Semesta luaslah sangat, kontras kegunaan matamu yang sempit
Menunjuk diri paling lemah
Mengerdilkan diri di mata mata keterbatasan
Hanya karena hijaunya rumput, merahnya mawar resah
Merasa bumi memilah kasih penduduknya.
Melihat ombak menggulung pilu
Pasang air tawa, surut air mata
Cemooh melesat sampai di telinga lain
Kecuali penilaianmu tak pandai
Hilang kau hilang kendali!
Mencampakkan dirimu hilang guna
Padahal jauhlah nyatanya
Di gubug manapun dan naungan jembatan lusuh
Tak sempat ikuti dengkuranmu
Kau berhenti tanpa berfikir sekali lagi
Berusaha berkarib nasib, memusuhi usaha
Padahal dirimu baja, tak sepadan para pemuja citra
Yang nampak segalanya
Kamu terlalu menengadah, tak pernah menunduk bawah
Agar syukurmu kian membuncah
.
.
.
.
.
Tasikmalaya,22Juni2021
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
RandomPuisi tentang perjalanan rasa dan nasihat seindah sekejap senja. Dalam rangka tantangan 30 hari konsisten menulis Jangan lupa vote,😉.