Part 2

217 16 0
                                    

Berada dalam satu ruangan dengan karpet abu yang menutup keramik, pun 15 chitose yang berjajar menjadi saksi bisu seberapa keras mahasiswa Indosiar University menangkap materi yang disampaikan. Menjalani hidup yang berbeda dari biasanya, lengan kekar itu berguna untuk membawa tumpukkan buku ajar. Bahkan kamar asrama menjadi kelas kedua untuk merampungkan tugas yang mereka bawa usai pertemuan berakhir.
                      
Tapi tidak dengan Gunawan. Ia lebih memilih menghias dinding kamarnya dengan poster idol pujaannya sejak lama. Beberapa kali dirinya mengusir bosan karena Faul dan Randa yang selalu sibuk belajar. Bagi Gunawan, tempatnya membuka buku adalah ruang kelas, sementara kamar adalah tempat ia membayangkan paras wanita cantik sampai ia tergerak untuk tidur.

                         
Ada satu tempat dimana Gunawan akan ikut-ikutan sibuk belajar selain di dalam kelas, yaitu perpustakaan, karena di sana ia akan belajar sambil sesekali membaca buku tentang cinta. Siapa peduli materi mana yang akan masuk dan menetap di otaknya.

                         
Tidak semudah itu bagi Gunawan, bahkan ia terkadang mendumal kala waktu makan tiba, ia tidak bisa langsung melahap makanannya, melainkan menunggu dipersilakan sesuai jadwal yang sudah diatur sebelumnya. Lantas adat makan pun menjadi sebuah aturan, semua mahasiswa harus makan dengan tertib tanpa ribut. Gunawan sulit beradaptasi, baginya yang terpenting adalah proses saat makanan masuk ke dalam mulut lalu dicerna dan di metabolisme menjadi energi.
                
Indosiar University memang universitas yang diinginkan seorang Gunawan Oberoi, tidak mengikuti aturan dengan baik bukan berarti dia memiliki otak yang minus. Gunawan belajar dan memahami materi dengan caranya sendiri. Ia hanya belum terbiasa dengan segala adab yang ditanamkan sejak dulu, aturan yang dibuat oleh kepala sekolah Reza Zakarya di Indosiar University.

Begitu pula tentang gerbang utama yang diikat rantai juga gembok, semakin terlihat mengisolasi mahasiswa universitas itu dari dunia luar.

Malam yang menjadi waktu istirahat, tapi tidak untuk dorm nomor 30 berisikan Randa, Faul dan Gunawan. Hampir tengah malam namun kasur Faul masih penuh dengan barang dan kertas yang berserakan. Pemiliknya sibuk menuliskan sesuatu pada secarik kertas, duduk dengan kaki diluruskan di atas ranjang, membuat Gunawan yang baru selesai membersihkan diri ikut penasaran meski tak lantas menaruh curiga.

                         
Gunawan sedikit melirik sembari melempar handuknya ke atas ranjang, namun matanya tak sengaja menemukan sebuah foto yang tergeletak di lantai. Diambilnya lantas menerbitkan sebuah seringaian kecil ketika Faul masih tak sadar akan barang apa yang ia temukan.

                         
"Wa." Gunawan sengaja menarik perhatian Faul sampai si pemilik foto tersadar kemudian mencoba merebut.

                         
"Gunawan! Itu fotoku!" katanya, tidak berhasil merebut justru berada di belakang tubuh Gunawan yang terus menghalanginya.

"Aku cuma mau lihat, teman.."

"Tapi siapa gadis yang bersamamu ini?" tanya Gunawan melanjutkan.

"Tapi siapa gadis yang bersamamu ini?" tanya Gunawan melanjutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mohabbatein ( Versi Da dan Lida )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang