06

478 62 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌


•••


Saat ini ibu Rose sedang ada urusan, jadi Rose lah yang akan menjemput Aera.

Sebenarnya Rose juga cukup sering menjemput Aera sendiri. Tetapi terkadang ibu nya yang ingin menjemput sang cucu agar pekerjaan Rose tidak terganggu.

Masih ada beberapa menit sebelum jam belajarnya selesai. Jadi Rose menunggu dengan tetap berada di dalam mobil.

Rose memejamkan matanya sembari bersender. "Hahh..."

Dan ia kembali membuka mata saat mendengar suara anak-anak yang keluar dari gerbang sekolah.

Dengan segera Rose keluar dari mobil dan menunggu Aera.

Aera langsung sumringah melihat ibunya yang menjemput. Dia segera berlari menghampiri. "Ibuuuu"

Rose tersenyum. Ia pun berjongkok sembari merentangkan tangannya. Dan saat itu juga Aera langsung datang ke pelukannya.

Mungkin Aera merindukan sang ibu yang menjemputnya. Karena akhir-akhir ini Rose tidak pernah menjemputnya.

Aera pun melepaskan pelukan itu setelah mencium pipi ibunya. "Ibu menjemput ku ?"

Rose mengangguk. "Iya sayang. Sudah lama kan ibu tidak menjemput mu ? Maaf ya"

"Tidak apa-apa ibu. Ohh iya, ibu sudah sembuh ?"

Rose mengangguk. "Iya, ibu sudah sembuh"

"Yang benar ?"

"Iya Aera sayang, ibu baik-baik saja"
"Sebelum pulang kita makan dulu yuk ?"

Aera mengangguk semangat. "Iya ibu, aku ingin makan"

"Ayo"

Rose segera mengendarai mobilnya menuju satu tempat makan yang akan mereka kunjungi.

"Ibu"

"Ada apa ?" Tanya Rose sembari menoleh sekilas ke arah Aera yang menatapnya.

"Siapa ayah ku ?"

Ciittt!!!

"AAA!!"

Rose membulatkan matanya. "Aera, maafkan ibu ya. Ibu tak sengaja. Tolong maafkan ibu" ia merasa menyesal karena telah melakukan rem mendadak. Tapi untungnya Aera juga memakai sabuk pengaman.

"Tolong maafkan ibu, sayang. Ibu benar-benar tidak sengaja" kata Rose sembari menenangkan Aera yang masih terkejut.

"Tidak apa-apa, ibu"

Rose merutuki dirinya sendiri. Bagaimana dia bisa se-ceroboh ini ?

"Ibu, siapa ayah ku ?" Tanya Aera lagi.

Rose terpaku. Dia benar-benar tidak bisa menjawab pertanyaan ini.

"Ibu, kenapa diam saja ?"

Rose pun kembali menoleh. "Aera, kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal itu, hm ?"

Sebelumnya Aera tak pernah menanyakan apapun tentang ayahnya. Oleh sebab itu dia bisa se-terkejut ini saat Aera menanyakan siapa ayahnya.

"Ibu, teman-teman ku di sekolah membicarakan ayah mereka. Mereka bilang, ayahnya selalu mengajaknya bermain dan membelikan makanan. Dan saat mereka bertanya pada ku, aku hanya diam saja"
"Ibu, dimana ayah ku ? Kenapa aku tidak pernah bertemu dengannya ?"

Rose kembali bungkam. Dia benar-benar tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu. Ia pun memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Bagaimana aku harus menjawabnya ?" Rose menguras otaknya dan berpikir keras harus memberikan jawaban seperti apa.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang