Halooo, akhirnya aku update bab baru di naskah ini lagi nih. Gimana kabar teman-teman semua? Semoga selalu baik ya. Aminnn.
Yuk, sebelum kamu baca, sempatkan buat kasih jejak kamu dulu di sini dengan vote. Habis itu ramaikan kolom komentarnya. Percaya deh, itu yang buat aku semangat nulisnya🤩💛
Share juga ke medsos atau teman-teman kamu, supaya Naina dan Rojer bisa lebih dikenal banyak orang💛
A/N: Seperti biasa, ya. Bertemu lagi kalau kalau vote bab ini nyampai 300. Jadi, ayo jangan siderr😍
Kamu juga bisa follow akun Wattpad atau Instagramku (sephturnus) supaya nggak ketinggalan naskahku yang lain nantinya hehe.
Selamat baca!
*****
MENDENGAR ITU, Naina langsung menjauhkan tangannya. Napasnya terengah. "Nggak seharusnya aku mengiyakan tawaran kamu buat ketemuan!" semburnya. "Kamu gila banget tahu, nggak?"
"Nai, tapi aku serius. Aku ingin—"
"Kamu inget apa kataku waktu di reunian kemarin?" potong Naina. "Aku nggak pernah mau jadi perempuan perebut milik orang. Bukan kastaku! Meskipun aku pernah cinta kamu mati-matian, tapi aku nggak segila itu mengharapkan perceraian kamu dan Belin cuma karena aku pengen bareng kamu lagi! Paham?"
"Nai, terus untuk apa pernikahan ini?" tanya Ragas. "Udah aku bilang, aku cuma cinta kamu. Bukan dia. Belin pasti ngertiin kalau misal nanti dia bakal aku—"
"Gas! Plis! Setop!" teriak Naina. Kali ini dia sudah tidak bisa menahannya lagi. "Sebenernya apa, sih, yang ada di otak kamu sekarang? Kenapa enteng banget ngomong gitu di depan aku? Belin dan aku sama-sama perempuan. Perasaan kita sama! Seenggaknya kalau kamu nggak bisa mencintai dia, hargai perasaan dia!"
Ragas terdiam.
Kedua mata Naina memejam. Dia berusaha menetralkan emosinya dengan menarik napas berulang kali.
"Oke. Pembicaraan ditutup. Aku menganggap kamu nggak pernah ngomong gitu ke aku." Naina memasukkan undangan itu ke tasnya. "Dan aku bakal datang ke pernikahan kamu. Kalau gitu, aku permisi."
Lalu, dia memundurkan kursinya untuk bangkit. "Semoga pernikahan kalian lancar, dan kamu selalu berbahagia bareng Belin."
Ya. Harapannya hanya itu. Sesederhana itu.
Dengan ini, Naina nyatakan kisahnya dengan Ragas sudah usai. Mungkin lebih tepatnya ... dipaksa usai sebelum benar-benar dimulai.
Naina membuka pintu mobilnya, masuk di sana sebelum melakukan panggilan video bareng Prisil. Butuh sepuluh detik sampai panggilannya diangkat Prisil.
"Yooo," kata Prisil. Naina melihat Prisil seperti baru saja pulang kerja dan kini sedang kerepotan mencopot tali di heels-nya. "What's been happening, bestie?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating a Celebrity
RomanceSelama ini, kisah cinta Naina Lovanka selalu berjalan mulus. Ketika dia mencintai seseorang, orang itu akan mencintainya balik lalu mereka pacaran. Tidak perlu PDKT lama tanpa hubungan yang jelas. Namun, dengan Ragas semuanya berbeda. Naina mencinta...