The Birth

241 17 7
                                    

Semua berawal, ketika seorang putri lahir dalam sebuah istana yang sedikit gersang. Akhirnya setelah sekian lama, istana itu kembali diisi oleh tangis, tawa, dan ocehan mulut kecil. Sebenarnya, putri ini bukan cucu pertama dari sang ratu istana tersebut, namun ia adalah cucu pertama dalam istana.

Sebut saja istana Flowers, karna keluarga ini bermarga Flowers. Istana ini dijalankan secara matriarki, penerusnya adalah anak perempuan dari anak perempuan. 

Ratu Flowers memiliki lima anak, 4 putri dan seorang pangeran. Anak pertama ratu adalah seorang Putri Royal, ia sudah menikah selama 10 tahun, dan mereka belum dikaruniai seorang keturunan.

Anak ke-dua adalah seorang pangeran, ia sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Ia tinggal di kastilnya sendiri di negeri asal istrinya, bersama istri dan dua anaknya. Ia menjadi bangsawan kerajaan disana dan menjalani hidup yang jauh dari istana mertuanya.

Anak ke-tiga ratu adalah seorang putri lainnya, ia adalah kesayangan sang ratu. Perilakunya elok dan tidak banyak menuntut. Putri ke-tiga orang yang supel dan suka berteman, maka dari itu orang-orang paling menyukainya. Ia juga pandai mengambil hati para tetua, putri ke-tiga juga sangat mendalami kebudayaan leluhur.

Sedangkan dua putri terakhir adalah anak kembar, mereka putri yang nakal dan suka merajuk. Ratu baru saja menikahkan keduanya sekaligus dan membuatkan mereka kastil mereka sendiri yang tak jauh dari istana.

Kembali pada gadis kecil kita yang baru lahir, semua orang sangat menanti kehadiran nya dan mengaguminya. Putri kecil ini adalah cucu pertama istana itu, karna dua cucu sebelumnya lahir dari menantu perempuan keluarga Flowers.

Belum jelas apakah putri kecil ini akan menjadi ratu selanjutnya atau tidak, karna ia lahir dari rahim putri ke-tiga sang ratu, bukan Putri Royal. Namun posisinya sangat kuat mengingat ia adalah cucu pertama istana, dan putri ke-tiga adalah putri kesayangan sang ratu.

Putri kecil yang kita bicarakan ini tidak biasa disebut langsung sebagai Princess (Tuan Putri), ibunya yang mana adalah putri ke-tiga dari sang ratu belum menginginkan putri barunya itu untuk memiliki gelar tersebut. Maka dari itu, putri kecil itu hanya dipanggil sebagai Lady(Nona). Lady Flowers. Mari kita alamatkan demikian untuk selanjutnya.

Lady Flowers tumbuh dengan banyak cinta, bagaimana tidak, ia satu-satunya anak kecil bagi kerajaan. Ia lahir dengan banyak cinta dan perhatian dari paman dan bibinya serta kerabat yang lain. Mereka begitu memperhatikannya, dalam fakta bahwa ternyata Lady mereka sangat cerdas dan menggemaskan. Semua orang ingin mengasuhnya dan bermain dengannya.

Lady Flowers tumbuh dengan sangat baik, namun juga kesepian. Menjadi anak kecil satu-satunya dalam keluarga membuatnya kesepian. Ia tidak mengatakannya, namun sangat jelas bahwa ia ingin sekali memiliki teman sebaya, karna semua temannya adalah orang dewasa seperti paman, bibi, dan tetua kerajaan. Kadang kala, kedua sepupunya berkunjung ke istana dan bermain dengan Lady Flowers, namun tentu tidak akan sering mengingat mereka adalah putri dan pangeran dari istana lain.

"Huh.." hari ini lagi-lagi ia merasa bosan.

Lady Flowers selalu bermain sendiri, terkadang seorang anak perempuan didatangkan dari lingkungannya untuk bermain, namun tidak bisa setiap hari karna anak itu sudah sekolah. Di sekitar rumahnya hanya ada anak laki-laki, dan mereka juga sudah sekolah. Keluarga Flowers tidak akan senang membiarkan Lady kecil kita bermain dengan laki-laki setiap hari, dan sang Lady adalah anak yang penurut dan tidak pernah menuntut.

"Grandmother, may I go to school? I see children go there and.. they have friends" ia meminta pada neneknya, alias sang ratu.

Ratu sangat memanjakan Lady Flowers, beliau sendiri membantu mengurus si putri kecil. Sang ratu akan memberi apa saja yang baik untuk Lady kecil, apapun yang dimintanya. Ratu juga mendidik Lady Flowers dengan kasih dan banyak pengetahuan, itu sebabnya kini pada usia empat tahun gadis kecil itu sudah bisa membaca dan berhitung. Lady Flowers yang cerdas sudah bisa membaca latin dan huruf arab, menambah dan mengurang, membaca tangga nada, serta memiliki etiquette kerajaan yang sempurna di usia mudanya.

Ratu tidak berpikir bahwa ia bisa membiarkan cucunya pergi ke sekolah sesuai usianya(Taman Kanak-kanak), Lady mereka terlalu cerdas untuk itu. Namun usianya masih sangat muda, maka dari itu mereka hanya mengurus anak itu dalam istana. Namun sang ratu mengerti, Lady kecil sangat kesepian, ia tidak bisa apa-apa dengan itu. Ia akan memikirkan permintaan cucu kesayangannya itu, setiap hari ia tau bahwa sang Lady mengintip dari gerbang melihat anak-anak diantar dan dijemput ke sekolah dengan seragam.

Setelah banyak pertimbangan, akhirnya Lady Flowers diperbolehkan pergi ke sekolah dimana banyak anak-anak sebayanya. Di sana ia bermain, bernyanyi, menggambar, dan berteman. Ternyata ia anak yang supel, tak sulit bagi Lady kecil mendapat teman.

################

This will spill alot.

Do you know what story is this? Better not be surprised.

Using English for the convo, and no, this story won't use proper grammar. You'll know why.

[Completed] Little Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang