t h r e e

81 13 0
                                    

t h r e e | lotus

Directed by Haruichi Furudate • queenrosemary

Tumpukan buku berisikan tugas menumpuk di kedua tangannya, gadis itu menghela napas lelah. Hari ini, ia bertugas piket. Teman sepermainannya telah melenggang ke kantin duluan, ia sendiri yang meminta mereka begitu, tidak ingin menyusahkan mereka.

Namun, hati setengah menyesal. Apalagi kelas mereka berada di lantai tiga. Sementara ruang guru berada di lantai satu berdekatan dengan gymnasium juga kantin. Air mata imajiner turun dari pelupuk matanya, andaikan saja tuhan mendengar doanya. Ia ingin mendapatkan bantuan dan segera ke kantin untuk mengisi perutnya yang sedang konser.

Kini keberadaannya sudah di lantai dua, saat ia akan berbelok dan menaiki lantai tiga, terlihat anak laki-laki yang sepertinya kelas dua jika dilihat dari warna dasi mereka berlarian menuruni tangga.

"Oh tuhan, kuharap mereka tidak menabrakku"

Sepertinya [your name] sangat apes hari itu, benar saja kedua lelaki yang awalnya tertawa dan berlari menuruni tangga kini menabrak gadis itu, buku-buku berserakan, ia membulatkan matanya hampir saja ia terjatuh berguling-guling ke bawah jika saja Kai Nobuyuki tidak menahannya.

Matanya memandang ngeri ke bawah, pandangannya beralih pada Kai yang menceramahi kedua junior mereka. "T-terimakasih, Kai-kun" cicitnya, tubuh [your name] masih bergetar. Bagaimana tidak, bisa-bisa ia mati jika jatuh dari sana.

"G-gomen [your name]-senpai!" gadis itu lalu kembali menoleh cepat dan menatap keduanya yang sedang ketakutan, sepertinya antara merasa bersalah hampir mencelakai gadis itu atau takut atas tatapan intimidasi dari Kai atau mungkin keduanya. Buku yang tadinya berserakan ternyata telah dipungut kembali oleh mereka dengan cepat.

Dibanding merasa kesal, gadis itu merasa lebih lega ia tidak terjatuh. Jadinya ia hanya berpesan pada keduanya agar lebih berhati-hati, dan mungkin sedikit hukuman untuk mereka agar mengantarkan buku yang ia bawa ke kelasnya.

Tentu saja hukuman itu terlalu ringan untuk mereka, Kai menatap [your name] yang melambai pada mereka dengan tersenyum. "Baik seperti biasa ya, [last name]-san", gadis itu lalu mendongak menatap pria pemilik tinggi 176 cm itu lalu tertawa.

"Aku akan terlihat lebih baik jika tidak memberi mereka hukuman, jadi sifat baiknya batal" ucapnya mengacungkan telunjuknya dengan satu tangan di belakang tubuh. Mendengar penuturannya, Kai pun tertawa.

"Begitu ya"

"Omong-omong apa Kai-kun tidak ke kantin?"

ೃ ✦ ✧ ∗ ❥ ҉

"Sekali lagi terimakasih ya, Kai-kun. Ingatkan aku untuk mentraktirmu sebagai bentuk terima kasihku, jaa" ucapnya lalu memisahkan diri darinya, Kai melambai masih dengan senyum tipis di wajahnya.

Saat ia mengedarkan pandangannya, pemandangan dimana gadis itu menjadi pusat perhatian bukanlah hal yang baru. Entah karena parasnya atau sifatnya yang membuatnya tertarik, beberapa omongan lelaki yang ia tangkap berkata bahwa gadis itu hari ini terlihat cantik lagi atau omongan yang mengatakan agar tidak terlalu mendekatinya, karena rumornya anak voli putra bak penjaga baginya.

Rasanya ia ingin tertawa, namun mengingat sikap rekan-rekannya pada gadis itu membuat rumor itu tak sepenuhnya salah.

ೃ ✦ ✧ ∗ ❥ ҉

Satu minggu telah terlewat, kurang lebih dua minggu lamanya gadis itu menjadi bagian dari mereka. Mereka semua berbaris dan di absen satu persatu oleh [your name], setelah semuanya telah lengkap, mereka lalu menaiki bus satu persatu. Gadis itu kedua terakhir setelah Kuroo.

My Daily Life with Kuroo TetsurouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang