ngamuk

3.4K 452 35
                                    

"Jen ada seseorang yang ingin bertemu denganmu"ucap Renjun,masuk kedalam ruangannya kebetulan Jeno juga ada disana,pria berambut biru itu menghentikan aktifitas menulisnya,Jeno mendongak menatap Renjun dengan tatapan bertanya tanya.

"Siapa?".

"Entahlah dia mengamuk ngamuk diluar sana,dan berteriak teriak memanggil namamu, dan juga dia berteriak akan mematahkan kejantananmu Jen, uhh aku tidak bisa membayangkan betapa ngilunya".

Renjun bergidik ngeri,membayangkannya saja membuat kram bagaimana merasakannya,jangan sampai!

Jeno meletakkan bolpoinya di meja, ada ada saja tingkah manusia, Jeno tau dia menyebalkan tapi tidak perlu mengancam untuk mematahkan kejantanannya,jika penisnya patah siapa yang akan mengganti rugi,dia tidak akan bisa merasakan lubang hangat lagi.

Lelaki berambut biru itu bangkit dan meninggalkan ruangan,untuk menghampiri oknum yang mengancam untuk mematahkan batang kebangaanya.

Di lantai satu, dua orang penjaga berusaha menahan amukan lelaki bar bar yang berada dalam cengkraman mereka, Jeno menyipitkan matanya melihat sosok familiar itu, astaga si Lee cerewet Mark.

Jeno mengaruk tengkuknya, sepertinya dia tidak perlu menemukan lelaki tersebut, hendak memutar arah jalan, suara teriakan Mark mendominasi kantor.

"LEEEEEEEE JEEENOOOOOOOO!".

Si tampan meringis ngilu, telingannya berdenging, suara Mark mengapa seperti suara dinosaurus, menggema dan memekak, karyawan disana menutup telinga mereka rapat rapat, bahkan kedua penjaga itu jadi reflek melepaskan cengkraman pada lengan Mark.

Membuat Mark bisa bebas dan segera menarik lengan Jeno lalu di banting ke lantai, rasanya tulang tulang Jeno akan patah, Mark mencubit seluruh tubuh Jeno, menarik hidung bangir si tampan lalu menjewer telinga Jeno.

"Aw adaw, Mark apa yang kau lakukan, ini penyiksaan argh, tolong aku laporkan pada pihak berwajib, viralkan berita ini, pengusaha bernama marklee melakukan tindak kriminal pada seorang lelaki tampan tidak berdosa tanpa keadilan bernama Lee Jeno" ujar Jeno, melirik kearah orang orang disana.

Meninggalkan satu pukulan terakhir di wajah Jeno, Mark mendengus kasal, mempelototi lelaki berambut biru menyala itu.

"Menyebalkan kau tau! aku sudah bilang lebih baik kita berhubungan pura pura tapi kau, menyesatkan aku!".

"Apa maksudnya" tanya Jeno bingung, dia tiba tiba di serang dan di amuk.

"Kau dengar ya, aku hamil! mengerti hamil tidak! dasar paboooooo!" gemas Mark mengacak acak rambut Jeno.

"Ei- Ei tuan lee, tunggu-astaga jangan di tarik" Jeno menyelamatkan rambutnya yang di tarik, rontok lagi sialan dia sudah melakukan perawatan untuk menumbuhkan rambutnya yang sempat rusak karna di cat biru dan sekarang dengan seenak pantat semok Mark, lelaki berwajah mungil itu menariki rambutnya.

"Aku tidak tau akan seperti ini, lagi pula kau yang lemah iman, padahal aku hanya menawarkan" sela Jeno, menggusur Mark dari atas tubuhnya, tangan Jeno jadi tergencet tubuh Mark sampai kram.

Intinya Mark tidak mau salah dan tidak pernah bersalah jika Jeno berbicara Mark lemah iman, ya faktanya benar tapi Jeno harus kembali menginggat kalimat diatas, jika Mark tidak pernah salah apalagi kalau salah pada Jeno.

Catat ini semua salah Jeno, benih kecambah Jeno menyebalkan, berceceran tanpa izin di dalamnya, kalau bisa di keluarkan, ingin Mark bor lubangnya untuk mengeluarkan kecambah Jeno.

"Berikan nomer ibu dan ayahmu!" tuntut Mark.

"Untuk apa? ku mohon jangan mengancam seperti itu, eomma ku akan melemparku dengan Guci antik abad ke 20 nya nanti jika mereka tau kalau putra tampannya ini menghamili orang asing, dan pasti Appaku akan menghukum ku untuk membersihkan kotoran sapi, aku tidak mau".

"Hyung. kau tidak kasihan padaku, aku bisa di jadikan anak buangan nantinya" ujar Jeno memelas, meminta permohonan, Jeno tidak bisa membayangkan akan semarah apa kedua orangtuanya, jika tau Jeno bekerja sebagai pendonor sperma dan menghamili klien laki laki pertamanya yang galak, seperti eommanya masih muda.

Mark bersidekap dada tidak peduli, mau Jeno di suruh mengelap pantat monyet atau pun mencium pipi lee soman  pun Mark tidak ada urusan.

Yang terpenting Mark mau nomer ayah dan ibu Jeno, tiba tiba saja dia mau, sebenarnya Mark tidak ada sama sekali niatan untuk memberi tahu orangtua Jeno atas apa yang di lakukan Jeno, sebab setelah Mark dinyatakan hamil kontrak kerja mereka selesai.

Tapi Mark ingin menelphone orangtua Jeno, entah apa yang dia inginkan.

"Huks, kau jahat Jeno tidak mau memberikan nomer appa dan eommamu!"  Bibir Mark melengkung ke bawah, sambil terisak, omong omong mereka masih menjadi tontonan gratis para karyawan dan pengunjung disana.

Jeno lebih baik tetap rebahan diatas lantai, mendengar Mark yang malah menangis.

"Huwaaaa Jeno tidak seruuu, akan ku injak kepalamu jika tidak merespon".

"Ini aku bangun, kenapa tiba tiba menangis dan tiba tiba menjadi galak kembali, dasar aneh".

Jeno berdiri menatap Mark yang mengedipkan mata bulatnya, tidak tau apa maksud dari Mark melakukannya.

"JENOOOO DIAKAN SEDANG HAMIL, MOODNYA BERANTAKAN TAUU, KAU HARUS SIAP MENGHADAPINYA HAHAHAHAHAHAHHA" Renjun dari lantai atas berteriak menggunakan mic, membuat kuping semua orang sakit, mendengar tawanya yang menggelegar lewat pengeras suara.

"BAGUS BAGUS, BUAT TUAN LEE JENO YANG TERHORMAT ITU MENJADI SUSAH, BEBANKAN SAJA DIA TUAN MARKLEE, SOALNYA DIA PERNAH MENJADI BEBANKU DULU" lanjut Renjun, masih kesal atas sikap jeno yang membiarkan para klien kecewa padahal yang membuat kerugian Jeno tapi Renjun kena imbasnya.

Jeno menatap kearah Renjun, mengacungkan jari tengahnya seraya mengumpat pelan "fuck you Renjun!".

Renjun tertawa terpingkal pingkal, mungkin dia akan mengirimkan pesan selamat pada Jeno maksudnya "selamat datang di dunia merepotkan".

•••

Lanjut!

Mr.Lee • NoMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang