"Marlin bagus bagus, kau berkeliaran terus menerus kau tidak merasa kau itu beban keluarga astaga, kalau kau jalan jalan terus kapan mau punya anaknya, memangnya kau ini di hamili oleh aspal jalan!" omel Kakek, yang melihat Mark baru pulang entah dari mana, pria paruh baya itu tidak tau cucu nya ini habis dari mana.
Mark mendengus, Marlin, Marlin, memangnya dia ikan, kakeknya ini sembarangan saja jika mengganti ganti nama.
"Namaku Marklee bukan Marlin, kakek kenapa selalu lupa, ish menyebalkan".
"Ya yayaya, siapapun namamu kakek hanya ingin mempunyai cicit segera, ayo berusaha!".
"Berusaha apalagi, sudahlah kek sudah usai ini".
"Yak Pabbo! Menjawab terus, kau ini ingin ku kutuk atau bagaimana" Kakek Lee itu melayangkan tongkatnya untuk memukul kepala Mark tapi, Mark segera menjauh.
"Kakek! jangan menggunakan kekerasan, kau mau kalau aku amnesia lalu aku melupakan kecambah dalam perutku ini, hah! lalu aku membuangnya karna tidak ingat jika dia anakku!" Cerocos Mark, membuat Kakek lee terdiam.
Senyuman kakek menggembang, dia menatap cucunya dari atas sampai ke bawah, melihat Mark yang menepuk nepuk perut, sepertinya dia akan memiliki cicit baru lagi, oh tuhan ini akan sangat membahagiakan.
"Jinjja! Marlin, kau cucuku yang paling manis".
Marlin lagi! dan manis?!
Mark tidak suka dengan panggilan Marlin dan manis. itu terdengar aneh.Baru saja kakek lee ingin memberikan pelukan selamat pada Mark, Mark menolaknya, sambil menggerakan tangan menolak kakek yang ingin memeluk cucunya itu.
"Euwh kakek jangan mendekat, kakek bau tanah" celetuk Mark tanpa beban.
"APAAAA?!".
Mark terperanjat kaget, melihat wajah kakek yang memerah padam, Mark yakin jika kakeknya kepanasan.
"Kakek! kau membuat kecambahku terkejut, dasar kakek yang buruk ckckck" Mark berdecak, lalu kakek lee yang tadinya begitu kesal dengan ucapan Mark kembali menatap teduh cucunya, dia hampir lupa kalau ada si mungil yang bersembunyi.
"Maafkan kakek nee, kau istirahat saja".
Mark mencebik menggelengkan kepalanya, dia tidak lelah, Mark masih semangat, bahkan tadinya Mark ingin mencoba olahraga Voli tapi karna ulah Jack, semua gagal, Jack selalu mengomelinya tidak boleh ini tidak boleh itu, memangnya kalau ada kecambah dalam perutnya, Mark menjadi lumpuh sampai tidak di perbolehkan melakukan apa yang dia inginkan.
"Kakek, rambutmu berwarna putih sudah tidak enak di pandang, coba warnai menjadi pink pasti akan sangat keren" pinta Mark pada Kakeknya.
Kakek lee tertegun " kek- jangan lupa jika ada cicit mu di sini, kau tidak boleh macam macam denganku, tidak boleh marah marah padaku, memukulku, menjewerku intinya tidak boleh, atau aku akan menghilangkan dia" ancam Mark, saat kakek ingin memukul Mark lagi dengan tongkatnya, kakek lee langsung menurunkan tongkatnya dan mengangguk dia baru ingat kembali jika ada cicitnya, Mark tersenyum jika begini kan dia enak.
Ternyata mengancam kakek dengan kecambah kecil ini akurat juga, jadi kakek tidak akan mengetuk kepalanya lagi jika menjawab atau mengomelinya.
"Aku mau rambut kakek warna pink titik!".
"Yak-
"Apa?! ingin menolak baiklah aku akan menghilangkan kecambah ini-
"Tidak tidak, baiklah kakek akan mewarnai rambut menjadi pink" Mark mengangguk senang lalu melenggang pergi.
Kakek Lee menjatuhkan rahangnya, melihat sikap cucunya yang sedikit banyak menyebalkannya.
•••
Mark menatap para penjaga yang bertugas mengamankan mansion besar ini berdiri tegap sejajar, badan mereka besar besar, wajahnya pun semua datar, Mark mencebik kesal melihatnya, wajah mereka seperti sedang nyolot.
"Ini kenapa pada menyebalkan!" protes Mark.
Ke enam penjaga disana baru menyadari kehadiran bossnya, mereka menundukkan kepala.
"Maaf tuan ada masalah apa yang bisa kami bantu?" Tanya salah satu dari ke enam penjaga tersebut, Mark bersidekap dada menatap ke enam enam penjaganya itu, mata bulatnya menelisik garang melihat pakaian formal serba hitam dan juga rambut klimis tertata rapi, Mark menggelengkan kepalanya.
Si agustus berkacak pinggang melihat para penjaga yang begitu membosankan untuk di lihat, sama sekali tidak menyenangkan apalagi wajah mereka, rasanya Mark ingin memukulnya dengan sepatu.
"Heum, aku mau pakaian kalian menjadi warna pink, rambut kalian juga berwarna pink okay" ucapnya tanpa beban, ke enam penjaga yang tadi memasang wajah tak berekspresi kini meneguk ludah kasar mendengar penuturan bosnya.
"Tuan tapi-
"Tidak ada tapi tapian, kalau aku kembali nanti dan kalian belum memakai jas pink, dan rambut pink, maka siap siap saja akan ku hajar kalian semua!" Ancam Mark menggerakan sepatunya, memberi perintah mutlak, yang langsung di patuhi oleh ke enam lelaki berbadan besar tersebut, Mark tersenyum menyunggingkan senyum kesenangan, tapi tiba tiba dia ingin makan sesuatu.
Dan yang membelikannya harus si pemilik rambut biru elektrik tersebut, astaga kenapa harus Jeno "ya sudah, aku masuk dulu sampai jumpa para cheerleaders" Mark terkikik pelan lalu masuk kedalam lagi, dia keluar hanya untuk memberikan maksud pada ke enam penjaganya.
Sepertinya mulai detik ini kediaman utama Lee akan di ubah besar besaran oleh satu oknum bernama Mark Lee hanya karna ngidam dari kecambah dalam perutnya, semua orang rasa pasti akan tertekan.
•••
Dh ya bye

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Lee • NoMark
Fanfic✒keluarga kaya raya paling berpengaruh di korea,mempunyai peraturan paling aneh setiap keturunan laki laki mereka yang 'spesial' harus bisa hamil,itu semua di tunjukkan untuk memperbanyak keturunan mereka. aneh memang tapi itu lah mereka. Jeno!dom M...