi tidak masalah,ya ampun benar benar pikun.

Bahkan ketika dia pikun pun masih sempat sempatnya tertawa batin Xiaojun.

"Ya ampun cucuku aku lupa,bagaimana dengan mu dan Hendery kau dan dia sudah menikah 2 tahun"Alis tebal Xiaojun mengerut,apasih mau kakeknya ini.

"Kakek bahkan anakku sudah 2.laki laki dan perempuan,apalagi yang kurang haruskah aku menambah 12 anak lagi"sungut Xiaojun kesal,kakek Lee menatap cucunya sebentar lalu tertawa lagi sepertinya dia harus segera ke dokter untuk memeriksa kesehatan.

"Maafkan kakek.jangan marah marah seperti itu kakek bisa jatuh pingsan nanti"cih drama.

"Ya sudah jika marlin,sudah kembali telphone jack saja oke".

"Oh my god kakek,namanya Mark bukan marlin masa nama cucu sendiri lupa"Xiaojun menghela nafas harus sabar menghadapi kakeknya ini.

"Iyakah?Mark bukannya namanya Marlin?".

"Marklee kakek,bukan Marlin.Jack bawa kakek pulang saja kasihan sudah tua"Tukas Xiaojun.

Jack yang berada disana pun hanya meringis melihat wajah memerah cucu lee tersebut.

•••

kakeknya gua bikin penuh drama karna ini humor dan komedi

Mr.Lee • NoMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang