Bagian 5

20 6 8
                                    

Semoga suka🌹
°

°

°

Tanpa kita sadari, ternyata takdir membuat sebuah kenangan berharga untuk kita, dan genggaman itu semakin erat adanya.
.
-Fathan Aksa Pradipta

Happy Reading❤️

"WHHAAAATTT!!??"
"Lavie beneran adek lo, kenapa ngga lo bilang dari dulu anjing" ujar Ziko berbisik menahan suaranya agar tidak terdengar oleh Lavie, dan pastinya terkejut dengan fakta baru ini.
"Kak Ziko suka DAY6 juga?" tanya Lavie tiba-tiba.
"Eh, ohh iya-iya gue suka sama band ini" jawab Ziko berusaha menormalkan raut wajahnya.

"Sejak kapan kak Ziko suka?"
"Hmm, 2 tahun yang lalu kayaknya deh" ujar Ziko
"Ooo,, sama dong, gue juga suka dari 2 tahun yang lalu" kata Lavie
"Lo suka siaap-" ucapannya Lavie terpotong saat mata dia melihat seorang cowok menuju ke arah mereka.

"Woii Ziko, lo kenapa ninggalin gue sih" omel Aksa padahal dia tadi izin mau beli cemilan, balik-balik ternyata si kunyuk satu ini udah nggak ada.
"Mana gue tau, gue kira lo hilang" celetuk Ziko sambil merebut keripik kentang yang berada ditangan Aksa.
"Eh ada lo juga Ken, itu disamping lo siapa?" tanya Aksa menghiraukan Ziko yang kembali mengambil makanannya.

"Adek gue" balas Kenzie
"Ha?" heran Aksa melihat orang disamping Aksa adalah Lavie, iya Lavie gebetan Aksa.
"Lo ngga salah liat, itu emang Lavie nggak usah gitu juga dong matanya, sampai mau keluar itu mata lo" sahut Ziko sambil menikmati makanan Aksa dengan hikmat.

"Hai Lavie, kita ketemu lagi" ujar Aksa tersenyum hangat menghiraukan keterkejutan nya bahwa Lavie adalah adik sahabatnya, Kenzie.
"Lo lagi?,"
"Kayaknya takdir sengaja buat kita ketemu lagi ditempat ini" kata Aksa masih mempertahankan senyum hangatnya.

Jika orang lain melihat senyuman Aksa pasti akan langsung jatuh hati, bisa dibilang ini jarang terjadi. Karena sebenarnya Aksa bukan tipe orang yang sering tersenyum, jika bukan bersama orang terdekatnya. Tapi, untuk Lavie itu tidak berlaku karena setiap melihat Lavie Aksa akan selalu tersenyum.

"Ken," bisik Aksa pada Kenzie
"Geser dong, gue mau berdiri disamping adek lo" lanjut Aksa sambil memasang wajah memohon agar dia diberi izin berdiri di samping Lavie.
"Jangan macam-macam lo sama adek gue" balas Kenzie sedikit mengancam Aksa.
"Amann, gue ngga bakalan macam-macam" balas Aksa dengan semangat berdiri di samping Lavie.

Sedangkan Ziko nggak jadi berdiri di sebelah kiri Lavie karena digeser Kenzie.
"Awas lo, jangan deket-deket adek gue" usir Kenzo pada Ziko.
"Gitu amat lo sama teman sendiri" ujar Ziko masih menikmati makanan Aksa.

"Ken, kita pindah kuy, jauh dikit dari si Aksa. Biar dia bisa lebih dekat sama adek lo" bisik Ziko pada Kenzie peka akan situasi.
"Ngga, gue ngga mau nanti adek gue kenapa-kenapa gimana, mau tanggung jawab lo?" balas Kenzie dengan tegas.
"Ayolah, kita pindah dekat situ doang, ngga jauh kan" ujar Ziko masih berusaha mengajak Kenzie untuk pindah.
"Bawel lo, iyaa" balas Kenzie males mendengar rengekan Ziko.

"Dek, abang pindah kesana dulu ya sama Ziko, kamu disini bareng Aksa aja. Nanti kalau udah selesai abang tunggu di backstage ya" ujar Kenzie pada Lavie dengan lembut.
"Kenapa abang pindah, terus lavie sama siapa dong"
"Kan ada Aksa, Aksa ini juga sahabat abang sama kayak Ziko," kata Kenzie masih memberi pengertian pada Lavie.
"Yaudah, nanti kalau udah selesai tunggu Lavie di backstage ya" ujar Lavie memeluk abangnya itu.
"Iya, abang Zie nggak jauh ko', disana dekat kan" ujar Kenzie

"Jagain adek gue, jangan sampai lecet, awas lo sa, gue pantau nih" ujar Kenzie pada Aksa.
"Iya, kejam banget lo jadi orang, Lavie aman sama gue" balas Aksa
"Jangain Lavie ya Aksa" ujar Ziko menggoda Aksa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang