Seminggu setelah pertunjukan selesai mereka ke sekolah seperti biasa, orang-orang memuji penampilan Yuki yang sempurna. Yuki dan Lady Flowers melakukan dance duo, namun Lady sedikit kehilangan tempo. Sebagai anak kecil tentu itu bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan, lagipula meski ia kesal akan kesalahannya, Lady kita yang baik hati senang Yuki mendapat banyak pujian.
"People still recall your performance" ujar Chelsea.
"Lady Flowers would be sad if people still do" sahutnya.
Kedua sepupu itu kini sedang bermain jungkat-jungkit di luar, pagi ini mereka diantar lebih pagi, bahkan Lady Flowers si early bird saja belum tiba.
"Why? And why you care?" Tanya Chelsea. Ia sedikit tidak suka Yuki memperhatikan anak lain.
"She was my partner, and people only praise me. Don't you think as my self I am not feeling guilty?" Ternyata Yuki memiliki sisi dewasa seperti itu.
"Maybe you're right" sahut Chelsea.
Anak-anak berdatangan, matahari semakin cerah, hingga akhirnya yang dibicarakan melangkahkan kakinya turun dari mobil antik itu. Ia melihat Yuki dan sepupunya asik berbincang sambil bermain, bukannya marah, namun ada perasaan aneh dalam perutnya.
"Morning, mate" Frida datang dan merangkul Lady Flowers, Ms. Owen kecil mengambil tempat di sebelah kiri sang Lady.
"Morning Frida, Ms. Owen" sahutnya. Mereka bertiga lalu berjalan bersama menuju kelas mereka.
Ms. Owen ikut berjalan ke meja Lady Flowers dan Frida, karna kelas belum begitu ramai dan bangku Yuki sedang kosong maka ia memutuskan untuk duduk disana mengobrol.
"It's near to graduation" ujar Lady Flowers.
"I still want to be your friend honestly" sahut Frida.
"You are, you will Frida. What do you mean?" Sambut sang Lady.
"But what if we won't go to the same school after this?" Lady Flowers melihat kekhawatiran di wajah Frida, ia mengerti sangat susah bagi Frida untuk memulai pertemanan.
"We will still be able to visit each other, what do you mean. Don't be a cry baby Frida" Ms. Owen kecil hanya diam mendengar percakapan kedua temannya.
"Ms. Owen? Why you so silent today?" Tanya Lady Flowers.
"I don't know if my dad would want me to live with him after this" sahutnya.
"Is that mean you will out of town?" Tanya sang Lady. Entah mengapa ia merasa sangat sedih saat Ms. Owen kecil mengatakan itu, seperti ia akan kehilangan gadis kecil itu selamanya.
"Yeah.."
"What happen to you guys? Aren't we the coolest trio? You guys want to leave me?"
"I really want to go to the same school as you, but my dad's house is so far from here" lanjut Ms. Owen kecil.
"Why don't you ask your dad to live here with you?" Frida memberi saran, namun ini tak semudah itu menurut Ms. Owen kecil kita.
"I don't know yet whether I will live with my dad or my mom" sahutnya pelan.
"O-ow.. are they..." Lady Flowers menggantung perkataannya, dan Ms. Owen kecil mengangguk pelan.
"Whatever the result is, we will always be your friends" Frida merangkul kedua temannya itu.
Bel masuk sudah berbunyi, anak-anak berlarian untuk berbaris sebelum memasuki kelas. Lady Flowers sedikit sedih dalam hatinya, kedua teman yang disukainya akan berpisah dengannya sebentar lagi. Ia ingin berteman sangat lama dengan Frida dan Ms. Owen kecil, namun ia tau keduanya akan pergi ke sekolah yang berbeda dengannya.
"My Lady" panggil Yuki, mereka sudah di kelas dan duduk di bangku masing-masing.
"Ya Yuki" sahutnya.
"Are you upset?" Tanya gadis kecil itu.
"How do you know?" Kening sang Lady berkerut.
"I just knew, I'm sorry alright"
"Why you say sorry? What for?"
"Because you've been upset"
"Aw it's ok Yuki, I will feel better soon"
Lady Flowers hanya tidak tau bahwa Yuki merasa bersalah karna orang-orang memuji penampilannya, namun sebaliknya, Yuki pula tidak tau bahwa Ladynya itu sedih karna kemungkinan ia tidak bisa bertemu Frida dan Ms. Owen kecil lagi.
Kelas berlangsung seperti biasa, mereka sedang sibuk menempelkan stiker-stiker buah sesuai dengan jumlah angka pada kolom sebelahnya. Lady Flowers sedikit melupakan kegelisahannya yang ingin sekolah berlangsung lebih lama agar ia masih bisa berlama-lama dengan kedua teman dekatnya. Yuki sedari tadi melirik sang Lady, memeriksa apakah gadis manis itu masih sedih atau murung. Ia begitu perhatian pada gadis Flowers itu.
"You finished?" Tanya Yuki pada sang Lady.
"Yea.." sahutnya.
"Let me see" Yuki mengambil lembar kerja Lady Flowers lalu memperhatikannya.
"You did it very well, just like me" ujar Yuki lalu memberikan senyum paling manis yang ia punya.
Lady Flowers merasa tersanjung, entah mengapa akhir-akhir ini Yuki semakin perhatian padanya. Namun ia menyukai itu, ia hanya berharap Yuki tidak pergi juga seperti Frida dan Ms. Owen.
Di meja lain seorang gadis memperhatikan temannya yang tersenyum pada gadis kecil yang selalu membuatnya gelisah, itu karna ia menilai temannya itu terlalu dekat dengan gadis itu. Mungkin ia cemburu, namun apa boleh buat, tidak mungkin ia melarang seseorang berteman.
"Ms. Owen" panggil Chelsea yang duduk sebangku dengannya, ia hanya menoleh saat dipanggil.
"Are you jealous that my cousin being close to the Lady?" Tanya nya tiba-tiba membuat Ms. Owen merasa bingung.
"What do you mean" jawabnya.
"I know you're Lady's favorite friend, and Yuki being too nice to your Lady. Maybe you feel like Yuki will take over your place"
"I can't lie I feel the way you say, but it doesn't mean I want her to unfriend your cousin. That's mean"
"Maybe you should treat her more than Yuki can, if you don't want to feel endangered"
Ms. Owen hanya mengabaikan saran dari Chelsea, menurutnya ia dan Lady Flowers baik-baik saja seperti biasanya. Lagipula ia tidak tau apakah ia masih bisa berada di sisi sang Lady setelah ini atau tidak, jikapun tidak, ia harap Frida masih bisa menjaga Lady mereka untuknya.
"Don't be with her when I'm gone.." bisiknya masih menatap Lady Flowers dan Yuki yang mengobrol riang.
#####################
Next might be the humble ending.
![](https://img.wattpad.com/cover/274611489-288-k403830.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] Little Love
RandomBukan cerita yang panjang, hanya.. bagaimana aku menemukan cinta pertamaku. Semua dimulai dari usia yang tak seorangpun menyangka. Bisakah disebut cinta? This, is the story of my first love. It's a little bit different, so be prepared. ######### Thi...