Five

207 22 1
                                    


Tidak memiliki hubungan darah, bukan berarti alasan untuk tidak berbagi kasih sayang dan perhatian.



-----



Hari ini (Name) tidak masuk sekolah. Sori menatap bangku (Name) yang kosong, padahal hari ini ia ingin memberikan sesuatu pada gadis itu.

"Sori," Merasa dipanggil, Sori menoleh. Blaze menepuk pundaknya. "Kemarin kamu berantem ya dengan (Name)? Soalnya dari semalem ku chat nggak dibales, padahal aku udah kirim meme lucu."

"Blaze..., Sori bingung...," Sori menceritakan kejadian kemarin kepada Blaze, mula dari seorang gadis di taman, (Name) yang tiba-tiba datang dan minta putus, serta ucapan Glacy.

"Sori, menurutku (Name) salah paham. Hmmm, saranku, pulang sekolah nanti kamu mampir saja ke rumah (Name), sekalian bawa catatan pelajaran hari ini. Kalau kamu jelasin dan minta maaf dengan tulus, pasti (Name) luluh dan mengerti."


-----



Sori menatap pintu sebuah rumah yang masih asing baginya. Pemuda itu mengatur napasnya, entah kenapa dia jadi gugup.

Aduh, nanti kalau ternyata (Name) masih marah gimana? Terus nanti dia usir Sori, benci Sori, dan nggak mau ketemu Sori lagi!!! TIDAAKKK!!! Karena memikirkan hal itu, rasanya Sori ingin menangis saja.

Ceklek! Pintu terbuka dari dalam. (Name) terkejut karena ada Sori di depan pintu rumahnya, dan Sori juga terkejut karena (Name) tiba-tiba membuka pintu-padahal ia belum mengetuknya.

"Sori, ada apa dengan matamu? Kamu menangis?" (Name) menatap heran, pasalnya Sori tampak seperti sedang menahan tangis, mata pemuda itu sudah sangat berair, tinggal menunggu waktu air itu tumpah membasahi pipi tembemnya.

Sori langsung menerjang-memeluk (Name). "HUAAA!! (NAME) MAAFKAN SORI! SORI TAU SORI SALAAH. SORI NGGAK SELINGKUH, KEMARIN CEIRA CUMA MINTA TOLONG. CEIRA EMANG BERUNTUNG, TAPI SORI LEBIH BERUNTUNG KARENA PUNYA (NAME). SORI CUMA SAYANG SAMA (NAME), BUKAN DENGAN YANG LAIN. SORI CUMA KSNIZMWISWM-" seruan pemudah itu makin tidak jelas karena tangisnya yang semakin kencang beserta hidungnya yang sudah mampet.

"Sori-"

"-(Name)... Sungguh, Sori minta maaf. Sori nggak tau kalau (Name) salah paham dan itu bikin (Name) sakit hati. Jangan putus yaa???" Sori menatap (Name) dengan tatapan memelas.

(Name) menatap wajah Sori, hidungnya sudah memerah karena menangis, matanya masih berair, pipinya basah, bibir pemudah itu dimanyunkan. Aduh, lucu sekali. Mana bisa (Name) marah kalau begini.

"Iya Sori, aku maafkan. Maafkan aku juga ya karena bersikap seperti kemarin tanpa tahu kejadian aslinya," (Name) mengusap perlahan pipi Sori. "Umm, masuk aja yuk? Malu kalau diluar."



-----



Meow! Sori menatap buntalan putih diatas sofa (Name). Matanya berbinar senang. Tangan pemuda itu hendak mengelus si kucing, tapi ia tahan.

(Name) tertawa, gemas dengan sikap Sori. "Namanya Yuki, elus saja kalau Sori mau," (Name) tersenyum melihat Sori mengelus kucingnya. "Sori suka kucing ya?"

"SUKA BANGET!" Sori menjawab antusias. "Tapi kak Glacy nggak bolehin Sori pelihara kucing dirumah, soalnya kak Frosty alergi bulu kucing."

(Name) mengangguk-angguk paham. "Oh iya, Sori main kesini cuma karena mau minta maaf?"

Sori tersadar. "Eh iya! Hampir aja lupa," pemuda itu mengeluarkan sesuatu dari tas sekolahnya. "(Name), ini, Sori bawakan kue buat (Name) sebagai permintaan maaf. Kuenya Sori bikin sendiri lho, walau dibantu kak Glacy sih," Sori membuka sebuah kotak berisi kue cokelat yang tampak enak. "Terus, Sori juga bawa salinan catatan pelajaran hari ini, hehee~"

(Name) tersenyum haru. Kenapa Sori begitu perhatian denganku? Padahal kami nggak memiliki hubungan darah apapun... (Name) menghela napas mengingat sebelum ini tidak pernah ada yang peduli padanya, termasuk kedua orang tua gadis itu.

"(Name)..." Merasa dipanggil, (Name) menoleh. "Jangan putus yaa?"

(Name) tertawa lepas.




-----



Kak Glacy selalu bilang jangan menggunakan obat-obatan terlarang karena bisa membuat candu. Tapi, bagi Sori, senyum dan tawa riang (Name) adalah candu.

Candu yang memabukkan.


-----



ALLO SEMWA🌷🦋

UEUEUUE, MAAPIN CHII BARU LANJUTIN BOOK NYA. HUHUU T^T

Harusnya 3 tahun lalu kan yaa?:<

Salahkan asrama Chii yang melarang penggunaan ponsel, kecuali kalau udah kelas 12:)
Dann, taraa, tanpa sadar Chii udah menginjak kelas segitu! Fufuu~

Buat kak Cuzhae... CHII MINTA MAAF YANG SEBESARNYA    /sujud

Salam manis,
-KetapiChi-

My Bad Girlfriend ||| Boboiboy SoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang