Waktu berjalan dengan cepat, enam bulan sudah berlalu di sekolah Lady Flowers. Setelah tahun baru, mereka kembali masuk kelas di musim dingin. Tentu mereka akan menunggu musim menghangat meski salju belum mencair.
Lady Flowers menikmati liburannya dengan bermain lepas di dalam istana, ia juga diperbolehkan mengunjungi beberapa kerabat bersama orangtuanya. Saat tahun berakhir, mereka merayakannya dengan acara keluarga. Lady Flowers mendapat banyak hadiah dari paman dan bibinya.
"It's warmer today, isn't it?" Frida datang menyapa Ladynya yang sudah duduk manis di kelas.
"Of course, the heater works well Frida"
"I've been missing you my Lady, we didn't see each other for more than two months"
"Me too Frida, I missed your cheeky laugh"
"I miss hearing to your convenience words"
"Morning Ms. Owen" sapa Lady Flowers saat temannya itu berjalan melewati meja mereka.
"Morning Ms. Flowers" sahutnya yang lanjut berjalan ke mejanya.
"How's holiday? We've been missing you Agnes" tanya Frida.
"I miss you guys too, and the holiday was just so so" Ms. Owen kecil tampaknya tidak terlalu senang dengan liburannya.
"Since we're here, let's play together and forget about the holiday. It's over and we have fun waiting for us" Lady Flowers tidak ingin membicarakan liburan Ms. Owen kecil jika itu membuat temannya tidak senang.
Ms. Owen kecil duduk di dekat Frida dan Lady Flowers sebelum si pemilik bangku datang, mereka mengobrol hingga bel masuk berbunyi. Hari ini mereka akan menggambar dan bercerita mengenai liburan mereka, atau boleh apa saja yang menarik saat liburan terjadi. Mereka menggambar dengan semangat, menceritakan hal-hal menarik yang mereka sukai saat liburan berlangsung beberapa waktu lalu. Namun saat giliran Ms. Owen kecil tiba, gadis kecil itu hanya berdiri dengan wajah yang tidak menyenangkan.
"What happen Ms. Owen?" Tanya Ms. Gilly.
Gadis kecil itu masih berdiri dalam diam. Lady Flowers terus menatap temannya itu dan gurunya secara bergantian, berharap wanita muda yang berdiri di samping Ms. Owen kecil membalas tatapannya. Dan benar saja, tak lama mata mereka bertemu, langsung saja Lady Flowers menautkan bibirnya dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Um.. if you get shy, it's okay sweety, we can do it later?" Ms. Owen hanya diam lalu berjalan menuju bangkunya masih dengan diamnya.
Jam istirahat akhirnya tiba, mereka semua bermain seperti biasa. Karna kali ini salju masih turun, mereka lebih banyak bermain dengan salju tentu dengan pengawasan guru kelas masing-masing. Sedangkan Lady Flowers dan kedua teman dekatnya hanya duduk di bangku ayunan dan membiarkannya berayun tanpa ada kata keluar dari mulut mereka.
"Hi guys" Yuki tiba-tiba datang, namun seseorang bersamanya kali ini.
"Hi Yuki"
"Hi"
Sahut keduanya, seperti biasa Ms. Owen kecil hanya menyambut dengan senyum kecil. Lady Flowers sedikit mengkerutkan alisnya, ia tidak pernah melihat gadis yang bersama Yuki ini.
"Uh let me introduce you my cousin. Guys, this is my cousin, Chelsea. Chelsea, this is my friends Lady Flowers, Ms. Owen, and Frida" ujarnya memperkenalkan sepupunya pada ketiga gadis kecil itu.
"Nice to meet you guys" ujar Chelsea.
"Chelsea just moved here, she's one of our classmates now. You didn't notice it?" Ujar Yuki. Ketiganya menggelengkan kepala.
Lady Flowers tampak sedikit tidak suka pada gadis Chelsea, namun ia tidak tau kenapa. Chelsea adalah sepupu Yuki, tak heran mereka kemana-mana bersama mengingat ini hari pertama Chelsea disini. Namun Lady kita merasa cemburu, Yuki akan sibuk menemani Chelsea dan tidak lagi mengganggunya. Ia ingat pagi ini Yuki tak lagi berbaris di belakangnya, tidak ada pelukan dan tangan kecil yang memainkan jarinya dari belakang lagi.
Yuki melihat sepupunya yang masih malu dengan teman-temannya, mungkin ia akan mengajak Chelsea bermain di indoor playground saja.
"Maybe you want to check indoor playground, Chelsea?" Gadis lainnya mengangguk.
"Alright, guys, we'll go first" pamit Yuki, ia menggandeng tangan Chelsea menuju indoor playground.
Lady Flowers menatap keduanya pergi, matanya mengekor sampai kedua gadis itu menghilang dibalik pintu. Ia merasa tidak suka pada Chelsea, Yuki menghabiskan banyak waktu bersama gadis itu mulai sekarang. Lady manis tidak menyadari bahwa ia merasa cemburu, yang ia tau, dirinya tidak suka saat Yuki lebih banyak bersama Chelsea atau menghabiskan waktu yang menyenangkan dengan anak lain.
Di sebelahnya, Ms. Owen kecil juga menatap kepergian dua gadis yang berstatus sepupu tadi, lalu ia beralih menatap sahabatnya yang terdiam. Ms. Owen kecil tau, Ladynya juga dekat dengan Yuki, sejujurnya ia merasa kurang senang akan hal itu. Ms. Owen kecil hanya memalingkan wajahnya dan mengayun ayunan mereka.
"Why we're in silence suddenly? Are you mad?" Tanya Frida.
Ia tau kedua temannya bersikap sedikit aneh akhir-akhir ini, mereka sering terlihat tidak senang. Frida ingin bertanya tapi terlalu takut, aura keduanya sangat mengerikan. Ia hanya bisa menghibur dan menemani salah satu dari keduanya atau keduanya saat mereka bersama. Pikirnya, mungkin mereka sedang sakit perut atau terjadi masalah dengan yang lain.
Frida senantiasa membuat lelucon untuk berusaha membuat kedua temannya ini kembali ceria disaat mereka terlihat tidak senang. Lady Flowers melihat itu, ia bersyukur memiliki teman seperti Frida. Anak ini begitu polos dan baik, dan juga setia. Ia akan mengingat wajah konyol temannya ini ketika perasannya tidak bagus.
"Next there will be performances, are you guys in?" Tanya Lady Flowers.
"I don't think I'm talented enough to do that my Lady" sahut Frida.
"I'm sure my mom won't let me to do that" jawab Ms. Owen kecil.
"Hmm.." Lady Flowers bergumam, kedua temannya tidak akan ikut dalam pertunjukan yang akan datang.
"Are you?" Tanya Frida.
"I want to, I'll ask my mummy later"
"And I heard that Yuki will join dance performance" tambah Frida. Mendengar itu Lady Flowers jadi ingin mengikuti pertunjukan yang sama dengan Yuki mengingat ia adalah satu-satunya teman sang Lady yang mengikuti pertunjukan sekolah.
###############

KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] Little Love
DiversosBukan cerita yang panjang, hanya.. bagaimana aku menemukan cinta pertamaku. Semua dimulai dari usia yang tak seorangpun menyangka. Bisakah disebut cinta? This, is the story of my first love. It's a little bit different, so be prepared. ######### Thi...