Dorayaki > Naoya

1.6K 244 9
                                    

Naoya Zenin




Antrian cukup panjang membuat salah satu anggota clan Zenin ikut dalam bagian, sebenarnya ia tidak sudi mengantri dengan mereka. Naoya berdecak kesal, " Jika saja bukan karena keinginan nya, aku tidak akan datang kesini "

Siapa juga yang mau berlama-lama karena satu set dorayaki? Tentu saja itu bukan kemauan Naoya Zenin. Melainkan untuk sang istri yang tengah mengalami kebiasaan ibu hamil pada biasanya. [Name] menyuruh suami nya untuk beli Dorayaki dekat kuil. Butuh alasan kuat demi Naoya bergerak pergi ke sana, yaitu

"Kau mau anak kita kena karena tidak dapat yang dia inginkan?" [Name] mengancam

Giliran ia maju dalam barisan, " Satu Dorayaki rasa coklat. Jangan lama-lama, cepat berikan pada ku " Perintah Naoya dalam memesan yang membuat penjual tersebut agak panik, memang begitulah buruk nya sifat si pria Naoya Zenin. Tapi, kenapa bisa [Name] memilih dia untuk menjadi suaminya?

Entahlah. Tanyakan saja pada [Name].

Setelah mendapat dorayaki, diri nya kembali ke kediaman clan Zenin. Membawa kantung berisi dorayaki pesanan sang istri, mata tajam Naoya menelusuri tiap sudut rumah. Bertanya pada pelayan yang lewat pandangan nya, " Dimana istri ku? "

Pelayan rumah itu membungkuk dan menjawab, " Nyonya ada di belakang, Tuan "

Naoya langsung melenggang pergi menuju taman kecil di belakang kediaman mereka. Perlu menelisik lagi sudut taman sampai ia berhasil menemukan sosok visual seorang wanita yang duduk pada tepian tatami.

" Apa kau harus membuat ku kewalahan mencari mu? " Tukas Naoya kesal, selimut yang sempat ia bawa dari kamar menutupi bagian belakang si istri. Naoya hanya tidak mau [Name] masuk angin. Pria antagonis seperti nya memang masih ada sisi lembut.

Ada tawa ringan yang mengukir di sela wajah wanita itu, "Biasanya juga kau tahu keberadaan ku " Geleng pelan [Name] melihat Naoya duduk sebelah nya, " Aku hanya bosan "

Naoya tidak membalas, dia memutar bola mata malas menanggapi sisi keras kepala wanita nya itu. Padahal mereka sama-sama mempunyai sifat yang serupa, tetapi Naoya lebih cenderung mengalah walau merutuk dalam hati

Tidak, dia bukan membenci nya namun itulah bentuk perhatian Naoya

" Jadi — pesanan ku? " Tanya menggantung [Name] seraya melirik arah visual sang suami. Satu kantung plastik di tunjukkan oleh nya, Naoya mengeluarkan satu dorayaki. " Kau harus menghabiskan nya, karena butuh perjuangan membeli makanan ini "

Tangan kanan [Name] mengambil dorayaki, menatap sesaat bentuk makanan manis tersebut sebelum menoleh, " Jika tidak habis, masih ada dirimu " Canda nya dalam membalas. Naoya hanya mendengus pelan

Satu gigitan sudah masuk dalam mulut sang istri, Naoya memperhatikan cara kerja [Name] mengunyah. Tangan nya mencubit pipi si wanita itu yang tengah mengembung

" Dasar wanita, apa kau tidak mau memberikan ku ciuman? "

••••

Bitter Sweet || Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang