“Cih, aku ikut tapi tidak muncul bersama (Name)”, ucap Tomoya.
“Okee, aku dan para gadis akan memulai mendesain dan menjahit bajunya”, ucap Lolita.
“Kami akan mengatur kelas”, ucap Josua dan anak laki laki lainya.
“Baik”, ucap sesis kelas.
(Name), Lolita dan anak perempuan lainnya sudah mulai mengukur badan anak anak lainnya. Josua dan lainnya sedang merancang untuk membuat caffe maid tanpa sepengetahuan anak perempuan, Tomoya selaku ketua kelas hanya menyetujuinya.
“Tomoya, Lolita bilang aku kau dan Josua harus membeli aksesoris”, ucap (Name).
“Hanya bertiga? Lolita?”, tanya nya.
“Dia pergi menjemput sepupunya dari Dubai”, (Name).
“Baiklah, tunggu aku saat pulang nanti”, ucap Tomoya.
Saat bel pulang berbunyi, (Name) dan Josua sudah menunggu digerbang. (Name) sudah memberi tau Baji kalau dia akan pulang sedikit terlambat, (Name) dan Josua mendegar sorakan anak anak perempuan, dan iya itu adalah Tomoya. Josua yang risih menarik tangan Tomoya dan berlari meninggalkan anak anak itu, (Name) tertawa. Mereka menaiki bus, Josua duduk berdua dengan Tomoya sedangkan (Name) sendiri. Dulu (Name) pernah menaiki bus bersama Baji saat Baji mengajak (Name) keluar untuk pertama kalinya.
“Hhh, nostalgia”, ucap (Name) sambil tersenyum, Tomoya hanya diam dan bingung melihat tingkah (Name).
Saat tiba ditoko perhiasan dan lainnya, (Name) langsung mencari aksesoris yang cocok dengan temannya nanti, Maid Girl. (Name) mencari kaos kaki berwarna pink putih, bando kucing dan lainya, sedangkan Tomoya mendapatkan tema Bussiness Boy. Ia merona saat melihat (Name) tertawa sebab ulah Josua yang memakai kacamata lucu, Tomoya mencoba memasang dasi dan dengan bangga menunjukannya pada (Name).
“Josua, (Name), bagus bukan?”, ucap nya dengan sangat percaya diri.
“Ahahaha, apa apaan itu”, Josua tertawa sangat keras.
“Kau memakainya secara terbalik haha”, (Name) membenarkan dasi Tomoya sambil menahan tawa, (Name) bingung kenapa Tomoya yang bijaksana dan berwibawa itu bisa selucu ini.
“M-maaf”, ucap Tomoya merona hebat.
“Sudahlah, ayo acri yang lain, hari sudah mulai larut”, Josua.
Setelah berbelanja, (Name) pulang sendiri. (Name) dengan senang berjalan menyusuri jalan yang gelap itu. Saat sudah sampai dedepan rumah, (Name) melihat banyak sekali sendal. Saat (Name) ingin membuka pintu, seseorang sudah lebih dulu membukannya dan menabrak (Name), (Name) terjatuh dan rok nya sedikit terangkat, itu memperlihatkan sedikit bagian celana dalam (Name).
“I-ittai”, ucap (Name) yang masih belum sadar kalau rok nya terangkat, (Name) melihat dua orang lelaki. Satu berbadan besar dengan tato naga di kepalanya, satu lagi berambut blonde dengan wajah memerah.
“(Name)?”, ucap Baji.
“Me-mereka siapa?”, tanya (Name), saat mencoba berdiri (Name) baru sadar kalau tadi rok nya terangkat dan memperlihatkan sedikit celana dalamnnya, (Name) merona hebat dan langsung masuk kedalam kamarnya.
“Yahh, kau tak apa Mikey?”, tanya Baji.
“Warna pink”, ucap Mikey yang tak lama mimisan.
Selagi diluar heboh gara gara mimisan, (Name) masih menutup wajahnya malu. Untuk melupakan hal itu (Name) bergegas pergi ke kamar mandi dan berendam, saat membuka pintu kamar mandi (Name) dikagetkan dengan orang berambut ungu yang sedang mandi.
“KYAA!!!!!”, (Name) berteriak, Baji kaget dan langsung menuju sumber teriakan. Saat tiba didepan kamar mandi, (Name) langsung memeluk Baji dengan wajahnya yang hampir mirip dengan warna kepiting.
“K-kau kenapa?”, tanya Baji.
“Cowo, mandi, telanjang”, ucap (Name) dengan nada bergetar.
“Dia teman ku, maaf”, Baji tertawa da mengusap surai (Name) dengan lembut.
“Kenapa tidak mengabari ku dulu”, (Name) mempoutkan bibirnya.
“Tidak membaca pesan ku?”, Baji mencubit kedua pipi (Name) dan melepaskan pelukannya.
“Paket aku habis”, (Name).
“Hahh, aku mengajak teman ku hari ini karena tau kau akan pulang telat, makanya”, Baji.
“Kenapa dia mandi disini?”, aura disekitar Baji mulai terasa aneh.
“D-dia hanya menumpang”, Baji merinding, pasalnya mata (Name) terlihat kesal.
“Kau kenapa?”, tanya Baji.
“Coba lihat dapur, area tangga, didepan kamar mu, ruang makan”, (Name) menggeleng gelengkan kepalanya.
“Oooh, kan ada kau”, ucap Baji santai.
“Begitu yaa”, (Name) mencubit keras pipi Baji dan Baji menarik narik baju (Name) agar (Name) melepaskan cubitannya.
“Baji, kalian pacaran?”, tanya Chifuyu, (Name) sudah namanya karena waktu itu Baji pernah menceritakan tnetang teman dan sekolahnya.
“Tidak”, jawab (Name) dan Baji serentak.
“Tapi akan segera”, ucap Baji menyeringai saat (Name) lengah, ia mendorong (Name) dan menggendongnya seperti mengangkat karung beras.
“Apa maksud mu, Baji Keisukeee!!!!”
tbc
24-06/21
KAMU SEDANG MEMBACA
ʙᴀᴊɪ ᴋᴇɪsᴜᴋᴇ ' sʜᴇ's ᴍɪɴᴇ '
Fanfic(Name) itu milik ku paham? Jangan sentuh dia bajingan. Seorang preman bernama Baji jatuh cinta? Apa benar? ༶•┈┈⛧┈♛ 𝓔𝓷𝓭 ♛┈⛧┈┈•༶ 16+ mungkin ooc 15-06/21