15'

191 27 0
                                    

Brak!

"Kak!"

Jungwon membanting pintu, nafasnya tidak teratur

"Kenapa Won?"

"Itu- di- di sana-" jari Jungwon menunjuk-nunjuk ke arah luar

"Ambil nafas dulu won, stabilkan nafasmu baru ngomong lagi dengan benar" ucap Hoshi sampil mengusap punggung Jungwon agar anak itu tenang

Raut wajah Jungwon panik amat,kayak baru saja dikejar oleh V**lak pikir Hoshi

Jungwon menarik nafas lalu membuangnya, ia lakukan berkali - kali sampai akhirnya nafas nya sudah mulai normal

"Di desa kak, di desa tadi kan aku membeli makanan, saat sedang berjalan pulang tiba - tiba PLAK! Gitu"

"Apanya yang 'plak' Won?" Ujar Uji

"Ada semacam brosur wanted dengan wajah kantuk kak Jun, BELOM ITU SAJA PARA PRAJURIT KERAJAAN JUGA BERTANYA - TANYA KE TIAP WARGA! PANIK GA TUH? PANIK GA? PANIK LA MASA ENGGA!" Ujar Jungwon

Setelah mendengar hal itu mereka semua mulai cemas, jika mereka ketahuan tamatlah mereka

Sepertinya mereka bakal di eksekusi sih atau ngga mereka bakal penjara seumur hidup

Apalagi hukuman yang setimpal kepada buronan yang sudah kabur dari penjara? Ga ada lah

"Kalian semua masuk sini"

Mereka melihat ke arah kakek Jungwon, ia telah memindahkan meja dan melipat sementara karpet yang ada di ruang tamu itu

Mereka melihat lantainya terbuka, seperti pintu, pintu itu berukuran sedang cukup untuk dimasuki satu - persatu ukuran badan orang dewasa

"Cepat masuk, sepertinya beberapa menit lagi mereka akan datang dan mengecek rumah ini, bawa barang kalian juga" ucap kakek itu

Mereka dengan cepat memasuki barang - barang mereka ke dalam tas masing, dan satu - persatu masuk ke dalam lubang itu

Setelah mereka semua masuk kakek Jungwon menutup pintu itu

Di bawah sana lembab, ya sudah diduga namanya aja di bawah tanah

Seungcheol meraba - meraba dinding apakah ada saklar yang dapat menghidupi lampu untuk menerangi tempat itu

Cklik!

Ada kiranya, perasaan lega menyelimuti Seungcheol. Di dalam pikirannya sekarang adalah paling engga masih ada penerangan jadi mereka tidak kesusahan untuk tinggal di sana sementara



































Tok! Tok!














"Ya? Ada apa gerangan para prajurit istana datang ke kediaman ku yang kumuh ini?" Suara Kakek Jungwon terdengar

"Sepertinya kita harus diam, kita tidak tau apakah ruangan bawah tanah ini kedap suara atau tidak" bisik Wonwoo yang disetujui oleh semua

"Maaf mengganggu pak, kami hanya ingin bertanya apakah bapak melihat buronan ini?" Tanya prajurit itu sambil menunjukan brosur buronan yang menunjukan muka kesal Uji di sana

"Maaf, tapi saya tidak tahu menahu tentang buronan ini" ucapnya

"Baik jikalau begitu, ini ada 13 brosur dengan masing - masing wajah ke- 13 buronan itu. Jikalau bapak liat tolong langsung lapor, terima kasih atas waktunya" Prajurit itu membungkuk dan pamit ingin pergi

"Tunggu sebentar" ujar Jangwon yang ada di sana

"Yang Jungwon, jujur padaku apakah kamu mengetahui mereka?"

THE 13 RINGS | SEVENTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang