Part 5

201 17 6
                                    

Halo readers I'am back!!!

Randa tidak pernah tahu jika jawaban Putri waktu lalu berhasil membuatnya susah tidur. Randa penasaran pada wanita bersuami itu, bahkan melupakan fakta kalau Putri memang sudah memiliki suami. Randa ingin tahu lebih banyak, apapun itu.

Jadi malam ini Randa memutuskan untuk sedikit mengobrol dengan petugas stasiun yang pernah ia tanyai soal Putri. Karena memang memiliki bangunan yang sudah berusia lama, stasiun bergaya tradisional itu sudah jarang dikunjungi pada malam hari. Suasana di sana sunyi, dan Randa menikmatinya ketika petugas itu mengisahkan hidup Putri padanya.

"Aku melihat Putri pertama kalinya di stasiun ini." Si petugas mengawali. "Dia baru saja menikah... dan itu adalah saat pertama dan terakhir kalinya aku melihatnya bahagia... Karena malam itu juga suaminya harus pergi... Di perbatasan pecah peperangan, dia pilot angkatan udara Indonesia. Sejak saat itu suaminya tidak pernah kembali lagi dari tugasnya. Sejak saat itu dia sering datang kemari... berharap suatu hari suaminya kembali dan turun dari kereta. Tapi semua orang tahu itu tidak mungkin. Karena 2 tahun lalu ada berita... dua buah pesawat hilang di daerah perbatasan. Rasanya dia sudah tahu suaminya meninggal... tapi dia datang kemari hanya karena permintaan ayah mertuanya, Major Jenderal Ramzi... pensiunan perwira polisi dan tokoh terkemuka di kota ini. Menurutnya sebelum melihat sendiri mayat anaknya, anaknya belum mati... Dia meminta Putri melakukan semua tradisi sebagai gadis yang sudah menikah." Jelas petugas itu.

Randa menghela nafasnya. Meringis ketika mendengar sebuah ketaatan seorang gadis pada ayah mertuanya. Randa yakin Putri gadis yang baik. Tapi Randa juga tidak tega melihat kesedihan terus terpancar pada raut wajah gadis itu. Membatasi pergaulannya hanya demi menaati tradisi sebagai seorang menantu keluarga. Gadis itu pasti tertekan, tidak mengenal orang lain selain keluarga suaminya, kesepian. Randa merasa harus mengubah sesuatu yang salah di sana.

Petugas itu memperlihatkan senyum sedih, mungkin terbawa suasana dengan ceritanya. "Kakak ipar Putri, Yang bernama Aulia, adalah satu-satunya sahabatnya. Dia adalah isteri dari anak tertua Mayor Ramzi, dimana dia seorang insinyur komputer dan sering bepergian. Aulia menyayangi Putri seperti adiknya sendiri, dan ingin melihatnya bahagia. Dia memiliki anak laki-laki yang nakal bernama Digar. Dia bagai cahaya terang dalam kehidupan Putri yang gelap. Mereka tertawa, menangis, bermain, dan bertengkar bersama. Putri melupakan semua dukanya dan bermain seperti anak kecil dengannya. Walau bagaimanapun, dia baru berusia 19 tahun."

"Dia lah Putri Isnari yang datang kemari demi tawa dengan cinta... semoga dia mendapatkan kebahagiaannya." Petugas itu mengakhiri ceritanya.

Keluarga Putri memang terpandang, wajar jika orang-orang di sekitar tahu betul bagaimana kisah hidup gadis itu.

Randa seperti mendapat kembali alasannya untuk berada di dekat Putri, dia tersenyum penuh makna. Membiarkan petugas di stasiun itu beranjak untuk bertugas lagi, sementara dirinya masih duduk diam di tempatnya. "Aku berjanji, dia akan dapatkan kebahagiaannya."

"Randa akhirnya mengetahui kisah Seorang Putri Isnari".

Kicau burung menemani pagi kepala sekolah Indosiar University, Tuan Reza Zakarya. Pria yang sudah melewati lebih dari setengah abad hidupnya itu tengah merentangkan tangan, menghirup udara pagi yang segar dan menenangkan.

Setelah merasa cukup, ia berbalik bermaksud untuk kembali. Namun yang tak terduga terjadi di sana. Fildan sudah berdiri tepat di belakang pria itu, ikut merentangkan tangan seperti yang dilakukan Reza Zakarya sebelumnya, dan membuatnya sedikit terkejut.

"Apa yang sebenarnya kau lakukan?" tanya Reza Zakarya.

Beberapa detik setelah Fildan menghirup oksigen, pria itu menjawab, "Sama seperti yang Anda lakukan, Tuan."

Mohabbatein ( Versi Da dan Lida )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang