One

1.1K 135 23
                                    


Kata mereka, first impreson seseorang merupakan salah satu hal penting yang tak akan pernah terlupakan...

-----

Pagi yang damai seperti biasa. Hujan baru saja turun, dan lonceng masuk baru saja selesai berbunyi. Anak-anak kelas kini tengah duduk ditempat masing-masing sembari menunggu sang wali kelas datang.

Pintu terbuka, menampilkan sosok wanita paruh baya dengan tas Dino khas-nya.

"Morning class!" Sapa wanita itu riang. Senyumnya mengembang, menyebarkan banyak aura positif pada kelas yang ia pegang.

"Morning Miss!!!" Siapapun tahu, pelajaran pagi bersama Miss Azel selalu menyenangkan. Entah itu bagi murid dengan sifat ambisius, biasa, atau bahkan sang biang kerok sekolah sendiri.

Manik hitam itu memperhatikan sekeliling, kemudia beralih penuh menatap murid-muridnya.

"I have a good news for you all. This morning is a different day," Senyum masih meletak pada wajah manisnya. "We have a new friend! Hey, come on baby," tangan wanita yang biasa dipanggil Miss Azel melambai ke arah pintu.

Beberapa saat berlalu. Tak ada sahutan sama sekali.

"Hello? Excuse me, i talking with you, a new student,"

Masih tidak ada sahutan.

Apa anaknya nggak paham bahasa Inggris? Ah, nggak mungkin, nilai rapor-nya sebelum ini lumayan kok... Sang wanita menghela napas.

"Permisi, kamu yang-"

Srak! Salah satu jendela kiri bagian depan kelas tersebut terbuka lebar. Sosok gadis dengan baju seragam penuh daun memeluk sebuah kotak bekal berwarna putih hadir disana

Gadis itu masuk dengan santainya melalui jendela yang terbuka. Berdiri seraya menepuk-nepuk kecil ujung rok seragam miliknya.

Semua manik tertuju pada sang gadis. Speechless. Satu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan seisi kelas.

"Ibu tadi manggil saya?" Tanya sang gadis menatap wanita paruh baya yang berdiri tak jauh darinya.

"A-" Sang guru masih berusaha mencerna. "Apa yang baru saja kamu lakukan, cantik?"

"Masuk kelas. Kan ibu yang suruh,"

Sang guru menunjuk ke arah pintu. "This the door, baby. This the door," seraya menghela napas lelah.

"Tadi bekal saya ketinggalan Bu. Jadi saya ambil deh di tempat satpam. Karena jauh buat muter masuk kelas lewat pintu, harus menelusuri balkon, ya udah, saya masuk lewat jendela samping aja. Kan lebih cepat,"

Tampaknya Miss Azel kehabisan kata-kata. "Perkenalkan dirimu, cantik,"

Gadis dengan Surai cokelat muda dan manik Tourmaline menatap banyak pasang mata yang memperhatikannya. Gadis itu melambai dengan tangan kanannya. "Hai guys! Aku (name). Panggil aja gitu. Jangan kepo dengan nama lengkapku,"

Baru saja ingin memberi aba-aba selanjutnya, guru muda itu terdiam memperhatikan gerak-gerik (name).

Dengan santai, (name) melangkah menuju sebuah kursi yang telah terisi, deretan belakang tepat disebalah jendela luar. Gadis itu meminta murid laki-laki yang duduk disana untuk pindah kedepan. Dan entah apa yang ada dipikiran pemuda tersebut hingga menurut dan segera pindah menuju sebuah kursi kosong didepan.

"Apa-"

"Saya tau, tadi ibu mau nyuruh saya duduk. Ibu nggak perlu repot, saya bisa sendiri dalam hal ini," (name) duduk manis disana dan menyimpan kotak putih didalam laci.

Kelas kembali hening sejenak.

Miss Azel hanya bisa mengangkat kedua bahunya dan memulai kelas.

-----

Sepertinya itu benar. Buktinya, pemuda Zamrud dengan irisan Topas kuning itu tak pernah melupakannya.

---------------


...

Chii nulis apaan sih?._.
Entahlah-
Semoga suka deh:'"
/Mojok
/Kerai

Salam manis,
-KetapiChi-

My Bad Girlfriend ||| Boboiboy SoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang