Hak sepatu tinggi milik Jisoo menggema ketika guru cantik itu berjalan cukup cepat melewati koridor. Di sampingnya sudah ada si murid kesayangan yang lagi ngemis-ngemis minta maaf biar nggak diambekin lama-lama. Lagian salah siapa yang bandelnya kelewatan? Udah puluhan kali Jisoo bilang kalau mereka harus normal di sekolah, atau paling gampang di kelas lah. Belajar ya buat belajar, bukan aneh-aneh. Tapi anak laki-laki yang satu itu sepertinya perlu diberi korekan agar telinganya berfungsi.
"Kak, jangan ngambek elah. Enggak lagi kok. Janji!"
Janji palsu laki-laki itu tak dihiraukannya. Jisoo masih melanjutkan kegitan berjalan dalam mode ngambek yang on.
"Kak, aku harus gimana biar dapat maaf? Janji sungguhan ini, kalau aku nggak bakal main-main lagi pas belajar, nggak akan coret-coret buku lagi buat bikin nama kita, nggak akan ngasih surat aneh-aneh pas lagi belajar. Maafin ya?"
Menghentikan langkahnya, meskipun sudah memakai sepatu tinggi, tapi tetap saja pertumbuhan anak-anak sekarang terlalu overdosis, membuat Jisoo masih harus mendongak. Wajah judes, khas guru-guru killer ditampilkan. Tapi itu tidak berpengaruh. Jangankan takut, Haruto malah senyum-senyum lagi.
"Kamu tahu nggak, ulah kamu yang main-main pas belajar, bikin nilai ulangan kamu anjlok. Kalau begini keterusan, mendingan aku stop aja ngajar di kelas kalian."
"Ihhh, jangan..." Jisoo itu bak cahaya ilahinya Haruto. Mikirin bakal berhenti diajar perempuan itu aja udah kelewat suram dari wajah Pak Caplang, apalagi kalau jadi kenyataan. No way!
"Aku bakal serius remedial! Janji nanti nilainya pasti 100 sempurna! Tapi jangan stop ngajar di kelas."
"Di mana-mana, nilai remedial itu tertinggi mentok pas KKM, ya nggak bisa lompat jadi 100."
"Yahhhh... yaudah. Kalau gitu janji nilai ujian semester ini bagus. Pasti di atas 90 semua. Tapi kakak nggak boleh berhenti, hehe malah kalau bisa aku bakal sering ke kontrakan. Diajarin pacar. Aww..."
Jangan pikir Jisoo luluh semudah itu. Dia bukan anak baru gede. "Nggak ada sistem sogok ya. Baik dengan nominal uang, kekuasaan papa kamu, atau muka kamu."
Yahhh... padahal Haruto udah ancang-ancang mau main ngalus ke Ibu-ibu guru biar dikasih kemudahan pakai tampangnya yang ganteng. "Iyaaa... kalau gitu turun 85 deh."
Wajah lucu laki-laki itu membuat Jisoo tak dapat lagi untuk menahan tawanya. Bisa-bisanya sih, dia punya pacar kecil—tapi umurnya aja, muka sama postur tubuh mah... hmm, Haruto udah punya semua khas Om-Om.
Tak membuang kesempatan, senyuman Jisoo itu anugrah sang kuasa, dan karena kadar kebucinannya, Haruto mengklaim itu dapat menyembuhkan semua jenis penyakit. Dilihatnya lamat-lamat senyuman gadis itu. Adem... lebih adem dari minum es kelapa di pantai.
***
"Present, pasten, future. Andai kalau kita seumuran, terus kenal udah lama. Aku jamin mau past, present, apalagi future kamu, milik aku semua."
Haruto suka mengada-ngada, membual, dan menggombal yang kadang berujung garing. Tapi, dia bukan orang yang suka ingkar sama ucapannya. Apalagi nih, ucapan itu bisa bawa dia deket-deket sama jodohnya. Hehehe.
Sejak sore tadi, pemuda itu sudah datang dengan sepedanya ke kontrakan. Main sambil bawa buku. Apa tidak terkesima itu, kalau Doyoung sama Jeongwoo sampai tahu?
Tapi agaknya nggak perlu terlalu heran, karena tahu sendiri seberapa bucinnya si Haruto sama Jisoo. Apapun akan bisa dia lakuin biar selalu di jarak 0 km sama gadis itu. Sayang, dia baru tujuh belas tahun. Belum cukup umur buat nikah. Lagi-lagi Haruto merasa kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/255326246-288-k721662.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil Boyfriend (√)
Ficțiune adolescenți[COMPLITE] Jisoo (22 th) terjebak dalam sebuah hubungan bersama anak laki-laki tampan yang sekaligus menjadi muridnya. TOTAL BAB: 1-23 ©Start: 27 April 2021 ©End: 03 Oktober 2021